مشكلات تعليم اللغة العربية في المدرسة الثنوية الإسلامية الحكومية فوهجينتيريك باسوروان

ABSTRACT

Many among the scholars' attention to learning that so many educational institutions of both the formal and non-formal learning Arabic enter the lesson. But in learning the Arabic language faces the problem that the use of traditional methods and also teachers focused only text books.

The purpose of this was (١) to describe of problems involved Instruction Language Arabic in Islamic Secondary School (MTsN) Pohjentrek Pasuruan‚ (٢) to describe efforts to give solutions Problems Instruction Language Arabic in Islamic Secondary School (MTsN) Pohjentrek Pasuruan.

This study uses a qualitative descriptive research with using primary data sources and supporters. And as the research instrument is used by the researchers are interviews‚ observation and documentaries. Analysis of the data in this study are the following: data reduction‚ data display and conclusions drawing. And credibility for the depth observation‚ triangulation of data‚ and peer discussion.

The results of this research were is that learning Arabic in MTsN
Pohjentrek Pasuruan, in terms of students including (١) lack of student interest in learning the language erabic bicause teachers using the old methods such as lecture method. (٢) the lack of ability of the students in the Arabic language skills, educational background because sum ٨٥ % of primary school graduates (SD). In terms of teachers include (١) lack of teacher competence in using the Arabic language learning because the teacher does not know the variation caused methode undergraduate teaching religion. (٢) Teachers do not have extensive knowledge about the subject matter so that learning Arabic is more focused textbooks. Meanwhile, efforts to overcome the problems of students in learning Arabic, divided by two; (١) the teacher approached the student and give the song when learning the Arabic language that makes learning fun and makes the students interested. (٢) the development of the ability of teachers to attend training as MGMP (Deliberation subject teachers).

ABSTRAK

Banyaknya di kalangan para ulama’ yang memperhatikan pembelajaran sehingga banyak lembaga pendidikan baik itu dari formal ataupun non formal yang memasukkan pembelajaran bahasa arab pada pelajarannya. Tetapi dalam pembelajaran bahasa arab menghadapi problem yaitu penggunaan metode tradisional dan juga guru terfokus hanya teks buku.

Tujuan penelitian ini ada dua diantaranya (١) untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa arab di MTsN Pohjentrek Pasuruan‚ (٢) untuk mendeskripsikan upaya-upaya untuk memberikan solusi problematika pembelajaran bahasa arab di MTsN Pohjentrek Pasuruan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber utama dan pendukung. Dan instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara‚ observasi dan dokumenter. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data‚ penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan untuk keabsahan data adalah kedalaman pengamatan‚ triangulasi dan diskusi sejawat.

Hasil penelitian ini adalah bahwa problematika pembelajaran bahasa arab di MTsN Pohjentrek Pasuruan diantaranya‚ dari segi siswa diantaranya (١) kurangnya minat siswa dalam pembelajaran bahasa arab disebabkan guru menggunakan metode lama seperti metode ceramah. (٢) minimnya kemampuan siswa dalam keterampilan bahasa arab‚ karena latar belakang pendidikan yang berbeda mayoritas ٨٥% lulusan sekolah dasar (SD). Dari segi guru diantaranya (١) minimnya kompetensi guru dalam menggunakan metode pembelajaran bahasa arab karena guru tidak mengetahui variasi matode pembelajaran disebabkan sarjana Agama. (٢) Guru tidak memiliki wawasan yang luas tentang materi pelajaran bahasa arab sehingga pembelajarannya lebih terfokus buku paket. Sedangkan upaya-upaya untuk mengatasi permasalahan siswa dalam belajar bahasa arab‚ dibagi dua; (١) guru melakukan pendekatan kepada siswa dan memberi nyayian ketika proses pembelajaran bahasa arab sehingga menjadikan pembelajaran yang menyenangkan dan menjadikan siswa berminat. (٢) pengembangan kemampuan guru dengan mengikuti pelatihan seperti MGMP (Musyawarah guru mata pelajaran).