Yudha, Ansfiksia Eka Poetra (2017) Perancangan observatorium hisab-rukyat dengan pendekatan ilmu falak dan ilmu astronomi : Paradoks metafisika. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13660048.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (28MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Di Indonesia, perbedaan metode yang digunakan oleh ormas-ormas Islam besar dalam menentukan kalender Hijriyah dan Kamariyah menimbulkan adanya perbedaan dalam melaksanakan ibadah antar masyarakat. Pelaksanaan ibadah yang berbeda ini menimbulkan kecemburuan sosial terhadap masyarakat yang awam akan hal keagamaan. Perbedaan pelaksanaan ibadah yang sering dialami ialah permulaan bulan ramadhan dan idul fitri, dimana momen ini merupakan momen terpenting bagi umat Islam untuk beribadah dengan semangat kebersamaan antar muslim/ah. Sehingga dengan isu demikian, maka perlu dibangun sebuah observatorium hisab-rukyat yang mana dapat menampung aspirasi para ormas Islam untuk turut berperan dalam menetukan kalender Hijriyah dan Kamariyah yang pelaksanaannya dapat berjalan secara bersamaan. Dalam perancangannya menggunakan prinsip-prinsip dengan pendekatan tema Paradoks Metafisika sebagai acuan membantu menyelesaikan isu yang mana prinsip-prinsipnya akan direpresentasikan pada bangunan. Prinsip ini juga diintegrasikan dengan objek terkait dan juga integrasi keislaman, sehingga penerapan integrasi antar prinsip-prinsip tersebut dapat membantu membuat sebuah bangunan yang dapat dijadikan wadah yang berfungsi sebagai penengah beberapa ormas Islam yang terkait dengan mahzab yang berbeda. Selain itu juga dapat menjadi tempat belajar tentang ilmu falak dan ilmu astronomi untuk khalayak umum.
ENGLISH:
In Indonesia, differences in the methods used by Islamic organizations in determining the calendar syamsiyah and qamariyah cause differences in implementing inter-community worships. Different of worship implementation cause social jealousy against people who lay on religious matters. Differences in the implementation of the worship that is often experienced is in the beginning of the month of Ramadan and Eid, where this moment is the most important moment for Muslims to worship in the spirit of unity among men or women Muslim. So with such issues, it is necessary to build an observatory sighting and reckoning of the crescent which can accommodate the aspirations of the Islamic organizations to play a role in determining the Islamic calendar and qamariyah which its implementation can run concurrently. In this design using the principles of the approach to the theme of paradox Metaphysics as a reference to help resolve the issues which the principles will be represented on the building. This principle is also integrated with related objects and also the integration of Islam, so that the implementation of the integration among these principles can help to make a building that can be used as a container that serves as a mediator in several Islamic organizations associated with different madhhabs. It also can be a place to learn about astronomy and astronomical science to the general public.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mappaturi, Andi Baso and Setiyowati, Ernaning | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Observatorium; Hisab-Rukyat; Paradoks Metafisika; Astronomi; Planetarium; Observatory; Paradox Metaphysic | |||||||||
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Teknik Arsitektur | |||||||||
Depositing User: | Afib Rif'an Nashruddin | |||||||||
Date Deposited: | 20 Mar 2018 12:02 | |||||||||
Last Modified: | 20 Mar 2018 12:02 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9770 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |