Purwadi, Ajun (2015) رموز فلسفة الحياة في شعر "الطلاسم" لإليا أبي ماضي: دراسة تحليلية سيميائية. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11310054.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (878kB) |
Abstract
مستخلص البحث
رأى سوسور عن العلامة والرمزية هما عنصرين متعلقتين في تشكيل الرموز. تعرف العلامة قطعة من اللغة المكتوبة أوالمسموعة أوالمقروئة. وأما الرمزية هي المفاهيم من الكتابة أوالصوت التي تمكن أن تنتج المعاني الجديدة منها. والطلاسم هو الشعر الذي ينظم من الأبيات المنقسمة بعبارة الحيرة والبحر والدير وبين المقابر والقصر والكوخ والفكر والصراع والعراك. وأشار هذا الشعر قيم الفلسفة الجاذبة حتى يشجع العلماء الأخرى أن يألفوا الشعر الجديد كالاستجابة منه. فلذلك، يمكن الطلاسم أن يحلله بطريقة تحليل السيميائية عند السوسور التي تتخصص على العلامة والرمزية.
يقدم في هذا البحث أسئلتين، والأولى عن "ما هي العلامة والرمزية التي توجد في شعر الطلاسم لإليا أبو ماضي؟". والثانية عن "ما المعاني المدلولة للعلامات والرمزيات في شعر الطلاسم لإليا أبو ماضي؟. يستخدم الباحث طريقة المكتبية لجمع البيانات إما من الديوان الشعر لإليا أبي ماضي وسيرته. وبالقراءة التجريبية والتفسيرية يمكن الباحث أن يحلل هذا الشعر بدأ عن علامته ورمزيته حتى يكتشف منها قيم الفلسفة الجديدة. وجد الباحث بين العلامة والرمزية علاقة التي تمكن أن تجيب السؤال الثانية عن المعنى المتعلق بها.
باعتماد على كلمة ل "ويل دوران" بأن الفلسفة تتكون من خمسة مبادئ فهي العقلي والجمالي والخلقي والسياسة والغيبي، اكتشف الباحث العلاقة منها بعلامة والرمزية من شعر الطلاسم لإليا أبي ماضي. تتعلق "الحيرة" بالعقلي، و"البحر" بالجمالي، و"الدير" بالخلقي، و "القصر والكوخ" مع "الصراع والعراك بالسياسة، و"بين المقابر" مع "الفكر" بالغيبي. وجد الباحث فيه القيم الفلسفة الجديدة باعنبار على تعريف الأساسي من الفلسفة. وأشار أبو ماضي فيه منهج الحياة الواجبة المتبعة بالإنسان لهدف النجاح في الدارين
ABSTRACT
According to Saussure signifier and signified are two elements which are coherently related each other in constructing signs. Signifier is an element of language which is written, listened, or read. Moreover, signified is a concept of a written or sound which able creates a new meaning. Al-Tholaism poem is a poem which is consisted of verses and constructed of certain signs. This poem presents interesting philosophical values, even it has encouraged other poet to create new poems in order to respond it. Thus, al-Tholaism’s poem is worthy to be analyzed using semiotic analysis approach of Saussure which focuses on signifier and signified.
In this research the researcher proposes two research questions: the first is about the relationship between signifier and signified, second is figurative meaning of signifier and signified. In collecting data the researcher used library approach. Using heuristics and hermeneutics methods the researcher started to analyze signifier and signified to unveil the new philosophical values. The researcher found the relationship between signifier and signified which will answer the second research problem which is related to it.
The researcher found seven signifiers which are arranged by other signified, those are about confusion, sea, monastery, around of grave, palace, hut, thought, and conflict or war. Furthermore, the meaning which is unveiled from the signifiers is in living, a human being needs a right choice to guide themselves to the right values. Then, they also need beautiful values in order to have wonderful life. Not to mention, they also must practice the wisdom values to give a valuable contribution for others.However, in social life a human being needs a role which regulates their life holistically. It demands them to settle a government with a just leader. Moreover, they are expected to balance two dimensions of life, now and hereafter. It is important because using this awareness human being will be able to do their leadership carefully and not authoritatively. Finally the most important value of life philosophy is a human being can contribute much through their ideas to create a better life for others
ABSTRAK
Menurut Saussure penanda dan petanda merupakan dua unsur yang saling berkaitan dalam membentuk tanda-tanda. Penanda merupakan bagian dari bahasa yang ditulis, didengar, atau dibaca. Adapun petanda adalah konsep dari tulisan atau suara yang mampu menghasilkan sebuah makna baru. Puisi al-Tholasim merupakan puisi yang terdiri dari bait-bait yang tersusun atas penanda-penanda tertentu. Puisi ini menunjukkan adanya nilai-nilai filsafat yang menarik, bahkan ia telah mendorong para penyair lain untuk menggubah puisi baru yang menanggapi puisi tersebut. Dengan demikian, puisi al-Tholasim sesuai untuk dianalisis menggunakan metode analisis semiotika oleh Saussure yang fokus terhadap penanda dan petanda.
Dalam penelitian ini peneliti mengumukakan dua pertanyaan, pertama adalah tentang hubungan antara penanda dan petanda, dan kedua adalah makna konotatif dari penanda dan petanda. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode kepustakaan. Dengan pembacaan heuristik dan hermeunitik peneliti memulai dengan menganalisis penanda dan petanda yang terdapat di dalamnya hingga terungkap dari penanda tersebut makna filsafat yang baru. Peneliti menemukan adanya hubungan antara penanda dan petanda yang akan menjawab pertanyaan kedua tentang makna yang berkaitan dengannya.
Peneliti menemukan adanya tujuh penanda yang tersusun dengan petanda yang saling berkaitan, yaitu tentang kebingungan, laut, biara, disekitar kuburan, istana dan gubuk, pemikiran, dan konflik atau peperangan. Adapun makna yang terungkap dari penanda-penanda tersebut adalah bahwa dalam menata sebuah kehidupan, manusia memerlukan pilihan yang tepat agar jalan hidup manusia mengarah pada nilai-nilai kebenaran. selanjutnya manusia juga memerlukan unsur-unsur keindahan dalam hidupnya untuk mengiringi kehidupannya dengan penuh kebahagiaan. Tidak hanya keindahan, manusia juga diharuskan mempraktikkan nilai-nilai kebaikan dalam dirinya untuk menyebarkan kemanfaatan bagi sesama. Akan tetapi, dalam kehidupan bermasyarakat manusia memerlukan sebuah aturan yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan. Hal ini yang menuntut manusia untuk menata sebuah pemerintahan yang ideal dengan pemimpin yang mampu berbuat adil. Selain itu manusia juga diharapkan mampu menyeimbangkan kehidupan dunia dengan kehidupan setelahnya, sebab dengan cara kesadaran inilah manusia akan mampu melakukan tugas kepemimpinannya dengan penuh hati-hati dan tidak sewenang-wenang. Dan hal yang paling penting dari falsafah hidup adalah manusia mampu memberikan kontribusi yang maksimal melalui pemikirannya untuk menciptakan kemajuan hidup bagi manusia yang lainnya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahman, Abdul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | العلامة والرمزية; شعر الطلاسم لإليا أبي ماضي; رمز الفلسفة; signifier and signified; poem; Tholaism; Philosophy; Penanda; Petanda; Puisi; Tholasim; Filsafat | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Arab | ||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | ||||||
Date Deposited: | 14 Feb 2018 15:41 | ||||||
Last Modified: | 14 Feb 2018 15:41 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9831 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |