Mufidah, Nurul (2011) Pengaruh pemberian Lumbricus rubellus terhadap gambaran histologis hepar dan aktivitas antioksidan dalam serum darah pada Rattus norvegicus yang terinfeksi Salmonella typhi. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
|
Text (Introduction)
07620057 Pendahuluan.pdf Download (214kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
07620057 Indonesia.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
07620057 Inggris.pdf Download (11kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
07620057 Bab 1.pdf Download (228kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
07620057 Bab 2.pdf Download (628kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
07620057 Bab 3.pdf Download (436kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
07620057 Bab 3.pdf Download (436kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
07620057 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
07620057 Bab 5.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (References)
07620057 Daftar Pustaka.pdf Download (21kB) | Preview |
|
|
Text (Appendices)
07620057 Lampiran.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Cacing merupakan sumber protein hewani dengan kandungan protein yang sangat tinggi (72% - 84,5% dari berat tubuh cacing). Cacing tanah sangat potensial untuk mengobati banyak penyakit, salah satunya adalah penyakit tifus yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Tepung cacing tanah dapat mengobati penyakit tifus karena mengandung beberapa senyawa aktif, diantaranya enzim lysozyme, agglutinin, faktor litik dan lumbricin. Penggunaan cacing tanah sebagai obat tradisional telah lama digunakan sebagai obat tifus, sehingga dibuatlah cacing tanah yang diolah menjadi tepung cacing menggunakan spesies Lumbricus rubellus yang diolah pada suhu 500C dan secara in vitro
terbukti menjadi obat antibakteri. Tetapi, konsentrasi dan lama pemberian mempengaruhi keefektifan tepung cacing dalam mengatasi infeksi bakteri Salmonella typhi secara in vivo. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan lama pemberian yang efektif sebagai obat antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara in vivo.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2011 bertempat di Laboratorium Biosistem Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi tepung cacing (konsentrasi 32%, 48% dan 60%). Faktor ke dua adalah lama pemberian (7 hari dan 14 hari). Data dianalisis dengan perhitungan Analisis Varians (Two Way ANOVA) jika menunjukkan beda nyata maka diuji lanjut dengan uji BNJ 1%.
Hasil penelitian kerusakan organ hati menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel = 7,13 > 6,36, sedangkan aktivitas antioksidan juga menunjukkan Fhitung > Ftabel = 104,96 > 6,36 yang berarti bahwa ada pengaruh yang nyata konsentrasi dan lama pemberian tepung cacing terhadap perbaikan kerusakan gambaran histologis hepar dan aktivitas antioksidan pada serum darah. Konsentrasi dan lama pemberian yang efektif mempengaruhi perbaikan kerusakan gambaran histologis hepar dan aktivitas antioksidan dalam plasma darah adalah konsentrasi 60% selama 14 hari.
ENGLISH:
Worms are a source of animal protein with a very high protein content (72% - 84.5% of body weight of worms). Earthworms are very potential to treat many diseases, one of which is a disease caused by infection with typhus bacterium Salmonella typhi. Flour earthworms can treat typhoid because they contain several active compounds, including enzyme lysozyme, agglutinin, and lumbricin lytic factor. The use of earthworms as a traditional medicine has long been used as a cure typhoid fever, so it made earthworms are processed into flour using a worm Lumbricus rubellus species that is processed at a temperature of 500C and in vitro proved to be antibacterial drugs. However, the concentration and duration of administration affect the effectiveness of the worm in the flour to overcome the bacteria Salmonella typhi infection in vivo. Therefore, this study aims to determine the concentration and duration of administration are effective as antibacterial drugs that can inhibit the growth of Salmonella typhi bacteria in vivo.
This study is an experimental study conducted in February-March 2011 held at the Laboratory of Biology Department Biosistem State Islamic University of Malang Maulana Malik Ibrahim. This study using Completely Randomized Design (CRD) with 2 (two) factors. The first factor is the concentration of flour worms (concentration 32%, 48% and 60%). The second factor is the duration of administration (7 days and 14 days). Data were analyzed by calculation of Analysis of Variance (Two Way ANOVA) if it shows a real difference then tested further by BNJ test 1%.
The results indicate that liver damage Fhitung> Ftabel = 7.13> 6.36, whereas the antioxidant activity also showed Fhitung> Ftabel = 104.96> 6.36 which means that there is a marked influence of concentration and duration of administration to the improvement of flour worms histological liver damage and antioxidant activity in blood serum. Concentration and duration of administration that effectively influence histological liver damage repair and antioxidant activity in blood plasma is the concentration of 60% for 14 days.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Tepung Lumbricus Rubellus; Histologi Hepar; Aktivitas Antioksidan; Rattus Norvegicus; Salmonella Typhi; Flour Lumbricus Rubellus; Liver Histology; Antioxidant Activity |
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0608 Zoology > 060802 Animal Cell and Molecular Biology |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Chusnul Faida Ulfa |
Date Deposited: | 05 Aug 2015 14:30 |
Last Modified: | 05 Aug 2015 14:30 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/911 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |