Munasyiroh, Hanik (2017) Pengambilan hak cipta karya jurnalistik bentuk feature dalam media online menurut perspektif hukum Islam. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13220005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Di era digital saat ini, pelanggaran terhadap berbagai karya tulis semakin marak terjadi. Salah satunya ialah pelanggaran terhadap karya jurnalistik bentuk feature, yang muncul beriringan dengan maraknya berita hoax.Apabila karya jurnalistik bentuk yang telah diterbitkan tersebut memiliki lisensi CreativeCommons, maka siapapun boleh untuk menggunakan karya tesebut. Namun kasusnya akan berbeda apabilakarya tersebut tidak memiliki CreativeCommons dan dikutip atau dicopy orang lain tanpa mencantumkan sumber. Terlebih jika tulisan jurnalistik yang di copy ternyata disalahgunakan, sehingga muncul berita hoax atau berita bohong yang saat ini sedang banyak bermunculan di tengah-tengah masyarakat.
Adapun rumusan masalah yang diambil untuk penelitian ini adalah (1)Bagaimana konsep pengambilan hak cipta karya jurnalistik bentuk feature dalam media online? (2) Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap pengambilan karya jurnalistik bentuk feature dalam media online?Penelitian ini merupakan jenis penelitian normatif yang menggunakan menggunakan pendekatan perundang-undangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengambilan hak cipta karya jurnalistik bentuk feature dilakukan dengan cara mengcopy paste seluruh atau sebagian tulisan feature yang sebelumnya telah diterbitkan dalam media online, kemudian diakui oleh seseorang sebagai ciptaannya. Pengambilan hak cipta karya jurnalistik bentuk featuredalam media onlinejuga tidak melanggar Undang-Undang Hak Cipta apabila karya jurnalistik feature tersebut memiliki lisensi CreativeCommons.Dalam konsep hukum Islam yaitu Fatwa MUI nomor 4 tahun 2003, karya jurnalistik bentuk feature dianggap sebagai mal (harta) yang berhak mendapatkan perlindungan.Sehingga, segala bentuk kedzaliman pada karya jurnalistik bentuk feature merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan atau haram. Orang yang mengambilan hak cipta karya jurnalistik bentuk feature dikatakan sebagai seorang yang melakukan pencurian berdasarkan pendapat madzhab Hanafi, namun disebut meng-ghasab milik orang lain jika mengacu pada Madzhab Syafi’I, Maliki dan Hambali, karena ketiga madzhab ini berpendapat bahwa ghasab tidak hanya mengambil materi tetapi juga mengambil manfaat suatu benda.
ENGLISH:
In the digital age, a violation of various paper languid occurs. One of them is a violation of the journalistic work of the form feature, who appeared hand in hand with the rise of news of the hoax. In the form of journalistic work has been published that has a Creative Commons license, then anyone can to use works found. But his case would be different if such works do not have Creative Commons and is quoted or copied from others without listing the source. What if writing journalistic copy turns out to be abused, so it appears hoax news that is currently emerging in the midst of the community.
As for the formulation of the problem to be taken in this research are (1) how the concept of taking copyright journalistic forms featured in online media? (2) How the view of Islamic law against taking the work of journalistic forms featured in online media? This research is a kind of library research that uses use approach legislation.
The results of this research show that the uptake of copyright works of journalistic forms feature done by copy and paste all or part of the previously featured writings have been published in the online media, later recognized by the person as his creation. Retrieval of copyright works of journalistic forms featured in online media also did not violate Copyright law in a journalistic works featured have a Creative Commons license. In the concept of Islamic law i.e. the MUI number 4 year 2003, the work of journalistic forms feature is considered as mal (property) that is entitled to protection. So, any form of tyranny in the form of journalistic works feature is something that is not permitted or unlawful. The person who is the copyright work of journalistic retrieval form feature is said to be an opinion based on the theft of the two perform Hanafi, yet called updating ghasab belongs to someone else if it refers to the view of Al-Shaafa'i, Maliki and Hambali, as the third view argues that ghasab not only take material but also the benefit of a body.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Suwandi, Suwandi | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Hak Cipta; Jurnalistik; Feature; Copyright; Journalism; Featured | ||||||
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan Hukum Bisnis Syariah | ||||||
Depositing User: | Taufik Handiadi | ||||||
Date Deposited: | 07 Mar 2018 15:10 | ||||||
Last Modified: | 07 Mar 2018 15:10 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/9210 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |