Tamam, Khairut (2017) Pengawasan orang tua terhadap calon mempelai dalam masa bhekalan perspektif ‘Urf: Studi kasus di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210151.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Sebelum melangkah ke proses pernikahan, kalangan masyarakat Kabupaten Situbondo khususnya Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, melaksanakan khitbah atau peminangan yang dikenal dengan istilah bhekalan,yaitu sebuah proses untuk mengenal calon laki-laki dan perempuan dan keluarganya. Peran oleh orang tua menjadi penting untuk mengawasi anaknya sabagai tanggung jawab mereka . Maka dari itu penulis menganggap penelitan ini perlu diangkat dan dibahas untuk menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam mengawasi anaknya pada masa bhekalan.
Penelitian ini membahas tentang: 1. Bagaimana Pelaksanaan Tradisi Bhekalan di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo Perpsepktif ‘Urf. 2. Bagaimana Pengawasan orang tua terhadap calon mempelai dalam masa bhekalan. Penitian ini termasuk dalam jenis penelitian empiris, pendekatannya menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis dan data yang digunakan langsung mengambil data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait yaitu 5 dan 2 tokoh masyarakat. Kemudian data sekunder yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya untuk menunjang data primer. Kemudian data diolah dengan beberapa tahap, antara lain : edit (editing), klasifikasi (classifying), analisis (analyzing), dan kesimpulan (concluding).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1. Pelasaksanaan tradisi bhekalan adalah tradisi meminang perempuan yang diikat dengan berupa bermacam-macam kue, beras, gula, hingga cincin, ketika awal proses peminangan ada seorang pangadek (orang ketiga) yang bertugas untuk memberi informasi atas dua belah pihak keluarga dan juru bicara ketika peminangan. Jika ditinjau dari perspektif ‘urf maka termasuk termasuk dalam ‘urf shohih karena sesuai dengan pelaksanaan khitbah dalam Islam. 2. Secara keseluruhan, pola asuh tipe otoritatif sudah bagus, namun dalam hal bhekalan orang tua harus memberikan pengetahuan tentang peminangan dalam Islam dan mengawasinya agar tetap tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama.
ENGLISH:
Before stepping into the process of marriage, the people of Situbondo Regency especially Gelung Village, Panarukan Sub-district, carry out a khitbah or ask to marriage known as bhekalan, which is a process to know the prospective men and women and their families. Parental roles become important to watch over their children as their responsibilities. Therefore the authors consider this research needs to be raised and discussed to be a consideration for parents in supervising their children during the bhekalan.
This research will discuss about how the implementation of bhekalan tradition in Gelung Village, Panarukan Subdistrict, Situbondo Regency perspective 'urf and how the supervision of parents to children in the period of bhekalan. This research is included in the type of empirical research, the approach using the juridical-sociological approach and the data used directly retrieve primary data obtained from interviews with related parties five parents and two community leaders of Gelung Village. District Panarukan, Situbondo regency. Then secondary data obtained from reading sources and various other sources to support the primary data. Then the data is processed with several stages, among others: editing, classifying, analyzing, and concluding.
The research concludes that: 1. The implementation of bhekalan tradition is a tradition of ask to marriage women's tied up in the form of various cakes, rice, sugar, until the ring, when the beginning of the process there is a pangadek (third person) who is assigned to provide information on both parties family and mouthpiece when the ask to marriage. If viewed from the perspective of 'urf then included in the' urf shohih because in accordance with the implementation of khitbah in Islam. 2. Overall, authoritative type parenting is good, but in the case of a parent should provide knowledge about ask to marriage in Islam and keep an eye on it to keep things from being forbidden by religion.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Fadil, Fadil | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Tradisi Bhekalan: ‘Urf; Tradisition Bekhalan | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Dellavia Azzahra Permata Putri | ||||||
Date Deposited: | 21 Mar 2018 15:31 | ||||||
Last Modified: | 21 Mar 2018 15:31 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9456 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |