Indriani, Rully (2019) Pengaruh religiusitas terhadap kepuasan pernikahan mahasiswi yang telah menikah dengan mediasi subjective well-being. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
15410020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) |
Abstract
INDONESIA:
Mahasiswa merupakan individu yang berada pada usia dewasa awal yang memiliki salah satu tugas perkembangan yang secara ideal harus dilaksanakan yaitu menikah. Dalam mecapai tugas perkembangan tersebut maka yang dilakukan oleh individu yaitu melakukan pernikahan. Religiusitas dan kesejahteraan subjektif mengandung beberapa hal mengenai nilai-nilai agama dan pemaknaan hidup secara positif yang berguna bagi individu untuk memecahkan konflik yang mana kemampuan memecahkan konflik akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan pernikahan.
Kepuasan pernikahan merupakan evaluasi secara subjektif dari pasangan suami dan istri tentang perasaan puas, bahagia, terpenuhi dan pengalaman yang menyenangkan yang mana menggambarkan tentang kehidupan pernikahan yang dijalani secara menyeluruh. Religiusitas merupakan tingkat kepercayaan tentang seberapa jauh pengetahuan, seberapa kuat akan keyakinan, seberapa tekun dalam melaksanakan ibadah dan sebarapa dalam penghayatan akan agama yang dipegang oleh individu berdasarkan nilai-nilai agama yang dianut. Subjective well-being yaitu persepsi individu atau evaluasi subjektif individu secara kognitif maupun afektif akan pengalaman emosi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, kepuasan, serta kualitas kehidupannya.
Variabel dalam penelitian ini yaitu religiusitas (X), kepuasan pernikahan (Y), dan subjective well-being (Z). Subjek penelitian melibatkan 100 mahasiswa perempuan berusia 18 – 25 tahun yang sedang studi S1 dan telah menikah. Intrumen yang digunakan untuk skala kepuasan pernikahan dikembangkan oleh Fowers dan Olson (1993), skala religiusitas dikembangkan oleh Nor Diana Moh (2016), dan skala subjective well-being dikembangkan oleh Diener (2010).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa S1 perempuan yang sudah menikah memiliki pengaruh religiusitas terhadap kepuasan pernikahan sebesar 48%, pengaruh religiusitas melibat subjective well-being sebesar 26%, dan pengaruh religiusitas melalui subjective well-being sebesar 22%. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis diterima.
ENGLISH:
Students are individuals who are in their early adulthood who have one of the developmental tasks such as marriage. In achieving this development task, what is done by individuals is to do marriage. Religiosity and subjective well-being contain several things about religious values and a definite meaning of life that is useful for individuals to solve conflicts where the ability to solve conflicts will influence the satisfaction of marriage.
Marriage satisfaction is a subjective evaluation of a husband and wife partner about feeling satisfied, happy, fulfilled and a pleasant experience which illustrates the married life that lived thoroughly. Religiosity is the level of trust about how far the knowledge, how strong will be the belief, how diligent in carrying out worship and how in the appreciation of the religion held by individuals based on the religious values adopted. Subjective well-being, namely individual perceptions or subjective evaluations of individuals cognitive and affection about pleasant and unpleasant emotional experiences, satisfaction, and quality of life.
The variables in this study are religiosity (X), marriage satisfaction (Y), and subjective well-being (Z). The subject of the study involved 100 female students aged 18-25 years who were studying bachelor (S1) and were married. The instruments used Fowers and Olson's (1993) marriage satisfaction scale, Mahudin's (2016) scale of religiosity among Moslem, and Diener's (2010) subjective well-being scale.
The results of this study indicate that married female bachelor (S1) students show religiosity contributes to marriage satisfaction by 48%, the influence of religiosity involves subjective well-being by 26% and the effect of religiosity through subjective well-being of 22%. In this case, it reveals that the hypothesis is accepted.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Nuqul, Fathul Lubabin | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | kepuasan pernikahan; religiusitas; subjetive well-being; marriage satisfaction; religiosity; subjective well-being | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Heni Kurnia Ningsih | ||||||
Date Deposited: | 13 May 2020 15:45 | ||||||
Last Modified: | 13 May 2020 15:45 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/15366 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |