Murtadho, Ibnu (2017) Peran elite agama pada pencegahan muallaf temporer dalam pernikahan perspektif Maqashid Syariah: Studi di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13210164.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) |
Abstract
INDONESIA:
Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang adalah desa yang didiami oleh dua agama, yaitu Islam dan Kristen. Desa Pujiharjo memiliki keunikan tersendiri, misalnya rasa toleransi antar agama yang tinggi dan adanya pernikahan silang. Sehingga, sampai kepada suatu keadaan adanya fenomena muallaf temporer. Maka dengan itu, peneliti bermaksud mengkaji bagaimana upaya elite Agama pada pencegahan muallaf temporer dalam pernikahan di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang dan relevansi upaya elite Agama pada pencegahan muallaf temporer dalam pernikahan terhadap prinsip Maqashid Syari’ah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian empiris dengan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam memperoleh data, peneliti menggunakan metode Wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data. Data tersebut berupa data primer dan skunder. Analisis data adalah bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di lapangan.
Kesimpulan penelitian ini adalah : Upaya dari elite agama dalam mencegah muallaf temporer yaitu (1) Melalui Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB), (2) Melalui Sekolah Tauhid, (3) Melalui Pensyahadatan Terbuka, (4) Melalui Jalur Pendidikan, (5) Melalui Kegiatan Keagamaan. Adapun relevansi upaya elite agama tersebut dengan maqashid syariah yaitu, (1) Hifdz Ad-Din. Dalam memeluk agama, manusia perlu mendapatkan jaminan rasa aman dan damai. Islam dengan segala peraturan hukum yang ada melindungi kebebasan umat untuk beragama. Sehingga dalam rangka memelihara, menjaga dan mempertahankan agama maka apa yang menjadi upaya elite agama telah sejalan dengan prinsip maqashid syari’ah yaitu hifdz diin (memelihara agama). (2) Hifdz An-Nasb. Salah satu faktor seseorang memeluk agama Islam yaitu karena ada kehendak akan menikah. Pernikahan akan membawa konsekuensi hukum, salah satunya berupa anak. Anak adalah titipan dari Allah sehigga harus dijaga dan dibina dengan sungguh-sungguh, ketika terjadi dua agama yang ada di dalam keluarga, maka secara langsung akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sehingga dengan adanya upaya-upaya dari elite agama ternyata sejalan dengan prinsip maqashid syari’ah yaitu hifdz nasb (memelihara keturunan). (3) Hifdz Al-Maal. Dalam hukum waris Islam, jika ada dua agama di dalam keluarga, maka hal itu menimbulkan akibat hukum, yaitu putusnya sikap saling waris mewarisi di dalam keluarga. Sehingga dengan melihat hal itu, maka upaya-upaya dari elite agama tersebut telah sejalan dengan prinsip dari maqashid syari’ah yaitu hifdz mall.
ENGLISH:
Pujiharjo village Tirtoyudo District Malang Regency is a compound inhabited by two religions, namely Islam and Christianity. Pujiharjo village has its own uniqueness, such as a high sense of religious tolerance and the existence of a cross wedding. Thus, to a state of temporary temporary phenomenon. So with that, the researcher intends to study how the effort of religious elites in preventing temporary muallaf in the marriage at Pujiharjo village, how is the relevance to religion elite effort in preventing temporary muallaf in the marriage with a maqashid shariah principle .
This research uses the type of empirical research with qualitative research approaches. In obtaining the data, researchers use interview method, observation, documentation and data analysis. The data are primary and secondary data. Data analysis is descriptive that aims to describe a phenomenon that occurs to the field.
The conclusions of this study are: Efforts of the religious elite in preventing temporary confessionals : (1) Through Interfaith Communication Forum (FKAUB) (2) Through Tauhid School (3) Through Open Creation (4) Through the Education Line (5) Through Religious Activities. The relevance to the efforts of religious elites with maqashid shariah namely : (1) Hifdz Ad-Din. In embracing religion, people need to secure a sense of security and peace. Islam with all existing laws protects the freedom of the faithful. So in order to maintain, maintain and maintain religion then what is the effort of the religious elite has been in line with the principle of maqashid syari'ah is hifdz diin (maintaining religion) (2) Hifdz An-Nasb. One of the factors a person embraced Islam is that there is a will to get married. Marriage will bring legal consequences, one of them in the form of a child. Children are entrusted to Allah so that should be taken care of and nurtured seriously, when there are two religions that exist on the family, it will directly affect the growth and development of children. So with the efforts of the religious elite was in line with the principle of maqashid syari'ah namely hifdz nasb (keep the offspring) (3) Hifdz Al-Maal. In Islamic law of inheritance, if there are two religions within the family, then it has a legal effect, namely the breaking up of inherited inheritance to the family. So by looking at it, then the efforts of the religious elite have been in line with the principle of maqashid syari'ah namely hifdz mall.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahmawati, Erik Sabti | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Elite Agama; Muallaf Temporer; Maqashid Syariah; Elite of Religion; Temporary Muallaf | ||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Afib Rif'an Nashruddin | ||||||
Date Deposited: | 15 Mar 2018 10:06 | ||||||
Last Modified: | 15 Mar 2018 10:06 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9853 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |