Hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri siswa kelas VII SMPN 3 Bandung Tulungagung

INDONESIA:

Masa remaja merupakan fase perkembangan dinamis yang dialami oleh individu. Karena adanya perubahan secara psikis dan fisiologis menjadikan individu memiliki keinginan-keinginan yang dianggap ideal. Individu berusaha ingin mendapatkan keinginan tersebut tanpa memperhatikan kemampuan dirinya, sehingga menjadikan individu tidak menerima keadaan dirinya. Penerimaan diri adalah konsep yang penting dalam memahami perkembangan pada psikologi kesehatan. Artinya, individu baik laki-laki maupun perempuan diharapkan mampu memiliki penerimaan diri baik kekurangan maupun kelebihannya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan penerimaan diri siswa adalah dengan memiliki konsep diri.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui tingkat penerimaan diri siswa kelas VII SMPN 3 Bandung Tulungagung, (2) mengetahui tingkat konsep diri siswa kelas VII SMPN 3 Bandung Tulungagung, dan (3) mengetahui adanya hubungan antara konsep diri dengan penerimaan diri siswa kelas VII SMPN 3 Bandung Tulungagung.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik kuota sampling. Alat ukur variabel penerimaan diri yang dibuat mengacu pada teori Sheerer yang dimodifikasi oleh Berger, sedangkan variabel Konsep diri mengacu pada teori Fitss. Analisis data menggunakan bantuan program SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa memiliki tingkat penrimaan diri dan konsep diri yang sedang. Tingkat penerimaan diri siswa pada tingkat sedang sebesar 64%. Sedangkan prosentase konsep diri sebesar 65%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan dengan koefisien pearson sebesar 0,614 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,01). Artinya semakin tinggi konsep diri siswa, maka akan semakin tinggi pula penerimaan dirinya.

ENGLISH:

Adolescence is a dynamic development phase that is experienced by individuals. The psychological and physiological changes makeindividuals to have ideal desires. Individuals seek to get the desires without regarding to the ability, so that the individual does not accept the condition. Selfacceptance is an important concept in understanding the development of health psychology. That is, individuals both men and women are expected to have self acceptance, bothweaknesses or strengths (Morgando, 2014: 1). According to Hurlock (in Nurviana, 2006: 7) one of the factors that can improve student self-acceptance is to have self-concept.

The purposes of this study are to (1) know the level of self-acceptance of students of grade VII at SMPN 3 Bandung Tulungagung, (2) know the level of self-concept of students of grade VII at SMPN 3 Bandung Tulungagung, and (3) know the relationship between Self Acceptance and Self Concept of the students of grade VII at SMPN 3 Bandung Tulungagung.

This research used quantitative approach with correlational research type. Sampling was done by quota sampling technique. Self-acceptance variable was made based on Sheerer's theory that was modified by Berger, the self-concept variable referred to Fitss theory. Data analysis used SPSS for windows version 20.0.

The results showed that the most students had amoderate level of self-acceptance and self-concept. The self-acceptance level of the student was at a moderate level of 64%. The percentage of self-concept was 65%. The results showed that there was a significant relationship with pearson coefficient of 0.614 with a significance value of 0.000 (p <0.01). This meant that the higher of self-concept, the higher of self-acceptance.