Furqoni, Ashim (2016) Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) di Bajomulyo Kabupaten Pati: Tema arsitektur ekologi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12660053.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (25MB) | Preview |
|
Other (Appendices)
12660053.rar - Accepted Version Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (43MB) | Request a copy |
Abstract
INDONESIA:
Kabupaten Pati merupakan daerah kecil di Jawa Tengah yang sedang berkembang dan mempunyai sumber daya alam yang terbilang melimpah, hanya saja kurang perhatian dari pemerintah. Dari fakta yang ada, Kabupaten Pati sebenarnya memiliki sektor-sektor yang berpotensi untuk dapat dikembangkan lebih jauh lagi, diantaranya adalah perikanan, pertanian, perindustrian serta perhutanan. Dari keempat sektor tersebut, perikanan dan pertanian merupakan sektor yang paling banyak berkontribusi terhadap pendapatan daerah Kabupaten Pati. Selain itu sektor perikanan ini juga sudah sangat berperan dalam memajukan perekonomian masayarakat Pati. Oleh sebab itu, sektor ini merupakan sektor unggulan di kabupaten pati, khususnya di kecamatan Juwana yang notabene berada dipesisir pantai dan memiliki Pelabuhan Perikanan cukup besar yaitu PPP Bajomulyo.
Juwana merupakan salah satu dari 7 kecamatan di Kabupaten Pati yang berbatasan langsung dengan laut. Namun Juwana adalah satu-satunya kecamatan yang mempunyai Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), sehingga Juwana ini menjadi pusat bagi para nelayan untuk bekerja. Pelabuhan Juwana yang terletak di desa Bajomulyo, merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan yang ada di Kabupaten Pati. Fungsi dari pelabuhan ini sendiri adalah untuk memfasilitasi kegiatan para nelayan dalam mendaratkan kapal, bongkar-muat kapal, serta tempat awal menurunkan ikan tangkapan sebelum ikan diangkut untuk dilelang di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) atau dijual di pasar.
Namun saat ini fasilitas-fasilitas pada PPP Bajomulyo sudah tidak berfungsi dengan baik. Padahal sebagai Pelabuhan Perikanan, peranan PPP Bajomulyo sebagai pusat kegiatan sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu PPP ini perlu ada pengembangan lebih lanjut. Peningkatan pelayanan serta sarana dan prasarana yang ada harus memenuhi kriteria teknis Pelabuhan Perikanan agar dapat dimanfaatkan seluruhnya oleh para pelaku kegiatan perikanan. Dalam usaha penangkapan ikan, PPP Bajomulyo harus mempunyai peran yang penting dalam membina perekonomian masyarakat nelayan disekitarnya, sehingga segala faktor pendukung sangat mempengaruhi dalam memajukan unit usaha perikanan tersebut. Dari situ gagasan untuk mengembangkan PPP ini muncul karena keinginan untuk mengembalikan fungsi PPP yang menjadi tumpuan masyarakat kabupaten pati tersebut. Hal yang semakin menunjukkan bahwa pengembangan PPP ini memang benar-benar dibutuhkan adalah keputusan pemerintah yaitu Perda Kabupaten Pati nomor 5 tahun 2011 bab II pasal 9 yang menyatakan pemerintah memiliki rencana untuk mengembangkan kawasan pesisir pantai pati, termasuk didalamnya yaitu PPP Bajomulyo dan PPI Tambakromo.
Selain memperbaiki fungsi dari fasilitas yang ada pada PPP Bajomulyo, pengembangan ini juga mencakup penambahan sektor pariwisata didalamnya. Ide ini muncul lantaran Kota Pati yang miskin identitas dalam hal periwisatanya. Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa tengah, Kabupaten Pati menempati peringkat bawah dalam hal jumlah wisatawan yang mengunjungi kota. Hal inilah yang melatarbelakangi gagasan untuk mengembangkan PPP Bajomulyo sebagai objek pariwisata kota agar nantinya selain mampu menunjang kebutuhan masayarakat akan kebutuhan jual beli ikan juga mampu mengangkat nama baik Kota melalui objek wisatanya.
ENGLISH:
Pati Regency is a small area in Central Java that is growing and has natural resources are relatively abundant, only less attention from the government. From the facts, Pati regency actually have sectors that have the potential to be developed further, such as fisheries, agriculture, industry, and forestry. Of these four sectors, fisheries and agriculture are the sectors that most contributed to revenue Pati regency. Besides the fishing sector has also been very instrumental in advancing the community's economy Pati. Therefore, this sector is the dominant sector in the district starch, especially in the district Juwana which incidentally is the seashores and has a fishing port is large enough that the PPP Bajomulyo.
Juveniles is one of seven districts in Pati directly adjacent to the sea. However Juwana is the only district that has a fishing port (PPP), making it a central Juwana for the fishermen to work. Juwana port located in the village Bajomulyo, is the only existing fishing port in Pati regency. The function of this port itself is to facilitate the activities of fishermen landing ships, loading and unloading of ships, as well as the initial point of lowering the catch fish before the fish are transported to be auctioned in TPI (Fish Auction Sites) or sold in the market.
However, the current facilities on PPP Bajomulyo is not functioning properly. Whereas as a fishing port, PPP Bajomulyo role as a center of very important and needed by society. Therefore, PPP This needs no further development. Improved services and facilities that exist must meet the technical criteria fishing port that can be used entirely by the perpetrators of fishery activities. In the fishing effort, PPP Bajomulyo should have an important role in building the economy of fishing communities around it, so that all contributing factors strongly influence in advancing the fishery business unit. From there the idea to develop the PPP emerged as the desire to restore the function of PPP which became the foundation of society the starch district. It increasingly shows that PPP development is really needed is a government decision that Pati District Regulation No. 5 of 2011 Chapter II, Article 9, which states that the government has plans to develop the coastal areas of starch, including PPP and PPI Bajomulyo Tambakromo.
In addition to improving the functions of the existing facilities on PPP Bajomulyo, this development also includes the addition of the tourism sector therein. This idea came because of Pati poor in terms of tourism identity. According to data released by the Central Statistics Agency (BPS) of Central Java, Pati regency is ranked bottom in terms of number of tourists visiting the city. It is what lies behind the idea to develop PPP Bajomulyo as objects for later addition to the city's tourism capable of supporting the needs of society will need the fish trading was also able to improve the reputation of the city through tourist objects.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Subaqin, Agus and Setiono, Arief Rakhman | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Pengembangan; Pelabuhan Perikanan; Arsitektur Ekologi; Development; Fishery Harbor; Architectural Ecology | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Ratih Novitasari | |||||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2016 17:14 | |||||||||
Last Modified: | 28 Jul 2016 17:14 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/3890 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |