Nahwanda, Ayu Qarin (2017) Pandangan ulama Kota Denpasar terhadap pembagian zakat kepada muallaf kaya. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210111.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (4MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Muallaf adalah salah satu golongan orang-orang yang berhak menerima zakat atau dapat dikatakan mustahik. Dalam hal pembagian zakat, muallaf adalah seorang yang masih berhak untuk mendapatkan bagiannya. Hal tersebut telah ditulis dalam firman Allah yakni surat At-Taubah : 60. Kota Denpasar adalah salah satu kota dengan penduduknya yang berjumlah 788.589 jiwa dan setengah dari penduduknya beragama Hindu, dan Islam masih menjadi agama minoritas. Adapun muallaf yang telah memeluk Islam pada tahun 2016 (Januari-November adalah sebanyak 126 orang. Namun, bagaimana jika yang menjadi muallaf tersebut adalah orang kaya. Kaya dalam hal ini adalah mereka yang sudah dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik kebutuhan primer maupun sekunder. Adapun yang dijadikan ukuran atau parameter seseorang tersebut kaya atau tidak adalah upah minimum regional (UMR).
Dalam penelitian ini, rumusan masalah yang ingin dikaji adalah: 1) Faktor apakah yang melatarbelakangi terjadinya pembagian zakat kepada muallaf kaya di Kota Denpasar? 2) Bagaimana pandangan ulama Kota Denpasar terhadap pembagian zakat kepada muallaf kaya?.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian empiris. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara dan dokumentasi, kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis desktiptif kualitatif.
Adapun hasil penelitian ini adalah, bahwa terdapat dua faktor yang melatarbelakangi terjadinya pembagian zakat kepada muallaf kaya di Kota Denpasar. Faktor tersebut adalah adanya perhatian Islam dan keimanan seorang muallaf. Sebagian ulama yakni ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan nahdlatul Ulama (NU) Kota Denpasar mengatakan bahwa seorang muallaf kaya tetap diberikan bagian zakatnya. Hal tersebut dikarenakan mereka masih lemah dalam keimanannya, dan masih perlu mendapatkan perhatian dari Islam. Adapun salah satu perhatian Islam adalah dengan memberikan haknya sebagai seorang mustahik. Sedangkan ulama Muhammadiyah Kota Denpasar mengatakan bahwa para muallaf kaya sudah tidak perlu diberikan bagian zakatnya. Hal tersebut dikarenakan mereka sudah dapat memenuhi kebutahannya, baik primer maupun sekunder. Adapun harta zakat yang ada lebih baik dibagikan kepada mereka yang lebih membutuhkan dan memerlukannya. Hendaknya para muallaf kaya tersebut sudah dapat menjadi muzakki, dengan keadaan ekonomi yang mereka miliki
ENGLISH:
Reverts are one of the people who are entitled to receive zakat or can be said to be mustahik. In terms of Division of zakat, reverts are a still has the right to get his share. It has also been written in the word of God i.e. Letter At-Tawbah: 60. Denpasar city is a city with a population of 788,589 inhabitants and half of the inhabitants are Hindu, and Islam is still a minority religion. As for the reverts that have converted to Islam in the year 2016 (January-November was as much as 126 people. However, what if that becomes the reverts are rich people. Rich in this case are those who have been able to meet his needs, either primary or secondary needs. As for the Foundation of the size or the parameters of such a person is rich or not is the regional minimum wage (UMR).
In this study, the formulation of problems that would like to be examined are: 1) what aspects influenced the occurrence factors of Division of zakat to the wealthy in the city of Denpasar reverts? 2) How scholars of Denpasar towards the Division of the zakat to reverts rich?.
This includes research into the types of empirical research. The approach used in this study is a qualitative approach. In the techniques of data collection, researchers using the method of interview and documentation, then the data obtained were analyzed using qualitative methods of analysis desktiptif.
As for the results of this research is that there are two factors which aspects influenced the onset of partition of zakat to reverts rich in Denpasar. These factors are the existence of Islamic attention and spiritual strength (faith) a reverts. The scholars of Indonesian of Council Ulama and Nahdlatul Ulama of Denpasar said that a given part still wealthy reverts zakaah. That is because they are still weak in faith, and still need to get the attention of Islam. As for the one of Islamic attention is by giving his due as a mustahik. But scholars of Muhammadiyah of Denpasar city, says that the rich are not reverts need to be given zakaah?. That is because they've been able to meet the kebutahannya, either primary or secondary. As for the charity treasure there is better distributed to those more needy and need it. Should the rich the reverts can be muzakki, with economic circumstances they have.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Toriquddin, Moh | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Muallaf Kaya; Pandangan Ulama; Upah Minimum Regional (UMR); Reverts Rich; Views of Scholars; The Regional Minimum Wage (UMR) | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Nandika Bintan Elhamah | ||||||
Date Deposited: | 09 Apr 2018 09:24 | ||||||
Last Modified: | 09 Apr 2018 09:24 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9411 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |