Perlindungan konsumen bagi pengguna game online: Studi komparatif antara hukum Islam dan Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

INDONESIA:

Terbentuknya undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen merupakan suatu prestasi pemerintah dalam upaya memelihara konsumen dari beberapa faktor yang mengakibatkan terabaikannya hak-hak serta kewajiban atas konsumen. Oleh sebab itu perlindungan konsumen dipandang penting meninjau berkembangnya pasar global saat ini. Dismping itu perkembangan teknologi sangat mempengaruhi dalam hal terpenuhinya hak-hak serta kewajiban antara penjual dan pembeli, sebab sistem jual beli saat ini tidak hanya dilakukan secara langsung bertemunya antara penjual dan pembeli, hal ini tentunya sangat mempengaruhi untuk tetap terpeliharanya hak-hak serta kewajiban antara satu sama lain (penjual dan pembeli).

Game Online misanya, sistem pasar yang dipadukan dalam sebuah permainan yang memberikan berbagai fasilitas bagi penggunanya, sehingga dalam hal ini pengguna jasa Game Online mesti jeli dalam melakukan transaksi di dalamnya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun tidak dapat dipungkiri, kecurangan bisa saja terjadi dimanapun dan kapanpun, baik itu di dunia nyata bagitupun di dunia maya, bahkan di dunia maya kerap terjadi, misal adanya cheat yang sedang marak- maraknya di bidang Game Online yang tentunya merugikan banyak kalangan. Hal tersebut tentunya tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat Game Online saat ini bukan hanya sebatas pencari hiburan, namun untuk sebagian kalangan dijadikan sebagai sumber penghasilan. Dengan demikian adanya undang-undang Perlindungan Konsumen senantiasa memberikan advokasi terhadap pengguna Game Online atas tidak terpenuhinya hak-hak serta kewajiban pengelola Game Online kepada pengguna.

Pemasaran Game Online tidak hanya di Indonesia saja, melainkan hampir keseluruh negara-negara di dunia, tidak terkecuali negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, sehingga berbagai fasilitas yang terdapat di dalam Game Online juga harus dipandang secara Syari’at, misal adanya fasilitas Game yang mengandung sistem judi ataupun jual beli item pada sebagian Game Online yang dibatasi waktu. Hal tersebut jika dibiarkan tentu sedikitnya akan mempengaruhi terhadap eksistensi hukum Islam khusunya di Indonesia. Maka dari itu peran hukum Islam tidak hanya memperhatikan masalah yang berkaitan dengan ‘ubudiyyah, akan tetapi sangat memperhatikan situasi dan kondisi fqih muamalah di masa moderenisasi zaman.

ENGLISH:

The establishment of law No. 8 of 1999 concerning Consumer Protection is an achievement of the government as an effort to protect the consumersfrom several factors that leads to the neglect of consumers’ rights and obligations. Therefore, consumer protection is deemed crucial since global marketplace is developed today. Besides, the development of technology greatly affectsthe fulfillment of rights and obligations of the seller and the buyer. Since the current trading system is not only carried outin a place which requires the seller and the buyer to meet directly, it certainly gives great influenceson the preservation of rights and obligations of each seller and buyer.

Online game is a good example of the market system which is integrated into a game that provides a wide range of facilities for its users, therefore, the Online Game users must be careful in doing the transaction to avoid undesirable things. However, it is undeniable that cheating may happen anywhere and anytime, both in the real world and in cyberspace.In cyberspace,cheating often occurs in Online Game which is certainly detrimental to many people. It certainly cannot be ignored since Online Game is now not only used as entertainment, but also as a source of income. Thus, the existence of the Consumer Protection legislation always provides advocacy to Online Gamesusers on the non-fulfillment of rights and obligations given by Online Game ownerto the users.

Online Game marketing does not only occur in Indonesia, but also in most countries in the world, including the moslemcountries.Thus, various facilities available in Online Game must also be seen as Syari’at. It relates to Games’ facilities that contain gambling system or items purchasing on some Online Games which is limited by time. If it is left unchecked, it would at least affect the existence of Islamic law especially in Indonesia. Thus, the role of Islamic law does not only concern with the problems associated with ubudiyyah, but also the situation and conditions of fiqhof transaction in modernization era.