Rahmatillah, Nida (2017) The views of The Indonesian Medical Association and The Council Of Indonesian Ulama of Malang on euthanasia. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210029.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
ENGLISH:
Euthanasia is the beginning of a person's death, which is experienced by patient for disappearing suffering illness. There is not explicitly juridical law on Euthanasia In Indonesia, thus some people who want to do Euthanasia process have to go the courts. Moreover the fatwa’s of the council of Indonesian ulama there is no explicit fatwa on Euthanasia, the punishment for who want to do Euthanasia process can not be declared as criminal act, because the purpose of Euthanasia process is for the benefit of patients to avoid suffering illness.
The main purpose of this research is to analyze the doctors in the Indonesian Medical Association view’s on Euthanasia in Malang city and analyze the views of fatwa commission the Council of Indonesia Ulama in Malang City on Euthanasia, and also to analyze the differences and similarities between doctors and fatwa commission of the Council of Indonesian Ulama in Malang on Euthanasia.
The method used in this research is empirical research by using qualitative method and by using comparative approach method. In order to know comparison of views between fatwa comission the council of Indonesian ulama and Indonesian medical association of Malang city on Euthanasia. Primary data are collected directly from informants by using interview method. The data in this research by classifying data collected in line with the specific issue. So that, it can be concluded in line with the purpose of this research.
Based on the result of this research reveal that the doctors and ulama have such same opinion on Euthanasia. Wherease, The differences argument between doctor and ulama is based on their views. Doctor’s view is based on criminal ethic of code and criminal law. While, the ulama’s argument is based on qur’an, hadith, and rules of fiqhiyyah. Other differences is about pasive euthanasia which the doctor is pros with the process of pasive euthnasia in Indonesia. In contrast with the views of ulama is cons on pasive euthanasia. Then the similiarities the views of doctor and ulma on active euthanasia is not include accelerate the death process/murder, and their argument on pasive euthanasia is not include the death process/murder.
INDONESIA:
Euthanasia merupakan awal dari kematian yang dialami oleh seorang pasien untuk menghilangkan penderitaan berkepanjangan atas penyakitnya. Di Indonesia tidak disebutkan secara eksplisit dalam hukum yuridis tentang Euthanasia, sehingga sebagian orang yang ingin melaksanakan proses Euthanasia harus melalui pengadilan. Begitupun dengan fatwa majelis ulama Indonesia tidak terdapat fatwa eksplisit tentang Euthanasia, hukuman bagi pihak yang berkehendak dalam proses Euthanasia belum bisa dinyatakan sebagai tindakan pidana, karena tujuan proses Euthanasia tersebut untuk kemaslahatan pasien agar terhindar dari rasa sakit yang berkepanjangan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang pandangan dokter pada Ikatan Dokter Indonesia tentang Euthanasia kota Malang, dan menganalis pandangan komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia Kota Malang tentang Euthanasia, dan juga menganalisis perbedaan dan persamaan pandangan antara dokter dan komisi fatwa majelis ulama Indonesia kota Malang tentang Euthanasia.
Penelitian ini bersifat empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat komparatif, untuk mengetahui perbandingan pandangan dari komisi fatwa majelis ulama Indonesia dan ikatan dokter Indonesia kota Malang terhadap Euthanasia. Mengenai data primer peneliti dapatkan dari hasil observasi lapangan dan wawancara dengan informan, kemudian didukung dengan sumber data sekunder dalam menganalisis hasil penelitiannya.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa pandangan dari dokter dan ulama tidak jauh berbeda. Perbedaan pandangan dari dokter dan ulama adalah dari segi dasar argumen yang mereka ungkapkan terhadap Euthanasia. Argumen dokter terhadap Euthanasia berdasarkan pada kode etik kedokteran Indonesia dan kitab undang-undang hukum pidana. Sedangkan ulama menggunakan dasar argumen dari Al-Qur’an, hadits, dan qowaid fiqhiyyah. Perbedaan lainnya mengenai Euthanasia pasif dokter pro dengan proses Euthanasia pasif yang terjadi di Indonesia. Berbeda sebaliknya dengan pandangan ulama kontra dengan Euthanasia pasif. Adapun persamaan pandangan antara dokter dan ulama adalah mengenai Euthanasia aktif termasuk pada proses mempercepat kematian/pembunuhan, dan mengenai Euthanasia pasif mereka berpendapat sama bahwa bukan termasuk pembunuhan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Euthanasia; Doctor; Ulama; Euthanasia; Dokter | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Nandika Bintan Elhamah | ||||||
Date Deposited: | 27 Mar 2018 17:19 | ||||||
Last Modified: | 27 Mar 2018 17:19 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9404 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |