Chubba, Datsratul (2007) Hubungan antarakecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa Kelas XI SMA Wachid Hasyim Surabaya. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
![]() |
Text (Fulltext)
01410001.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
Adapun masyarakat saat ini telah dikondisikan untuk meyakini bahwa keberhasilan anak-anak mereka adalah ketika mereka unggul dalam akademik, ber-IQ tinggi, mendapat nilai 100 atau A, masuk ke sekolah favorit, kemudian diterima di perguruan tinggi yang terkenal, meraih gelar sarjana dengan IP tinggi, dan terakhir mendapatkan pekerjaan yang layak dengan cepat akan dapat menjamin kesuksesan dan kebahagiaan anak-anak mereka sepanjang hidupnya, padahal kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa para profesional dan orang-orang sukses menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka ternyata memiliki IQ biasa-biasa saja. Intinya, kebanyakan orang mengasumsikan bahwa hanya orang-orang yang memiliki prestasi lebihlah yang dapat meraih sukses dalam kehidupannya, entah itu prestasi dalam akademik, prstasi dalam berkarir, atau prestasi belajarnya bagi anak sekolah. Kemudian saat ini juga dapat dirasakan adanya krisis dalam dunia pendidikan yang sangat membahayakan – melebihi krisis ekonomi, politik, dan krisis-krisis lainnya – yang dapat dibaca dan diartikan dari fenomena bertumbuh-kembangnya kecenderungan para pelajar untuk berbuat jahat dan kekerasan yang beragam bentuknya. Kenyataan yang demikian itu, tidak lain disebabkan karena diabaikannya aspek emosional (moralitas diri pribadi dan hubungan sosial) dalam mendidik anak. Keberadaan orang tua (sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak) dalam memberikan pengasuhan dan pembimbingan sejak dini pada kehidupan anak, yang akan menentukan pembentukan karakter dan pola perilaku anak, hendaknya dimanfaatkan dengan baik untuk membangun aspek emosional anak secara baik dan terarah. Sedangkan keberadaan guru (sebagai pendidik kedua atau lanjutan bagi anak) di sekolah dapat membantu pengasuhan dan pembimbingan dalam mengembangkan aspek emosional pada anak yang telah diajarkan oleh orang tua. Pelatihan emosional dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Sehingga, baik orang tua maupun guru dapat mengambil celah agar dapat memberikan pelatihan emosional yang optimal kepada anak, karena yang dapat menentukan kesuksesan dan memberikan kebahagiaan pada diri setiap individu tidak selalu terpatok pada nilai dan kecerdasan IQ saja, tetapi dapat juga berasal dari norma dan kecerdasan EQ.
Berangkat dari latar belakang itulah penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dengan rumusan masalah adalah mencari berapa besar tingkat kecerdasan emosional dan prestasi belajar siswa SMA Wachid Hasyim Surabaya, serta bagaimana hubungan antara keduanya. Dari rumusan masalah tersebut maka diperoleh judul “Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar”. Dalam pengambilan sampel penelitian ini mengambil 76 siswa dari 302 siswa kelas XI. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional yang dimiliki siswa-siswa tersebut dan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dan prestai belajar yang dimiliki oleh siswa-siswa tersebut.
Jenis penelitian yang diganakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.Dalam upaya pengumpulan data (instrumen penelitian), penulis menggunakan skala likert yaitu skala kecerdasan emosional yang mengacu pada 5 (lima) unsur kecerdasan emosional dan dokumentasi buku raport siswa untuk mengetahui nilai prestasi belajar. Pengujian valididtas item dan unsur pada skala kecerdasan emosional digunakan korelasi skor item dan skor total. Untuk mencari korelasi antara kedua variabel penelitian digunakan korelasi Product Moment dari Pearson dan semua analisis – baik validitas, reliabilitas, dan korelasi – menggunakan bantuan komputer program SPSS 12.0 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa dari 76 subyek siswa kelas XI SMA Wachid Hasyim Surabaya terdapat 1 siswa (1%) memiliki tingkat kecerdasan emosional sangat tinggi, 12 siswa (16%) tinggi, 55 siswa (72%) sedang, 7 siswa (10%) rendah, dan 1 siswa (1%) sangat rendah. Sedangkan hasil nilai prestasi belajar (raport) pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 2 siswa (13%) memiliki nilai prestasi belajar (raport) dengan kategori sangat baik, 9 siswa (12%) tergolong kategori baik, dan 41 siswa (54%) termasuk kategori cukup baik, sedangkan yang berkategori kurang baik sebanyak 20 siswa (26%), dan sisanya sebanyak 4 siswa (5%) berkategori sangat kurang baik.Berdasarkan uji korelasi didapatkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Hasil korelasi diperoleh 0,226 dengan nilai probabilitas 0,049. Hal itu membuktikan adanya hubungan signifikan/positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa, namun tidak kuat atau rendah sehingga dapat dikatakan mendukung fakta yang tampak dari lokasi penelitian yang berbalik arah dengan hasil analisis data. Jumlah siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi lebih banyak daripada yang rendah, sedangkan jumlah siswa yang memiliki nilai baik dalam prestasi belajarnya lebih sedikit dibandingkan dengan yang nilainya kurang bagus. Artinya, terdapat siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi memiliki nilai prestasi belajar yang kurang baik, begitu pula sebaliknya. Ada beberapa siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah namun nilai prestasi belajarnya baik. Jadi, hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar lebih tergantung kepada masing-masing individu, karena keadaan yang menyebabkan baik atau tidaknya nilai dari prestasi belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi emosional siswa. Jika pada saat mengerjakan ujian siswa sedang memiliki masalah emosional dan tidak dapat mengendalikannya maka dapat menurunkan nilai prestasi belajarnya. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah bahwa siswa kelas XI di SMA Wachid Hasyim Surabaya terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar, namun hubungan tersebut kurang kuat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Soleh, Achmad Khudori | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Prestasi Belajar; Kecerdasan Emosional | ||||||
Departement: | Fakultas Psikologi | ||||||
Depositing User: | Indar Erdiana | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2018 15:46 | ||||||
Last Modified: | 12 Jan 2018 15:46 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8596 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
![]() |
View Item |