WSN (Watermelon Skin Noodle) sebagai alternatif produk Mie Instan Antioksidan

ABSTRAK

Mie instan merupakan makanan terkenal di Asia khususnya Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang mengonsumsi mie instan mencapai 75 bungkus/kapita per tahun. Sebungkus mie instan terdapat bahan tambahan seperti MSG (monosodium glutamate),
natrium benzoat, natrium tripolifosfat, bahan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan karena memicu terjadinya kanker, obesitas, gangguan fungsi hati serta kerusakan jaringan otak. Tanaman semangka merupakan salah satu komoditas holtikultura unggul di Indonesia, produksi semangka di Indonesia tahun 2017 mengalami kenaikan mencapai 0,5 juta ton. Besarnya tingkat konsumsi semangka berbanding lurus dengan limbah kulit semangka. Kulit semangka memiliki kandungan flavonoid dan likopen yang berperan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah kulit semangka sebagai bahan baku dalam pembuatan mie instan antioksidan sehingga menambah nilai guna pada limbah kulit semangka, menciptakan diversifikasi pangan, dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Metode yang digunakan ialah metode deskriptif kuantitatif, hasil yang di peroleh diamati dalam bentuk tabulasi, dengan parameter pengamatan kualitas mekanik kuat tarik, uji rendemen ekstrak kulit semangka, uji organoleptik (tekstur, rasa, aroma, dan warna). Dari hasil penelitian batas maksimum kuat tarik pada mie instan mencapai 0,547 MPa dengan gaya 0,460 kgf dan kuat tarik mie ini termasuk baik, hasil persentase rendemen 10 gram simplisia kulit semangka sebesar 53,2 %, hasil uji organoleptik dari segi tekstur dan warna responden paling banyak memberi penilaian suka, sedangkan dari segi rasa dan aroma responden paling banyak memberi penilaian netral. Mie kulit semangka antioksidan dapat menjadi inovasi baru yang mampu diimplementasikan di Indonesia sehingga mengurangi jumlah limbah kulit semangka dan mengurangi konsumsi mie instan sintetik.

ABSTRACT

Instant noodles are a famous food in Asia, especially Indonesia. The number of Indonesians who consume instant noodles reaches 75 packs/capita per year. A packet of instant noodles contains additional ingredients such as MSG (monosodium glutamate), sodium benzoate, sodium tripolyphosphate, these ingredients are very dangerous for health because they trigger cancer, obesity, impaired liver function and brain tissue damage. Watermelon plant is one of the leading horticultural commodities in Indonesia, watermelon production in Indonesia in 2017 increased to 0.5 million tons. The level of consumption of watermelon is directly proportional to the waste of watermelon rind. Watermelon rind contains flavonoids and lycopene which act as antioxidants. This study aims to utilize watermelon rind waste as a raw material in the manufacture of antioxidant instant noodles so as to add value to watermelon rind waste, create food diversification, and have health benefits. The method used is descriptive quantitative method, the results obtained are observed in tabulated form, with parameters for observing the mechanical quality of tensile strength, yield test of watermelon rind extract, organoleptic test (texture, taste, scent, and color). From the results of the study the maximum tensile strength limit
for instant noodles reached 0.547 MPa with a force of 0.460 kgf and the tensile strength of this noodle was good, the percentage yield of 10 grams of watermelon rind simplicia was 53.2%, the organoleptic test results in terms of texture and color were the most
respondents gave a rating of liking, while in terms of taste and aroma the most respondents gave a neutral rating. Antioxidant watermelon rind noodles can be a new innovation that can be implemented in Indonesia, thereby reducing the amount of watermelon rind waste and reducing the consumption of synthetic instant noodles.