Guntara, Moh. Aditia (2020) Pemetaan struktur bawah permukaan Situs Arkeologi Petirtaan Ngawonggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang menggunakan metode magnetik. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14640016.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (6MB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT
Archaeological Site in the form of Petirtaan from the kingdom era of 10th century was found in Nanasan, Ngawonggo, Tajinan, Malang. The site hasn’t been thoroughly excavated by East Java Cultural Heritage Conservation Agency (CHCA). Therefor, a geomagnetic survey was condicted by using Proton Precission Magnetometer (PPM). This research aims to predict the distribution and the location of Petirtaan andesite rocks at the Ngawonggo archaeological site based on magnetic method. Data acquisition was done on march 04rd-05th 2020 with 187x80 m length of tracks, 2 m spacing, and 610 data points were obtained. Qualitative interpretation using Surfer 13 on the total magnetic field intensity data which have been corrected by several corrections (diurnal correction, IGRF correction, flat field correction, upward continuation with 200 m high, and reduction to pole) obtained total local magnetic anomaly are ranged from -180 nT to 360 nT. The results of quantitative interpretation with the support of quantitative data from 2D model subsurface using Oasis Montaj obtained two layers of formation and the Petirtaan andesite rock are located between them. The first layer with a susceptibility value of 0.00001 cgs emu is interpreted as soil. The second layer with a susceptibility value of 0.0064 cgs emu is interpreted as the andesite rocks formation of Buring and Tengger volcano, and Petirtaan andesite rocks that located between the two layers with susceptibilty value of 0.000498 cgs emu. The Petirtaan Andesite rocks of 1 form burried ±2 m deep, with 498 m high, ±2 m thick, and 7.14 m length, Petirtaan andesite rocks in 2 form exposed intact but erode at 498 m high, ±2 m thick, and ±10.43 m length, Petirtaan Andesite rocks of 3 form buried ±1 m deep, with 502 m high, ±2 m thick, and ±12.31 m length, Petirtaan Andesite rocks of 4 form fully exposed at 502 m high, ±2 m thick, and ±5.6 m length, Petirtaan Andesite rocks of 5 form fully exposed at 501 m high, ±1.5 m thick, and ± 5.9 m length, Petirtaan Andesite rocks of 6 form fully exposed at 5 m high, ±1.5 m thick, and ±8.14 m length, Petirtaan andesite rocks in 7 form exposed intact but erode at 500 m high, ±2 m thick, and ±9.2 m length.
ABSTRAK
Situs Arkeologi berupa kolam petirtaan pada zaman kerajaan abad 10 Masehi ditemukan di Dusun Nanasan Desa Ngawonggo Kec. Tajinan Kab. Malang. Situs tersebut belum diekskavasi secara menyeluruh oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Oleh karena itu, dilakukan survei penelitian geomagnetik menggunakan alat Proton Precission Magnetometer (PPM). Penelitian ini bertujuan untuk menduga sebaran dan posisi batuan andesit petirtaan Situs Arkeologi Ngawonggo berdasarkan metode magnetik. Akuisisi data dilakukan pada tanggal 04-05 Maret 2020 dengan panjang lintasan 187x80 m, jarak spasi 2 m, dan diperoleh 610 titik data pengukuran. Hasil interpretasi kualitatif menggunakan Surfer 13 pada data intensitas medan magnet total yang telah dilakukan beberapa koreksi (koreksi variasi harian, koreksi IGRF, reduksi bidang datar, kontinuasi ke atas dengan ketinggian 200 m, dan reduksi ke kutub) didapatkan hasil anomali magnetik lokal dari -180 nT sampai 360 nT. Hasil interpretasi kuantitatif dengan dukungan data kualitatif model 2D bawah permukaan menggunakan Oasis Montaj diperoleh 2 formasi lapisan dan batuan andesit petirtaan yang berada diantara 2 lapisan. Lapisan pertama dengan nilai suseptibilitas 0.00001 cgs emu diinterpretasikan sebagai tanah penutup (soil), lapisan kedua dengan nilai suseptibilitas 0.0064 cgs emu diinterpretasikan sebagai formasi batuan andesit Gunung Api Buring dan Tengger, dan batuan andesit petirtaan yang berada diantara kedua lapisan dengan nilai suseptibiltas 0.000498 cgs emu. Batuan andesit petirtaan pada kolam 1 terpendam ±2 m, dengan ketinggian 498 m, tebal ±2 m, dan panjang 7.14 m, kolam 2 batuan andesit petirtaan tersingkap utuh namun tererosi berada pada ketinggian 498 m, tebal ±2 m, dan panjang ±10.43 m, kolam 3 batuan andesit petirtaan terpendam ±1 m, dengan ketinggian 502 m, tebal ±2 m, dan panjang ±12.31 m, kolam 4 batuan andesit petirtaan tersingkap utuh berada pada ketinggian 502 m, ketebalan ±2 m, dan panjang ±5.6 m, kolam 5 batuan andesit petirtaan tersingkap utuh berada pada ketinggian 501 m, ketebalan ±1.5 m, dan panjang ±5.9 m, kolam 6 batuan andesit petirtaan tersingkap utuh berada pada ketinggian 500 m, ketebalan ±1.5 m, dan panjang ±8.14 m, kolam 7 batuan andesit petirtaan tersingkap utuh namun tererosi berada pada ketinggian 500 m, ketebalan ±2 m, dan panjang ±9.2 m.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Basid, Abdul and Abtokhi, Ahmad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Magnetic Method; Archaeological Site; Total Magnetic anomaly; Rock Susceptibility; Metode Magnetik; Situs Arkeologi; Anomali Medan Magnet; Suseptibilitas batuan | |||||||||
Subjects: | 04 EARTH SCIENCES > 0404 Geophysics > 040406 Magnetism and Palaeomagnetism | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Fisika | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Aditia Guntara | |||||||||
Date Deposited: | 01 Feb 2021 14:43 | |||||||||
Last Modified: | 01 Feb 2021 14:43 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/24381 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |