Negoro, Ahmad Dermawan Mangku (2017) Studi komparasi antara madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi tentang cacat yang dapat dijadikan alasan fasakh. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210099.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga atau rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Namun dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah tersebut tidak selamanya berjalan dengan mulus sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Tetapi dalam hubungan perkawinan kadangkala terdapat sebuah permasalahan-permasalahan yang mengakibatkan rumah tangga tidak bisa dipertahankann lagi. Sehingga, hubungan perkawinan yang telah dijalin oleh suami dan istri tersebut harus putus.
Penelitian ini difokuskan pada fasakh yang disebabkan oleh karena terjadinya sesuatu hal kepada istri atau suami bahkan keduanya yang tidak memungkinkan ikatan perkawinan tersebut dilanjutkan lagi. Sehingga mengharuskan untuk khiyar fasakh yaitu hak untuk memilih apakah perkawinan itu harus dilanjutkan atau dibatalkan karena adanya cacat yang terjadi pada suami atau istri atau keduanya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan persamaan pendapat antara madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi mengenai hak khiyar fasakh lantaran adanya sebab-sebab cacat yang ada pada diri suami atau istri. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari istimbat hukum masing-masing madzhab sehingga dapat diketahui sebab dan alasan perbedaan pendapat dalam permasalahan yang sama. Penelitian ini bersifat normatif dengan menggunakan metode komparatif untuk mengetahui perbedaan pendapat madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi tentang cacat yang dapat dijadikan alasan fasakh. Buku merupakan data primer dari penelitian ini.
Dapat disimpulkan bawah perbedaan pendapat madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi tentang cacat yang dapat dijadikan alasan fasakh madzhab Syafi’i menyatakan ada tujuh macam yaitu Sebab terpotongnya penis, impoten, gila, lepra/kusta, supak, tersubatnya lubang vagina oleh daging, tersumbatnya lubang vagina oleh tulang. Sedang madzhab Hanafi hanya ada tiga yaitu penyakit kelamin yang berupa kebiri, impoten, dan terputusnya dzakar. Istimbat hukum yang digunakan oleh masing-masing madzhab sehingga menimbulkan perbedaan dikarenakan madzhab Syafi’i menggunakan qiyas sebagai pengistimbatan hukum sedangkan madzhab Hanafi mendasarkan putusnya perkawinan karena cacat tersebut dengan talak bukan fasakh.
ENGLISH:
Marriage is the inner bond between a man and a woman as a husband and wife to get happy, everlasting family based on the One Supreme of God. In forming a sakinah family, mawaddah, warahmah is not always running good in accordance with what is expected. But in a marriage relationship, there are problems that cause the household can not be maintained anymore. Thus, the marital relationships that have been woven by the two must be broken.
This research was focused on fasakh that has been caused by the occurrence of wife or husband and even both that can not be continued against. Thus it required to be khiyar fasakh, namely the right to choose whether the marriage should be continued or canceled due to a defect that has occured in the husband or wife or both. The main purpose of this research is to know the difference and equation of opinion between Shafi'i school and Hanafi school about the right of khiyar fasakh due to the existence of the defect of the husband or wife and to find istinbat law of each shools so it can be known the causes and the reasons of the opinion differences in the same problem. This research was normative by using comparative method to know the opinion differences of Syafi'i school and Hanafi school about the defect which can be used as fasakh reason. The book was the primary data of this research.
It can be concluded that the opinion differences of Shafi'i and Hanafi schools about the defect which can be used as the reason of the fasakh, Shafi'i school stated there were seven causes of disabilities, namely impotence, crazy, leprosy, supak, clogged vaginal by meat and the bone. In Hanafi schools, there were only three of vaginal diseases, impotence, and discontinuation of dzakar (male genital). Istimbat law was used by each schools that caused differences due to Shafi'i schools used qiyas as istinbath law, and Hanafi school was based on the talak and not fasakh
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahmudi, Zaenul | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Studi Komparasi; Madzhab Syafi’i; Madzhab Hanafi; Cacat; Comparative Study; Shafi'i School; Hanafi School; Disability; Fasakh | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Nandika Bintan Elhamah | ||||||
Date Deposited: | 09 Apr 2018 11:14 | ||||||
Last Modified: | 09 Apr 2018 11:14 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9467 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |