Chintami, Ike (2007) Perbedaan tingkat motivasi belajar siswa pada sekolah fullday school dan halfday school di MTS Surya Buana Malang dan Mts Nadhatul Ulama Kepuharjo Karangploso Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
02410071.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pada dasarnya sekolah yang ada di tanah air ini masih melaksanakan sistem sekolah setengah hari atau yang disebut juga dengan halfday school dimana penerapan kurikulumnya ikut pada ketentuan pendidikan di Indonesia sendiri. Dunia pendidikan baru-baru ini telah melaksanakan program baru yang disebut sebagai fullday school. Program fullday yang dimaksud adalah proses pembelajaran dilaksanakan sehari penuh di sekolah yang dilaksanakan oleh pihak sekolah. Dengan kebijakan seperti ini maka waktu dan kesibukan siswa lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah ketimbang di rumah.
Motivasi belajar merupakan hal terpenting dalam meningkatkan daya tarik siswa dalam belajar, sebab dalam proses belajar mengajar siswa dan guru mempunyai peranan penting dalam membangkitkan motivasi dalam diri siswa agar semakin aktif belajar. Belajar tanpa adanya motivasi dari guru maka siswa akan merasa cepat bosan, karena tidak adanya unsur pendorong agar semangat belajar tetap stabil. Dalam proses belajar siswa seharusnya didukung oleh keadaan yang menyenangkan dan dibarengi dengan perhatian, minat dan motivasi dalam upaya melakukan kegiatan belajar sehingga pelajaran yang akan dicerna dapat menarik perhatian dan minat siswa. Ketika seorang siswa menghadapi suatu proses belajar, tidak memiliki perhatian, minat, dan motivasi maka siswa tersebut akan mengalami suatu perasaan jenuh, bosan dan letih sehingga proses belajarpun dianggap sebagai suatu beban yang sangat berat dan membosankan.
Ada dua jenis motivasi, yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik, ialah motivasi atau dorongan serta gairah yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri, misalnya rasa ingin tahu, keinginan berpresasi, keinginan diterima orang lain, keinginan untuk bekerja sama serta keinginan untuk masuk sekolah. Motivasi ekstrinsik mengacu kepada faktor-faktor luar yang turut mendorong munculnya gairah belajar, seperti ingin mendapat pujian, hadiah, persaingan, hukuman dan penghargaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat motivasi belajar siswa pada sekolah halfday school dan fullday school. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan subyek penelitian sebanyak 82 siswa. Untuk menganalisa data peneliti menggunakan metode t-test, dan hasilnya dapat diketahui bahwa tingkat motivasi belajar siswa Fullday School ternyata memiliki perbedaan dengan tingkat motivasi belajar siswa pada Halfday School. Dari analisis data dapat diketahui adanya perbedaan motivasi belajar yang signifikan (t-hitung = 2,869 > t-tabel =2,000) bila ditinjau dari model sekolah, dimana motivasi belajar siswa fullday school lebih tinggi (= 121,82) dibanding siswa halfday school (115,95).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Aziz, Rahmat | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Motivasi Belajar; Fullday School; Halfday School | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2018 16:23 | ||||||
Last Modified: | 12 Jan 2018 16:23 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8790 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |