Lara, Laillya Buang (2017) Implementasi kadar nafkah suami: Studi pandangan santri putri di pesantren Kota Malang dalam perspektif Madzhab Syafi’iyah. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Nafkah merupakan tanggung jawab yang diberikan kepada seorang suami sebagai konsekuensi yang timbul akibat adanya perkawinan. Namun dewasa ini masih sering ditemukan bahwa pemberian nafkah yang diberikan tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan masih banyak sekali istri yang bekerja demi memenuhi nafkah untuk keluarga. Kemudian bagaimana tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga? Sedangkan kalangan Syafi’iyah telah menetapkan ketentuan kadar nafkah suami kepada istri untuk menghindari adanya ketidakpastian nafkah.
Sebagaimana fokus masalah yang ditentukan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut terkait pandangan santri putri terhadap implementasi dari ketentuan kadar nafkah suami kepada istri perspektif Syafi’iyah. Selain itu, pada penelitian ini peneliti juga akan menanyakan pendapat para santri putri terkait mengapa nafkah suami kepada istri harus ditentukan dan mengapa tidak perlu ditentukan. Melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui lebih lanjut terkait adanya ketidakpastian nafkah yang berlaku dalam masyarakat yang sebenarnya dapat diatasi dengan ketentuan kadar nafkah suami kepada istri yang telah ditetapkan oleh Imam Syafi’i.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan mengkaji berlakunya hukum secara sosiologis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan kajian Ilmu Fiqih sebagai pisau analisis. Objek penelitian yang digunakan adalah santri putri yang berasal dari lima Pondok Pesantren yang sebelumnya telah dipilih menggunakan sampel pertimbangan bertujuan. Sumber data yang didapatkan peneliti berasal dari sumber data primer berupa hasil wawancara, sumber data sekunder berupa buku-buku yang berkaitan dengan tema penelitian, dan sumber tersier berupa kamus dan ensiklopedia.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa nafkah bagi suami kepada istri tidak perlu ditentukan jumlah dan kadarnya tetapi hanya perlu disesuaikan dengan kemampuan suami. Sehingga adanya ketetapan yang telah diterapkan oleh Imam Syafi’I dianggap tidak dapat diterapkan dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, minimnya pengetahuan masyarakat dan besaran jumlah kadar dalam ketentuan tersebut dianggap terlalu kecil sehingga menjadi penyebab tidak diterapkannya ketentuan kadar nafkah suami perspektif Madzhab Syafi’iyah.
ENGLISH:
A living is the responsibility given to a husband as a consequence arising due to marriage. Living in a marriage is a right upon the wife and becomes the obligation of the husband to pay it. In ensuring correct fulfillment of a living born to wife and husband in fulfilling it, Imam Syafi’I has set the terms of the level of a living husband to wife to avoid uncertainty. In accordance with the focus problem in this research about the view of the implementation of provisions against santri putri levels a living set by Madzhab Syafi’iyah.
As the focus of the problem is determined, the goal of this research is to find out more view related santri putri towards the implementation of the provisions of the levels a living husband to wife perspective of Imam Syafi’i. Moreover, in this study researchers also will ask the opinions of the santri putri related why a living husband to wife should be determined and why does not need to be determined. Through the study the researchers want to know further related the existence of uncertainty prevailing in the society's income that can actually be addressed by provision of the husband of the wife's income levels set by Madzhab Syafi’iyah.
This research uses a kind of empirical legal research that examines the enactment of law sociological. The approach used was qualitative approach because it examines the enactment of a law through sociological spectacles. The object of the research is santri putri came from five boarding schools who have previously chosen to use sample consideration aims. The source of the data that was obtained by researchers came from the primary data source of the form of the results of the interviews, secondary data sources in the form of books relating to the research themes, and tertiary sources in the form of dictionaries and encyclopedias.
This research resulted findings that a living for the husband to the wife need not be determined amount and simply applied but only needs to be adjusted to the ability of the husband. So the existence of the statutes, which have been applied by Madzhab Syafi’iyah considered inapplicable in domestic life. In addition, the lack of the knowledge society and the magnitude of the number of levels in these provisions was considered too small so as to be the cause of not implementing the provisions of the levels a living husband perspective of Madzhab Syafi’iyah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suwandi, Suwandi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Implementasi; Kadar; Nafkah; Implementation; Levels; Living | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Ikbar Romadona | ||||||
Date Deposited: | 26 Mar 2018 12:37 | ||||||
Last Modified: | 26 Mar 2018 12:37 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9440 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |