Implementasi prinsip akad mudharabah pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Malang

INDONESIA:

Asuransi syariah salah satunya dapat menggunakan akad mudharabah. Keuntungan perusahaan diperoleh dari pembagian keuntungan dana peserta yang dikembangkan dengan prinsip mudharabah (sistem bagi hasil). Para peserta asuransi syariah berkedudukan sebagai pemilik modal (shohibul maal) dan perusahaan asuransi syariah berfungsi sebagai pemegang amanah (mudharib). Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan dan itu dibagi antara para peserta dan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui apakah penerapan akad mudharabah pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Malang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam syariah Islam dan apakah akibat hukum akad mudharabah yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang terdapat dalam syariah Islam.

Pada penelitian ini penyusun menggunakan pendekatan kualitatif yaitu suatu cara analisis hasil penelitian yang menghasilkan data deskriptif analitis.

Adapun hasil penelitian ini yaitu penerapan akad mudharabah pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Cabang Malang sudah sesuai dengan prinsip yang terdapat dalam syariat Islam. Adapun prinsip-prinsip yang diterapkan PT. Asuransi Takaful Keluarga terdiri dari prinsip tauhid, adanya prinsip keadilan, adanya prinsip tolong menolong, prinsip kerjasama, prinsip amanah, prinsip dasar gharar, prinsip saling ridha, prinsip dasar larangan maysir, prinsip larangan riba, dan prinsip menghindari risywah. Pada prinsipnya akad mudharabah yang tidak sesuai dengan syariah Islam hukumnya adalah batal. Adapun hal-hal yang membatalkan akad mudharabah yaitu masing-masing pihak atau peserta dilarang bertindak hukum modal yang diberikan atau pemilik menarik modalnya kembali, pemilik modal meninggal dunia, salah seorang yang berakad kehilangan kecakapan dalam bertindak hukum seperti gila, pemilik modal murtad, dan modal habis ditangan pemilik modal sebelum dikelola oleh pekerja.

ENGLISH:

Sharia Insurance can use mudharabah agreement. Corporate profits are derived from profit sharing of participant funds that are developed under the mudarabah principle (profit sharing system). Sharia insurance participants are domiciled as capital owners (shohibul maal) and sharia insurance company has function as the holder of trust (mudharib). Profits that are derived from development and shared between participants and companies in accordance with agreed terms.

This research aims at determining the application of mudharabah agreement at PT. Family Takaful Insurance Branch of Malang that is in accordance with the principles that are contained in Islamic sharia and the consequences of mudharabah agreement law that are not in accordance with the principles that are contained in Islamic sharia.

In this research used a qualitative approach, it is a way of analysis of research results that produce analytical descriptive data.

The results of this study showed that the application of mudharabah agreement at PT. Family Takaful Insurance Branch of Malang was in accordance with the principles that were contained in the Islamic Shari'a. The principles that were applied by PT. Family Takaful Insurance consisted of the principle of monotheism, the principle of justice, the principle of help, cooperation principle, the principle of trust, the basic principle of gharar, the principle of mutual acceptance, the basic principle of maysir, the principle of prohibition of usury (riba,), and the principle of avoiding risywah. In principle, mudharabah agreement which was not in accordance with Islamic sharia was void. madharabah agreement faults, the respective parties or participants were prohibited to act the law of the given capital and the owner took back the capital, the owner of the capital died, someone who loses skills in legal acts , such as crazy, apostate of the capital owners, and capital Exhausted in the owners of capital before being managed by workers.