Nurdiana, Nurdiana (2012) Etnobotani tumbuhan berpotensi obat keputihan (Flour albus) pada masyarakat Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Madura dan uji daya hambat terhadap jamur Candida albicans. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
08620009 Pendahuluan.pdf Download (529kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
08620009 Indonesia.pdf Download (9kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
08620009 Inggris.pdf Download (86kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
08620009 Bab 1.pdf Download (279kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
08620009 Bab 2.pdf Download (411kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
08620009 Bab 3.pdf Download (227kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
08620009 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
08620009 Bab 5.pdf Download (153kB) | Preview |
|
|
Text (References)
08620009 Daftar Pustaka.pdf Download (34kB) | Preview |
|
Other (Appendices)
08620009 Lampiran.rar Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Keanekaragaman hayati tumbuhan obat yang dimiliki Indonesia, merupakan sumber daya alam yang potensial dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku obat tradisional. Penggunaan tumbuhan berkhasiat obat merupakan pengetahuan lokal yang dimiliki oleh suku-suku bangsa Indonesia. Pengetahuan lokal yang penting diungkap kembali dengan penelitian etnobotani adalah tumbuhan berpotensi obat keputihan dan uji daya hambat terhadap jamur C. albicans dengan tujuan agar terjadi sinkronisasi antara pengetahuan lokal dengan metode ilmiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan, organ, cara pemanfaatan, cara mendapatkan tumbuhan berpotensi obat keputihan serta daya hambat tumbuhan tersebut terhadap jamur C. albicans.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksploratif dengan metode survey dan teknik wawancara semi terstruktur (semi-structural interview) melalui pendekatan PEA (Participatory Ethnobotany Apprasial) yakni kegiatan yang melibatkan partisipasi peneliti dan masyarakat dalam penelitian. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sebanyak 60 responden. Jenis tumbuhan dengan persentase penggunaan tertinggi oleh masyarakat Madura, di uji daya hambat terhadap jamur C. albicans dengan menggunakan metode Kirby-Bauer.
Hasil penelitian etnobotani menunjukkan bahwa terdapat 29 famili dari 44 jenis tumbuhan yang berpotensi obat keputihan. Tumbuhan yang memiliki persentase tertinggi adalah daun sirih (Piper bettle L.) 80%, delima putih (Punica granatum L.) 68,3% dan pinang (Areca catechu L.) 43,3%. Organ tumbuhan berpotensi obat keputihan dengan persentase tertinggi adalah rimpang dan daun 18,87% dan terendah adalah kulit buah, benalu dan kuncup bunga 1,89%. Persentase cara pemanfaatan tumbuhan berpotensi obat keputihan tertinggi adalah jamu dalam bentuk pil 31,3% dan terendah jamu godog 19,2%. Sumber perolehan tumbuhan berpotensi obat keputihan tertinggi dengan cara membeli 53,4% dan terendah tumbuhan liar 5,2% .
Hasil uji mikrobiologi daya hambat terhadap jamur C. albicans menunjukkan bahwa tumbuhan daun sirih dalam bentuk jamu pil terbentuk diameter zona hambat tertinggi 5,3 mm, delima putih dalam bentuk jamu seduh diketahui zona hambat tertinggi 4,3 mm dan tumbuhan pinang dalam bentuk jamu godog terbentuk zona hambat tertinggi 4 mm. Berdasarkan ketentuan David stout, zona hambat dengan diameter lebih dari 5 mm kurang dari 10 mm merupakan antibiotik sedang, sedangkan zona hambat dengan diameter kurang dari 5 mm merupakan antibiotik lemah.
ENGLISH:
Medicinal plants biodiversity of Indonesia is natural resources which are potentially used for basic substances of traditional medicine. The use of medicinal plants is local knowledge held by Indonesia’s Tribes. The local knowledge which is important to be revealed again by ethnobotany research is the plants which are potentially used for discharge medication (Flour albus) and the test of C. albicans Mushroom’s Inhibition that aim to have synchronization between local knowledge and scientific method. The aims of this research are to know the plant species, the organ, how to use, how to get the plants which are potentially used for discharge medication (Flour albus) and the inhibition of the plants to C. albicans Mushroom.
The type of this research is descriptive explorative with survey method and semi-structural interview through participatory ethnobotany apprasial approach, the activity which involves researcher participation and the community in the research. Sampling with purposive takes 60 respondents. The plant species with the highest percentage of Madura’s community’s use is tested the effect of the inhibition to C. albicans mushroom by using Kirby-Bauer method.
The results of etnobotany research indicate that there are 29 families of 44 plant species which are potentially used for discharge medication. The plant which has the highest percentage is betel leaf (Piper bettle L.) 80 %, white pomegranate (Punica granatum L.) 68,3 %, and areca nut (Areca catechu L.) 43,3 %. The organs of plant which are potentially used for discharge medication with the highest percentage are rhizomes and leaves 18,87 % and with the lowest percentage are fruit skin, parasites, and flower buds 1,89 %. The highest percentage of the utilization of plants which are potentially used for discharge medication is herbs in pill form 31,3 % and the lowest percentage is herbal godog 19,2 %. Sourcing of potential medicinal plants discharge which has the highest percentage is by buying 53,4 % and which has the lowest percentage is wild plants 5,2 %.
The results of microbiological test to the inhibition of C. albicans mushroom indicate that betel leaf in herbs in pill form forms the highest inhibitory zone diameter 5,3 mm, white pomegranate in the form of herbal makers is known 4,3 mm, and areca nut in the form of herbal godog forms the highest inhibitory zone diameter 4 mm. Based on David Stout’s provisions, the inhibitory zone with diameter more than 5 mm and less than 10 mm is normal antibiotic while the inhibitory zone with diameter less than 5 mm is weak antibiotic.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Etnobotani; keputihan (Flour albus); Candida albicans; Ethnobotany; Discharge (Flour albus); Candida albicans |
Subjects: | 06 BIOLOGICAL SCIENCES > 0602 Ecology > 060207 Population Ecology |
Departement: | Fakultas Sains dan Teknologi > Jurusan Biologi |
Depositing User: | Imam Rohmanu |
Date Deposited: | 04 Aug 2015 13:59 |
Last Modified: | 04 Aug 2015 13:59 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/887 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |