Kholifah, Rosiana (2017) The views of Nahdlatul Ulama scholars Malang about the will of human body donor for education purpose in maslahah mursalah perspective. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210030.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
Humans are social beings. Beings who can not live without the help of others. As well as social activities ie donors that exist in the field of health. In this very sophisticated era, donor problems are getting more complex and there is no rule of law. Like donor wills for educational purposes that many people do not know about this law.
Based on these problems, the researcher conducted this research with the aim to study and describe the will, donor and history, maslahah mursalah, and also how to take ijtihad in organization Nahdlatul Ulama.
In this study, the authors use this type of research in the form of empirical research. the approach used in this study the authors use a qualitative approach. In data collection techniques, the researcher uses an interview method which then analyzed the results along with the documentation as evidence of the research conducted.
From the results of this study shows about the views of Malang city leaders about the donation of the body for education in terms of perspective maslahah mursalah majority disagree with the practice of this blood donor agency. Due to several factors concerning the glory of the corpse of Muslims, the extinction factor of the corpse violated sharia law and resulted in the corpse in the afterlife. And the destruction of the corpse body and the existence of a collection of Muslim corpses that are allowed to be used for medical practice in the medical world that is, kafir harby, kafir dzimmy, apostate, and muslim. And from the opinion of a minority of Nahdlatul Ulama figures, permit the practice of this body donor testament on the grounds that medical science is an undeniable thing to change, As happened in the practice of this donor body will not be better if not using the original human body for teaching , but still according to religious procedures as well as state regulations. If possible to replace the original human body for teaching practice in medical education, then strongly agree if replaced with synthetic or artificial cadaver.
INDONESIA:
Manusia adalah makhluk sosial. Makhluk yang tidak mampu hidup tanpa bantuan orang lain. Seperti halnya kegiatan sosial yaitu donor yang ada pada bidang kesehatan. Pada zaman serba canggih ini, masalah donor semakin kompleks dan belum adanya hukum yang mengatur. Seperti masalah wasiat donor tubuh untuk kepentingan pendidikan yang banyak orang belum mengetahui tentang hukum ini.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengkaji serta mendeskripsikan tentang wasiat, donor sekaligus sejarah, maslahah mursalah, dan juga cara pengambilan ijtihad dalam organisasi Nahdlatul Ulama.
Dalam penelitian ini penulis mengunakan jenis penelitian yang berupa penelitian empiris. Maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara yang kemudian hasilnya dianalisis disertai dengan dokumentasi sebagai bukti penelitian yang dilakukan.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan mengenai pandangan tokoh Nahdlatul Ulama kota Malang tentang wasiat donor tubuh untuk kepentingan pendidikan ditinjau dari perpektif maslahah mursalah mayoritas tidak setuju dengan praktik wasiat donor tubuh ini. Dikarenakan adanya beberapa faktor mengenai kemuliaan mayat muslim, faktor mayat yang diawetkan menyalahi hukum syariat berakibat kepada mayat kelak diakhirat dan dirusaknya tubuh mayat berdampak urutan diperbolehkannya mayat muslim digunakan untuk praktik pendidikan dalam dunia kedokteran yaitu, orang kafir harby, kafir dzimmy, munafik, fasik, dan terakhir muslim. Dan dari pendapat minoritas tokoh Nahdlatul Ulama, memperbolehkan praktik wasiat donor tubuh ini dengan alasan bahwa ilmu kedokteran adalah hal yang tidak bisa dipungkiri perubahannya, Sebagaimana yang terjadi pada praktik wasiat donor tubuh ini maka tidak ada yang lebih baik jika tidak menggunakan tubuh manusia asli untuk pengajaran, namun tetap sesuai prosedur agama dan juga peraturan negara. Jika memungkinkan untuk mengganti tubuh manusia asli untuk praktik pengajaran dalam pendidikan kedokteran, maka sangat setuju jika diganti dengan cadaver sintesis atau buatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hamidah, Tutik | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Testament; Donor; Scholar; Maslahah Mursalah; Wasiat; Donor; Tokoh | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Nandika Bintan Elhamah | ||||||
Date Deposited: | 09 Apr 2018 10:31 | ||||||
Last Modified: | 09 Apr 2018 10:31 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9451 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |