Laili, Sofiyah (2017) Pandangan hakim Pengadilan Agama bangkalan dan tokoh agama kecamatan Kamal terhadap tingginya angka itsbat nikah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
13210022.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
INDONESIA:
Dalam Undang-undang perkawinan No. 1 Tahun 1974 telah di jelaskan pada pasal 2 ayat (1) bahwasanya perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu, dilanjutkan lagi dengan ayat (2) bahwa tiap-tiap perkawinan harus di catatkan menurut perundang-undangan yang berlaku. Di Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Madura merupakan daerah yang masih memberlakukan tradisi perjodohan sejak kecil dan pernikahan sirri. Tradisi tersebut mengakibatkan tingginya angka Itsbat nikah di Pengadilan Agama Bangkalan, saat masyarakat mengetahui pentingnya akta nikah.
Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pandangan hakim dan tokoh Agama tingginya angka Itsbat Nikah di Pengadilan Agama Bangkalan. 2. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh tokoh Agama untuk menekan tingginyanya Itsbat Nikah di Pengadilan Agama Bangkalan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) atau studi kasus (casestudy) yang ditunjang dengan data library. yaitu penelitian yang menggunakan pencarian data lapangan yang ditunjang dengan dokumen atau kepustakaan dengan dasar kitab, buku dan lainnya yang relevan dengan permasalahan yang berkaitan. Adapun sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data skunder. Metode pengumpulannya dengan wawancara dan dokumentasi. Metode pengolahan data yang digunakan adalah pemeriksaan ulang, pengelompokan data, penegecekan keabsahan data, analisis data dan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat dua kesimpulan. Pertama, pandangan hakim dan tokoh agama terhadap tingginya itsbat nikah di Pengadilan Agama Bangkalan adalah nikah di bawah tangan sudah menjadi tradisi masyarakat, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang Undang-undang No. 01 Tahun 1974 tentang Pernikahan. Jauhnya jarak kantor KUA dengan rumah masyarakat, masyarakat tidak memahami tentang peraturan biaya nikah Rp. 0-, dan perangkat desa terlalu lambat untuk memproses pengajuan nikah. Kedua, upaya yang dilakukan untuk menekan tingginya itsbat nikah di Pengadilan Agama Bangkalan adalah dengan mengadakan penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan terhadap masyarakat tentang pentingnya pencatatan nikah, dan mengadakan kembali itsbat nikah masal.
ENGLISH:
In the marriage law No. 1 year 1974 has been in described in article 2 paragraph (1) that the marriage is valid if done according to the law of their respective religions and beliefs, followed again by paragraph (2) that every marriage needs to be notes according to the legislation in force. Bangkalan Regency Kamal in Madura is an area that still enforce the tradition of matchmaking since childhood and marriage to sirri. The tradition resulted in a high number of Itsbat marriage in Bangkalan, when Religious Court society learns the importance of deed.
Based on this research, the are the goals: 1. To know the views of judges and religious figures high number of Itsbat Marriage in a religious Court Bangkalan. 2. Know the efforts made by religious figures to press a high number of Itsbat Marriage in a religious Court Bangkalan.
This type of research is the research field (field research) or case study (casestudy) that are supported by the data library. namely research using a search data field supported by documents or libraries with Scriptures, books and other relevant with regard to the matter
. As for the data sources used are primary data sources and skunder data. The methods of the collection with interviews and documentation. Data processing method are used re-examination, grouping the data, checking the validity of the data, analysis and conclusions.
Based on the research conducted, there are two conclusions. First, the view of judges and religious figures against high itsbat of marriage in a religious Court Bangkalan is a marriage license under the hand of the already became a tradition of the community, the community's lack of knowledge about the laws No. 01 Year 1974 about marriage. The distance between KUA and settlement, the society does not understand about the rules of marriage costs Rp. 0-, and the village is too slow to process the submission of marriage. Second, efforts are being made to suppress the high itsbat of marriage in a religious Court Bangkalan is by holding the extension and dissemination towards community about the importance of civil registration of marriages, and hold back the itsbat mass marriages.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saifullah, Saifullah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Itsbat Nikah; Tingginya Angka; Tokoh Agama; Itsbat Marriage; High Numbers; Religious Figure | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Ikbar Romadona | ||||||
Date Deposited: | 26 Mar 2018 12:41 | ||||||
Last Modified: | 26 Mar 2018 12:41 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9442 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |