Zumita, Ninik Nirma (2011) Pandangan masyarakat terhadap tradisi “pingit pengantin”: Studi di Desa Maduran, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
|
Text (Introduction)
07210062_Pendahuluan.pdf Download (784kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
07210062_Indonesia.pdf Download (101kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
07210062_Inggris.pdf Download (57kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
07210062_Arab.pdf Download (289kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
07210062_Bab_1.pdf Download (456kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
07210062_Bab_2.pdf Download (555kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
07210062_Bab_3.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
07210062_Bab_4.pdf Download (441kB) | Preview |
|
|
Text (References)
07210062_Daftar_Pustaka.pdf Download (83kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas tentang tradisi “Pingit Pengantin” yang ada di Desa Maduran, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Hal ini dilatar belakangi karena adanya kepercayaan sebagian masyarakat Maduran terhadap tradisi “Pingit Pengantin”. Maksud diadakannya pingitan tersebut yakni untuk menjaga calon pengantin dari bahaya-bahaya yang bisa saja terjadi diluar, dan untuk menyiapkan diri baik lahir maupun batin untuk menuju hari pernikahan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prosesi “Pingit Pengantin” dilaksanakan oleh masyarakat Maduran serta bagaimana pandangan masyarakat Maduran terhadap tradisi “Pingit Pengantin”.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dari segi sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan fenomenologis. Sumber datanya adalah primer, sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode pengolaan dan analisis datanya yakni editing, classifying, verifying, analyzing, dan concluding.
Fokus bahasan dalam penelitian ini adalah tradisi “Pingit Pengantin” peneliti mendiskripsikan bagaimana tradisi ini dilaksanakan oleh masyarakat setempat, tata cara pelaksanaan tradisi tersebut, maksud dan tujuan masyarakat melaksanakan tradisi tersebut.
Data yang diperoleh peneliti dari beberapa informan ini adalah tradisi “Pingit pengantin ” tidak wajib dilaksanakan, dan boleh digunakan untuk menjaga calon pengantin, dan persiapan diri bagi calon pengantin menuju hari pernikahannya. Karena dalam kaedah fiqh dijelaskan bahwasanya suatu tradisi bisa sebagai hujjah yang wajib dikerjakan jika tradisi itu digunakan oleh kebanyakan orang. Tradisi “pingit pengantin” ini termasuk Urf shahih yakni urf yang baik dan dapat diterima karena tidak bertentangan dengan syara’. Atau kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat yang tidak bertentangan dengan nash (ayat Al-Qur’an atau hadits), tidak menghilangkan kemaslahatan mereka, dan tidak pula membawa mudharat kepada mereka.
ENGLISH:
In writing of this thesis, the writer discuses on tradition of “bride seclusion” that is in Maduran village, Maduran district of Lamongan. That is caused the belief of some of Maduran society on tradition of “bride seclusion”. The purpose of seclusion is to keep bride from something dangers that can be from outside, and to prepare them selves physically and mentality in facing the wedding day.
The problem statement of this research is how the process “bride seclusion” conducted by Maduran society and the view of Maduran society on tradition of “bride seclusion”
The type of the research used in this study is qualitative. From its nature is descriptive and using phenomenological approach. The source of its data is primer, secondary, the method of data collection is observation, interviewing, and documentation and the method of data process is editing, classifying, verifying, analyzing, and concluding.
The discussion focus of this research is the tradition of “bride seclusion”. The writer describes how the tradition conducted by the local society, the way of the tradition conducted, the society’s purposes, and intention in conducting this tradition.
The data got by the writer is from some of informant. That tradition of “bride seclusion” need not be conducted and it can use for keeping of the prospective bride and to prepare for prospective bride in facing the wedding day. Because the Fiqh rule explains that tradition can be evidence that should be done if the tradition is done by the most people. The tradition of “bride seclusion” involves the right Urf and it can be excepted because it does not cross with syara’ or the habit done by society that does not cross with nash (Al-Quran verse or hadist), that does not take their social advantage and nor drives social less for them.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Anam, Khoirul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradisi; Pingit Pengantin; Tradition; Bride Seclusion | ||||||
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012899 Islamic Family Law not elsewhere classified | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Illiyati Tsani Nivia | ||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2015 15:49 | ||||||
Last Modified: | 11 Aug 2015 15:49 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1300 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |