Chariri, Anwar (2014) Pandangan tokoh masyarakat terhadap tradisi bubakan pada walimatur ursy: Studi kasus di Desa Bendosari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
10210087 Pendahuluan.pdf Download (466kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
10210087 Indonesia.pdf Download (171kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
10210087 Inggris.pdf Download (85kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
10210087 Arab.pdf Download (122kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
10210087 Bab 1.pdf Download (387kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
10210087 Bab 2.pdf Download (855kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
10210087 Bab 3.pdf Download (412kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
10210087 Bab 4.pdf Download (458kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
10210087 Bab 5.pdf Download (313kB) | Preview |
|
|
Text (References)
10210087 Daftar Pustaka.pdf Download (163kB) | Preview |
|
|
Text (Summary)
10210087 Ringkasan.pdf Download (491kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pernikahan menjadikan proses keberlangsungan hidup manusia di dunia ini berlanjut dari generasi ke generasi. Selain itu juga berfungsi sebagai penyalur birahi, melalui hubungan suami isteri serta menghindari godaan setan yang menjerumuskan. Dalam pernikahan adat di Indonesia tidak bisa di lepaskan dari tradisi, tradisi sendiri ialah kebiasaan atau adat istiadat yang sering kita lakukan sehari-hari. Menurut Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, mengatakan bahwa pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam penelitian ini, terdapat rumusan masalh yaitu : 1). Bagaimana prosesi tradisi Bubakan pada Walimatul ‘Ursy ? 2) Bagaimana pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Tradisi Bubakan pada Walimatul ‘Ursy ?.
Penelitian ini tergolong penelitian empiris yang menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, sumber data penelitian ini diperoleh dari observasi langsung serta wawancara kepada tokoh masyarakat sebagai data primer, serta dari fatwa ulama’ dan literatur yang sesuai dengan tema sebagai data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukan, Bahwa pelaksanaan tradisi Bubakan dalam perkawinan di Desa Bendosari memiliki keunikan sendiri dan menjadi ciri khas dari masyarakat desa tersebut. Adapun makna dilaksanakannya tradisi Bubakan bagi masyarakat Bendosari adalah mendoakan kepada calon mempelai agar nantinya dalam membina keluarga dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Dalam pandangan masyarakat di Desa Bendoari tradisi Bubakan bisa disebabkan beragam macam dan menurut mereka merupakan warisan dari nenek moyang yang harus dilestarikan serta dilanggengkan secara terus menerus. Dalam pandangan masyarakat, pada umumnya di Bendosari bahwa tradisi Bubakan dalam perkawinan tetap bisa untuk dilestarikan dan dipertahankan, disebabkan karena tradisi ini bisa diterima dengan akal sehat dan tidak mengandung unsur kesyirikan di dalamnya.
ENGLISH:
Marriage is a process of human life in this whole world that is as form to continue generation to the generation. Further, it is also as biological function, though conjugal relationship and to avoid temptation of Satan who plunged. Wedding traditional party in Indonesia is always related with culture daily activities in society itself. According to Indonesia government law No.01 of 1974, said that marriage is a correlation between man and woman as the husband and wife to purpose of forming family (household) by the name of God.
In this study, there are two formula of research questions; 1) How is processing tradition Bubakan on walimatur ursy ? And 2) How do community leaders faces tradition Bubakan on walimatur usry ?
This study is classified as empirical research, which qualitative approach is used. The source of this research is base on observation and interviews to community leaders as the primary data, and fatwa ulama appropriate as second any data.
The results show that, the implementation tradition of marriage in Bubakan Bendosari has its own uniqueness and it is also as the cartelistic of community itself. Moreover, the meaning of tradition Bubakan is to pray for people who are marriage at that time. So, they are can be elegant family (sakinah,mawadah,wa rahma). In perspective society Bendosari Bubakan, Bubakan tradition can be caused by much variety. They believe, Bubakan tradition is inherited from ancestors that must be preserved and perpetuated continuously. Generally, Bubakan tradition still has to be preserved and maintained. Again, the tradition can be accepted by common sense and do not contain element of shirk in it self.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Pandangan; Tokoh Masyarakat; Tradisi; Perspective; Community leaders; Tradition; Urf; Fatwa Ulama |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012806 Walimatul 'Ursy (Wedding Celebration) |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Indar Erdiana |
Date Deposited: | 10 Jul 2015 08:54 |
Last Modified: | 10 Jul 2015 08:54 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/309 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |