تجديد النحو عند إبراهيم مصطفى وشوقي ضيف: دراسة مقارنة

مستخلص البحث

النحو أصل من علوم العربية ونشأ النحو مند القرن الأول الهجري ثم ينتشر انتشارا واسعا بظهور الكتب التي درست النحو من حيث مناهجه ولذلك قد ظهرت المدارس النحوية منذ القرن الثاني حتى القرن الخامس ليناقس عن النحو العربي. ومن ذلك جعل علم النحو واسعا عامقا حتى الأن. في قرن المعاصر قد وظهرت محاولة تجديد من علماء اللغة العربية لتيسير وتسهيل النحو لمتعلمين اللغة العربية في العربي والعجم. وفي هذا البحث العلمي اختاره الباحث بعض النحاة المحدثين المشهورة المأثرة من كبرياء مجمع اللغة العربية وهو إبراهيم مصطفى (1949-1962م) وشوقي ضيف (1976- 2005م).

وفي هذا البحث سؤلان، الأول من أساس مهومي تجديد النحو إبراهيم مصطفى وشوقي ضيف، والثاني من تشابهات والاختلافات بين آرائين في تجديد النحو عندهما. أما أهداف البحث متوفق على هذين سؤلين في القديم.

وهذا من نوع البحث المكتبي (Library Riset) بمدخل منهج الشخصي (Studi Tokoh) ويكون كتاب إحياء النحو لإبراهيم مصطفى و"تجديد النحو" لشوقي ضيف مصدرا رئيسا فيه، ويستعمل الباحث تحليلين فيه، التحليل التصنيفي (Analisis Taksonomi) والتحليل المقارن (Analisis Komparatif).

وأما نتائج البحث فيمكن أن يخلص الباحث فيما يلي: أما إبراهيم مصطفى فقد أسس في حركة تجديد النحو في كتابه بمدخل المعنوي وأثر من فيرث (J.R. firth) وأما شوقي ضيف فقد أسس بمدخل الأصوات وأثر من بلومفيلد (Bloomfield). وأما أوجه تشابه في آراءهما بدفع علامة الإعراب الفرعية وحذف باب كان وأخواتها، وكاد في المرفوعات، وليس اسمين بعد ظن وأخواتها مسندإليه ومسند. وأما أوجه الإختلاف في قد ظهرت في أساسي تجديدهما، وفي تنسيق الأبواب النحوية.

ABSTRACT

Nahwu is the basis of Arabic science that emerged in the first century hijrah. then nahwu widespread evidenced by the many books the study of nahwu that discuss the methods in it, coupled with the emergence of groups that perform particular approach since the second century hijrah, trigger group basroh, Kufa, Baghdad, andalus and groups of Egyptians until adab to five hijrah. The efforts made by them have made nahwu increasingly broad and deep so difficult for students in modern times. In this modern century has seemed the efforts of Arabic linguists to reconstruct the Arabic language to be easily understood by modern scholars in both the Arab and non Arab. On this occasion, the researchers chose the famous reformer and has been the concern of many scholars of Arabic and also as a member of the Al-Arabiyah Majmaul lughah namely Ibrahim Musthofa and Syauqi dhoif.

Researchers presented two problems, first what is the basic foundation of Ibrahim Musthofa and Syauqi dhoif in doing an update nahwu. Both what similarities and differences both in the renewal of the thoughts nahwu. The purpose of this study was to determine two issues that have been asked by the researcher.

This research includes research literature that uses character study approach. As for who becomes the primary source in this study was the Book of Ibraham Musthofaإحياء النحو bouquet and تجديد النحو Syauqi dhoif bouquet. The data obtained were analyzed in two stages, the first stage using taxonomic analysis and the second using comparative analysis.

The results of this study indicate underlying Ibrahim Musthofa nahwu reform efforts with this approach is similar to the meaning and thought JR Firth, Syauqi dhoif underlying reform efforts nahwunya with phonological approach shows the influence of the thought of Bloomfield. As for the aspect of equality in the concept of renewal is refused their term far'iyah address in i'rob, they also negate chapter كان وأخواتها, كاد وأختواتها in chapter al-marfu 'at, they also agreed that isim that occur after ظن وأخواتها not تركيب الإسنادي, Aspects of the differences between them can be summarized from the foundation of the reform and in preparing several chapters nahwu

ABSTRAK

Nahwu merupakan dasar dari ilmu bahasa Arab yang muncul pada abad pertama hijriyah. kemudian nahwu berkembang luas terbukti dengan banyaknya buku-buku kajian tentang nahwu yg membahas metode-metode di dalamnya, ditambah dengan munculnya kelompok-kelompok yang melakukan pendekatan tertentu sejak abad kedua hijriyah, munculkan kelompok Basroh, Kufah, Bagdad, Andalus dan kelompok Mesir hingga adab kelima hijriyah. Upaya yang dilakukan oleh mereka telah menjadikan nahwu semakin luas dan mendalam sehingga terasa sulit bagi pelajar di masa modern. Dalam Abad modern ini telah tampak upaya dari ahli bahasa Arab untuk merekonsktrusi bahasa Arab agar mudah dipahami oleh pelajar modern baik di Arab maupun non Arab. Dalam kesempatan ini, peneliti memilih tokoh pembaharu yang terkenal dan telah menjadi perhatian banyak ulama bahasa Arab dan juga sebagai anggota dari Majmaul Lughah Al-Arabiyah yaitu Ibrahim Musthofa dan Syauqi Dhoif.

Peneliti menghadirkan dua masalah, pertama apa yang menjadi landasan dasar Ibrahim Musthofa dan Syauqi Dhoif dalam melakukan sebuah pembaruan nahwu. Kedua apa persamaan dan perbedaan aspek pemikiran keduanya dalam pembaruan nahwu. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dari dua permasalahan yang telah diajukan peneliti.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian studi pustaka yang menggunakan pendekatan studi tokoh. Adapun yg menjadi sumber primer dalam penelitian ini adalah Kitab Ihyaun Nahwi karangan Ibrahim Musthofa dan Tajdidun Nahwi karangan Syauqi Dhoif. Data yang diperolah dianalisis dengan dua tahap, tahap pertama menggunakan analisis taksonomi dan kedua menggunakan analisis komparatif.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan Ibrahim Musthofa mendasari upaya pembaruan nahwu dengan pendekatan makna dan ini serupa dengan pemikiran J.R Firth, Syauqi Dhoif mendasari upaya pembaruan nahwunya dengan pendekatan fonologi menunjukkan pengaruh dari pemikiran Bloomfield. Adapun aspek persamaan dalam konsep pembaruan adalah menolak adanya istilah alamat far’iyah dalam i’rob, mereka juga meniadakan bab كان dan saudaranya, كاد dan saudaranya dalam bab al-marfu’at, mereka juga menyepakati bahwa isim yang jatuh setelah ظنّ bukan merupakan tarkib isnadi. Aspek perbedaan keduanya dapat diringkas dari dasar landasan pembaruan dan dalam menyusun beberapa bab nahwu.