Syam, Muhammad nur alam fajar (2017) Konsep cara bersyukur dalam Tafsir Ibnu Katsir dan implikasinya dalam pengembangan sumber belajar siswa kelas x di SMAN 4 Blitar. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13770033.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK
Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Karakter bangsa yang kuat pasti tercermin dalam tata cara bersikap dan berperilaku baik terhadap sesame manusia, lingkungan dan alam sekitar. Akhir – akhir ini, banyak sekali permasalahan yang muncul di Indonesia, terutama yang menjangkiti generasi muda mulai dari kemerosotan akhlak berani kepada orang tua, berani kepada guru, malas belajar, melakukan pelanggaran norma dan etika dalam keluarga maupun di sekolah. Yang pada ujungnya mengerucut menjadi permasalahan bangsa yang sangat memprihatinkan. Padahal Indonesia dipastikan mendapat bonus demografi artinya bonus tersebut harus diimbangi dengan pembangunan dan pembekalan generasi bangsa yang berakhlaq , berbudaya, memiliki keluasan wawasan serta kedalaman spiritual. Sehingga bonus tersebut akan menjadi limpahan berkah bukan malah sebaliknya menjadi petaka bagi kehancuran bangsa. Jika kita mengkaji Sebenarnya Kementrian pendidikan sudah merumuskan dan melaksanakan penanaman pendidikan karakter dalam dunia pendidikan, diantaranya adalah : (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5)kerjakeras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial dan (18) tanggung jawab.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian library research dengan sumber primer Al-Qur’an dan Al-Hadits, Tafsir Ibnu Katsir dan buku ajar PAI kelas X. Sedangkan sumber sekunder menggunakan kitab-kitab tafsir serta pemikiran tokoh dan buku ajar PAI yang mendukung buku ajar. Peneliti berupaya mengkomparasi dan menemukan sebuah konsep baru tentang rasa bersyukur dan tahap-tahap aplikatif yang mampu menjadi dasar terlaksananya berbagai konsep pendidikan karakter yang telah dirumuskan oleh Kementrian pendidikan Nasional yang dapat dilakukan secara mudah oleh siswa khususnya dan seluruh civitas akademik pada umumnya. Dari berbagai penelitian dan pengkajian yang peneliti lakukan ternyata kesemua aspek-aspek pendidikan karakter di atas bermuara pada rasa bersyukur. Dan hal inilah yang mendorong peneliti untuk menemukan konsep pendidikan karakter bersyukur dengan cara menganalisa bahan ajar siswa kelas x di SMAN 4 Blitar. Konsep-konsepnya, kelebihan dan kekurangannya. Kemudian mengkombinasikan dengan Konsep bersyukur menurut Ibnu Kastir dalam tafsirnya, diantaranya : Tidak melakukan maksiat dan dosa yang mendatangkan siksaan dari Allah, menerima dan melaksanakan syariát apa adanya, mengenali dan mengikuti petunjuk kerasulan sebagai nikmat, menampakkan nikmat Allah tanpa maksud riya’,memanfaatkan anggota badan, panca indra dan akal hanya untuk beribadah dan ikhlas dalam beribadah,menjauhi segala sesuatu yang haram, berbakti kepada orang tua karena Allah,memanfaatkan semua kekayaan alam untuk ibadah, menyadari semua nikmat itu hanyalah anugrah Allah, bertafakur atas semua fenomena alam dan kehidupan, hanya memakan sesuatu yang halal, istiqomah dalam keadaan bersyukur, selalu berusah mengingat Allah,tetap dalam ketaatan kepada Allah,bertahmid kepada Allah dan tidak mencela orang lain,mengerjakan berbagai macam ibadah sunnah, merasa tidak aman dari siksaan Allah, mengesakan Allah dan tidak menyekutukanNya, menjauhi semua laranganNya.beribadah kepada Allah,berterima kasih kepada sesama manusia,membalas pemberian tersebut atau paling tidak menyanjung pemberian itu.
ABSTRACT
The advanced nation is a nation that has a strong national character. The strong character of the nation must be reflected in the way of behaving and behaving well towards fellow human beings, the environment and the natural environment. Lately, a lot of problems that arise in Indonesia, especially those that infect the young generation ranging from daring moral dullness to parents, brave to teachers, lazy to learn, Committed violations of norms and ethics in the family as well as in the school.Yang at the end conical to the problems of a very worrisome nation. Though Indonesia is guaranteed to get a demographic bonus means the bonus must be balanced with the development and pembekalan generations berakhlaq nation, cultured, has the breadth of insight and spiritual depth. So the bonus will be an abundance of blessing instead of the opposite to disaster for the destruction of the nation. If we examine Actually the Ministry of Education has formulated and implemented the character education education in the world of education, such as: (1) religious, (2) honest, (3) tolerance, (4) discipline, (5) hard work, (6) creative , (7) standalone, (8)(12) love of the homeland, (12) respect for achievement, (13) friendly / communicative, (14) love of peace, (15) likes to read , (16) care about the environment, (17) social care and (18) responsibility.
Researchers seek to find a new concept of gratefulness and applicative stages that can be the basis of the implementation of various concepts of character education that has been formulated by the Ministry of National Education that can be done easily by students in particular and throughout the academic community in general. From the various studies and studies that researchers do in fact all aspects of character education above leads to a sense of gratitude. And this is what encourages researchers to find the concept of grateful character education by analyzing the teaching materials of grade x students in SMAN 4 Blitar.The concepts, advantages and disadvantages. Then combine with the Concept of thanksgiving according to IbnKastir in his tafsir with the focus on the Letter of Ibrahim verses 6-8 of them: Not doing sins and sin that bring torture from Allah, accept and implement the Shari'a as it is, recognize and follow the apostolic instruction as a favor, reveal the favors of Allah Without the intention of riya ', utilizing limbs, Senses and minds only to worship and sincerely in worship, to abstain from everything that is unlawful, to worship the parents for God, to use all the natural wealth for worship, to realize all the blessings is only the grace of Allah, to reflect upon all the phenomena of nature and life, Something that is lawful, istiqomah in a state of gratitude, always struggles to remember Allah, remain in obedience to Allah, prays to God and does not criticize others, does various sunnah worship,Feeling insecure from God's torture, crowding God and not associating with Him, away from all His prohibitions. Worshiping God, thanking fellow human beings, avenging the gift or at least lauding the gift.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Esha, Muhammad In’am and Mujab, Muhammad | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Konsep Bersyukur, Tafsir Ibnu Katsir, Implikasi; grateful concept, ibnu katsir interpretation, implication | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 21 Feb 2018 15:28 | |||||||||
Last Modified: | 21 Feb 2018 15:28 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9968 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |