Bakhtiar, Moh. Ali Hasan (2009) Pengaruh cara dan lama penyimpanan dingin terhadap kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan cabai merah (Capsicum annum L.). Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Thesis Fulltext)
04520030 Skripsi.pdf Download (823kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Buah-buahan dan sayur-sayuran memerlukan pendinginan yang relatif cepat untuk mempertahankan kualitasnya. Penggunaan suhu rendah merupakan cara yang efektif untuk memperpanjang daya simpan bahan segar. Pengunaan suhu rendah pada prinsipnya akan menurunkan semua kegiatan metabolisme Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa, “Allah akan menurunkan pada suatu malam suatu penyakit oleh sebab itu kita dianjurkan untuk menjaga makanan tersebut agar tidak terkontaminasi, makanan atau minuman yang terkontaminasi akan berubah warna, bau dan rasanya”. Tujuan dari penyimpanan dingin ini adalah untuk mendapatkan vitamin C dan antioksidan yang optimal selama penyimpanan. Penyimpanan yang baik adalah menggunakan pendinginan, karena suhu yang dingin menghambat kerusakan fisiologis, penguapan serta aktivitas mikroorganisme yang mengganggu sehingga mutu serta kualitas selama penyimpanan masih tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui interaksi antara cara dan lama penyimpanan dingin dengan kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah. (2) Mengetahui pengaruh lama penyimpanan dingin yang berbeda terhadap kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah. (3) Mengetahui pengaruh cara penyimpanan dingin yang berbeda terhadap kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia UMM Malang. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor-faktor yang dicobakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, faktor pertama adalah cara penyimpanan (tidak menggunakan pembungkus kantong plastik dan menggunakan pembungkus kantong plastik). Faktor kedua adalah lama penyimpanan yang terdiri dari 3 macam perlakuan lama penyimpanan: 3 hari, 6 hari, 9 hari. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varian (ANAVA). Jika ada pengaruh yang signifikan dari perlakuan, analisis dilanjutkan dengan uji beda berupa Uji Jarak Duncan (UJD) pada taraf signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara cara dan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C dan antioksidan pada cabai merah. (2) Terdapat pengaruh perbedaan lama penyimpanan terhadap kandungan vitamin C dan antioksidan pada cabai merah. Kandungan vitamin C tertinggi terdapat pada lama penyimpanan 3 hari dengan rerata sebesar 79,591 µ g/ml dan kandungan aktivitas antioksidan pada lama penyimpanan 3 hari dengan rerata sebesar 78,971%. (3) terdapat pengaruh cara penyimpanan dingin terhadap kandungan vitamin C dan aktivitas antioksidan pada cabai merah. Kandungan vitamin C pada cara penyimpanan menggunakan pembungkus kantong plastik dengan rerata sebesar 66,757 µ g/ml sedangkan kandungan antioksidan tertinggi diperoleh pada cara penyimpanan menggunakan pembungkus kantong plastik dengan rerata sebesar 65.179 %
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Minarno, Eko Budi and Barizi, Ahmad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Penyimpanan dingin; Vitamin C; Antioksidan; Cabai merah | |||||||||
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0607 Plant Biology > 060705 Plant Physiology | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi | |||||||||
Depositing User: | Ratih Novitasari | |||||||||
Date Deposited: | 06 Aug 2015 08:02 | |||||||||
Last Modified: | 06 Aug 2015 08:02 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/1011 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |