Huda, Alif Ayu Aimatul (2017) Implikasi kriteria kafa’ah dalam nasab terhadap keharmonisan keluarga di kalangan keturunan Arab: Studi di Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
12210063.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Esensi kafa’ah dalam perkawinan merupakan hal yang masih menjadi perdebatan. Adanya kafa’ah dalam perkawinan diharapkan mampu mendapatkan keserasian dan keharmonisan. Seorang calon mempelai berhak menentukan pasangan hidupnya dengan mempertimbangkan segi agama, keturunan, harta, pekerjaan maupun yang lainnya. Di wilayah Kasin masyarakat keturunan Arab yang model perkawinan mereka adalah menikah dari silsilah yang sama dan tetap menjaga prinsip kafa’ah nasabnya hingga saat ini. Peneliti bermaksud mengkaji yang berkaitan dengan bagaimana kriteria kafa’ah dalam nasab di kalangan keturunan Arab serta bagaimana implikasi kriteria kafa’ah dalam nasab terhadap keharmonisan keluarga di kalangan keturunan Arab di Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Kota Malang.
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi penelitian empiris dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang peneliti lakukan dengan cara wawancara dan observasi. Data tersebut didapatkan oleh data primer yang didapat peneliti secara langsung melalui wawancara dengan informan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai literatur. Analisis data adalah bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi dilapangan.
Hasil dari penelitian ini adalah kriteria kafa’ah dalam nasab terdapat 3 tipologi, pertama bahwasanya keluarga golongan Alawiyin memiliki kriteria kafa’ah nasabnya adalah harus mempertahankan kekhususan tali kefamilian dari Rasulullah, bagi syarifah dan sayyid untuk menikah dengan golongan Alawiyin. Kedua bahwasanya keluarga golongan non Alawiyin memiliki kriteria kafa’ah nasabnya adalah perempuan/laki-laki harus menikah dengan sesama bangsa Arab dan golongan ini tidaklah sekufu dengan Alawiyin. Ketiga bahwasanya perempuan non Alawiyin yang menikah dengan laki-laki non Arab memiliki kriteria yakni tidak memprioritaskan nasab. Implikasi kriteria kafa’ah dalam nasab bagi golongan Alawiyin apabila melanggar yakni menikah dengan seseorang dari non Alawiyin atau non Arab maka dianggap kufur, sulit diterima serta dijauhi oleh keluarga dan kehidupan rumah tangganya tidak berjalan harmonis. Bagi perempuan golongan non Alawiyin apabila menikah dengan seseorang dari non Arab maka akan dijauhi dan bahkan diusir oleh keluarga, hal ini berdampak bagi kehidupan rumah tangganya yang tidak harmonis karena tidak adanya restu dari keluarga.
ENGLISH:
The essentiality of Kafa’ah in the marriage is one of matter that are still being debated. The expectaion of Kafa’ah in the marriage is get able to accord and harmonious. A candidat of bridegroom is have authority to decided who is becoming their couple of live by consider from some of religion aspect like: scion, wealth, job and etc. In the society of Kasin region who is Arab scion is still using marriage from their same pedigree model and still keep of kafa’ah principle until now. The researcher will be research that related how are kafa’ah criteria in the society of Arab scion. And also how are the implication of kafa’ah criteria in the Nasab concering to get harmonious family in the society Arab at Kasin village Klojen subdistrict Malang city.
This research is using steps that included ; empirical research with qualitative approach. The colleting data obtained with interview and observation that doing by researcher. This data get by direct primer data by interview with informant. While secunder data get from literature. Data Analysis is description character to explain a phenomenon that occur in the field.
The result of this research is kafa’ah criteria in Nasab get 3 typology, first, that group of Alawiyin family have nasab kafa’ah criteria is must be keep specifically from relationship Rasulullah’s family, for bridge and groom to marry with Alawiyin group. Second group of non-Alawiyin family have nasab kafa’ah criteria is women or man must be marry with same Arab scion and this group is not comparable with Alawiyin. Third that who is women non-Alawiyin that marry with man non-Alawiyin has criteria is not priority of nasab.the implication of Kafa’ah criteria in Nasab for Alawiyingroup if encroachupon i.e marry with who is someone from non-Alawiyinor non-Arab get called infidel. It is become hard to acceptance also as far as by family and didn’t harmonious. For women from non-Alawiyin if marry with someone from non-Arab will be as far as and until throw by family, in this matter have effect for their life is didn’t harmonious because didn’t blessing from family.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suhadak, Faridatus | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Implikasi; Kafa’ah; Keharmonisan; Keturunan Arab; Implication; Harmonious; Arab Scion | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah | ||||||
Depositing User: | Ismail Alim Prayogi | ||||||
Date Deposited: | 13 Mar 2018 16:12 | ||||||
Last Modified: | 13 Mar 2018 16:12 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9317 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |