Syafi’i, Ahmad (2014) Analysis of expressive illocutionary act used by Prime Minister Tony Abbott’s speech in Australian Parliament. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
10320094.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (2MB) |
Abstract
ENGLISH:
In communication, sometimes people get difficulties in interpreting the messages. The utterances’ meanings do not only depend on the literal meaning of one’s word, but what one intends to do with them, the institutional and social setting in which the linguistic activity occurs. Expressive illocutionary act is the way to express psychological states such as pleasure, pain, likes, dislikes, joy or sorrow. It can be caused by something the speaker does or the hearer does, but they are about the speaker experience. The illocutionary point of this class is to express the psychological state specified in the sincerity condition about a state of affairs specified in the propositional content. The objectives of this study are to identify the types of expressive illocutionary acts performed by Prime Minister Tony Abbott and how does Prime Minister Tony Abbott perform Expressive illocutionary act.
The descriptive qualitative method is used to analyse the data in this study. The data are presented descriptively because this study describes and explains expressive illocutionary act by Prime Minister Tony Abbott in his speech. Further, this research applies descriptive qualitative method which has a purpose to reveal a fact, situation, phenomena and on-going condition in research and served it as it is. It describes the types of expressive illocutionary acts performed by Prime Minister Tony Abbott and how does Prime Minister Tony Abbott perform Expressive illocutionary act. The data were analysed by using Searle’s theory of expressive illocutionary act.
The findings show that there are four kinds of expressive illocutionary acts. Those kinds are: expression of gratitude, expressive of wishes, expressive of satisfaction, and expressive of attitude. Another expressive illocutionary acts in Tony Abbott’s speech are not found like Apologize, Greetings and etcetera. From the analysis above, it could be argued that Prime Minister Tony Abbott use expressive illocutionary acts because Tony Abbott showed his feelings or emotions that it is exposed to Hearer’s valuation. It is the expression of speaker’s desire and wants in order to expect it becomes reality. From the utterances, Tony Abbott needs an utterance which is able to arouse the attention of the audiences. Besides that, it is considered as the way of Abbott to persuade the listeners to believe that spying is legal.
INDONESIA:
Dalam komunikasi, kadang-kadang orang mendapatkan kesulitan dalam menafsirkan pesan. Makna sebuah ucapan tidak hanya bergantung pada makna literal kata seseorang, akantetapi ada makna tersirat di balik semua itu, sebuah lembaga dan tindakan sosial di mana kegiatan linguistik terjadi. Expressive illocutionary act adalah cara untuk mengekspresikan keadaan psikologis seperti kesenangan, rasa sakit, suka, tidak suka, sukacita atau kesedihan. Hal ini dapat disebabkan oleh pembicara atau pendengar, tetapi tergantung dengan pengalaman masing-masing individu itu sendiri. Inti dari expressive illocutionary act ini adalah untuk mengungkapkan kondisi psikologis dalam keadaan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis expressive illocutionary act yang dilakukan oleh Perdana Menteri Tony Abbott dan bagaimana Perdana Menteri Tony Abbott menyampaikan Expressive illocutionary act tersebut.
Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini. Data disajikan secara deskriptif karena penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan Expressive illocutionary act oleh Perdana Menteri Tony Abbott dalam sambutannya. Selanjutnya, Penelitian ini menerapkan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta, situasi, penomena, dan menyajikannya seperti kondisi yang sebenarnya. Ini menggambarkan jenis Expressive illocutionary yang dilakukan oleh Perdana Menteri Tony Abbott dan bagaimana Perdana Menteri Tony Abbott menyampaikan Expressive illocutionary act. Data dianalisis dengan menggunakan teori Searle tentang Expressive illocutionary act.
Temuan menunjukkan bahwa ada empat jenis Expressive illocutionary act. ungkapan rasa syukur, ekspresif keinginan, ekspresif kepuasan, dan ekspresif sikap. Expressive illocutionary act yang lain dalam pidato Tony Abbott tidak ditemukan seperti Minta maaf, Sapaan dan sebagainya. Dari analisis di atas, dapat dikatakan bahwa Perdana Menteri Tony Abbott menggunakan Expressive illocutionary act karena Tony Abbott ingin menunjukkan perasaannya kepada para pendengar. Hal tersebuat merupakan ekspresi dari keinginan pembicara dan mengharapkan untuk menjadi kenyataan. Dari ucapan, Tony Abbott membutuhkan ucapan yang mampu membangkitkan perhatian pendengar. Selain itu, dianggap sebagai cara Abbott untuk membujuk pendengar untuk percaya bahwa mata-mata adalah legal.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Syafiyah, Syafiyah | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Expressive Illocutionary Act; Prime Minister Tony Abbott; | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Dian Anesti | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2018 15:37 | ||||||
Last Modified: | 12 Jan 2018 15:37 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8626 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |