Rohmatin, Nanda Nikita Anisa (2017) Jomblokan dalam pelaksanaan akad nikah di Kantor Urusan Agama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13210046.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Jomblokan merupakan kegiatan yang terdapat di KUA (Kantor Urusan Agama). Jomblokan tersebut adalah salah satu prosedur yang harus dilalui bagi setiap orang yang telah mendaftarkan pernikahannya di KUA. Setiap KUA hampir setiap harinya melaksanakan kegiatan jomblokan. Dalam kegiatan tersebut PPN akan menjomblok calon pengantin laki-laki, calon pengantin perempuan dan wali nikah yang datang ke KUA. Jomblokan harus dihadiri bagi kedua calon pengantin dan wali nikahnya, baik bagi akad nikah yang dilaksanakan di KUA maupun di luar KUA (bedolan).
Dalam penelitian ini ada dua hal penting yang akan dibahas yaitu peneliti akan mendeskripsikan latar belakang penggunaan istilah jomblokan di KUA Kec. Kedungkandang Kota Malang dan akan mendeskripsiakan praktik jomblokan dalam pelaksanaan akad nikah di KUA Kec. Kedungkandang Kota Malang ditinjau dari maqashid al-syari’ah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berlokasi di KUA Kec. Kedungkandang Kota Malang. Sumber datanya diperoleh dari data primer dan sekunder yang mana data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul, maka data akan diolah dengan metode pemeriksaan data, klasifikasi, verifikasi, analisis dan pembuatan kesimpulan.
Hasil penelitian ini yaitu : (1) Penggunaan istilah jomblokan diambil dari adat upacara pengantin Malang keprabon, yang dahulu merupakan rangkaian dalam upacara pernikahan khas Malang. Dalam adat upacara, calon pengantin diberikan nasihat, kemudian dilaksanakan akad nikah. Jomblokan di KUA diartikan sebagai pemeriksaan kebenaran data nikah dan penasihatan kepada calon pengantin. Karena pemeriksaan data nikah di KUA memiliki persamaan dengan jomblokan dalam adat upacara Malang keprabon, sehingga masyarakat menyebutnya dengan istilah jomblokan. (2) Praktik jomblokan di KUA Kedungkandang sesuai dengan maqashid al-syari’ah yaitu menjaga agama berupa mematuhi PMA; pernikahan dengan wali nikah yang sah dan menjauhi perbuatan zina, menjaga jiwa berupa menjadikan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, menjaga keturunan berupa menjauhi perbuatan zina, menjaga akal berupa mencari ilmu tentang nikah dan menjaga harta berupa membagi harta warisan sesuai dengan syariat. Proses jomblokan merupakan kegiatan yang penting untuk dilaksanakan, karena memiliki banyak kemaslahatan di dalamnya.
ENGLISH:
Jomblokan are activities that are in KUA (Office of Religious Affairs). Jomblokan are one of the procedures that must be passed for every person who has registered his marriage in KUA. Each KUA almost every day to carry out activities jomblokan. In such activities PPN will to jomblok candidate groom, bride and marriage guardian coming to KUA. Jomblokan should be attended by both marriage candidates and marriage guardians, whether for marriage ceremony held in KUA or outside KUA (bedolan).
In this research there are two important things that will be discussed the researchers will describe the background use of jomblokan term in KUA Kedungkandang Subdistrict Malang City and to describe the practice of jomblokan in the implementation of marriage contract in KUA Kedungkandang Subdistrict Malang City viewed from maqashid al-syari’ah.
This research uses a type of empirical legal research using a qualitative approach. This research is located in KUA Kedungkandang Subdistrict Malang City. Sources of data were obtained from primary and secondary data in which data were collected by observation, interview and documentation methods. After the data collected, then the data will be processed by methods of editting, classifying, verifying, analizing and concluding.
The results of this research are : (1) the use of the term jomblokan taken from the custom of bride ceremony Malang keprabon, which used to be a series in a typical unfortunate wedding ceremony unfortunate. In ceremonial customs, the bride and groom are given advice, then performed the marriage contract. Jomblokan in the office of religious affairs is defined as the examination of the validity of marriage files and advisory to the bride and groom. Because the examination of the validity of marriage files in KUA has similarities to the jomblokan in the custom of bride ceremony Malang keprabon, so the people call it by jomblokan term.(2) practice jomblokan in KUA Kedungkandang in accordance with maqashid al-syari’ah is keeping religion in the form of obeying the rules of the minister or religion; marriage with a legal marriage guardian; stay away from adultery, keeep the soul in the form make family sakinah, mawaddah and rahmah, keep the offspring the form of avoiding the act of adultery, keeping the mind in the form of searching knowledge about marriage and keep the property in the term divide the inheritance in accordance with sharia. The process of jomblokan is an important activity to be implemented, because in there have many benefits.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Sudirman, Sudirman | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Jomblokan; Akad Nikah; Maqashid Al-Syari’ah; Marriage Contract | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Agama Islam | ||||||
Depositing User: | Ismail Alim Prayogi | ||||||
Date Deposited: | 13 Mar 2018 16:53 | ||||||
Last Modified: | 13 Mar 2018 16:53 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9382 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |