Rhetorical strategy used by Dr. Zakir Naik in convincing people on Qur’an vs Bible debate

ENGLISH:

People communicate with others in order to express their desirability, yet, it will be useless if the other person did not believe in their utterances. Rhetorical strategy is a strategy used by someone in order to persuade other people to do what the speaker demands. This research tries to investigate the strategy used by the speaker in convincing the audiences in a debate held by ICNA (Islamic Centre of North America) Chicago, USA on 2000 with the topic “The Qur’an and the Bible in the Light of Science”.

The purpose of this study is to describe about how the strategy is used by the speaker to convince other people. Moreover, the purpose is to show how that strategy is applied in the speaker’s speech.

To get more comprehensive about the study, the researcher used Monroe’s Motivated Sequence’s theory which has five steps in convincing the people, those are The Attention, Need, Satisfaction, Visualization and Action step. This research applies descriptive qualitative method which has a purpose to reveal a fact, situation, phenomena and on-going condition in research and served it as it is. This research focused on the rhetorical strategy that emerged or are used by the speaker. The stage or phase in analyzing this research explains how the speaker applied the strategy on his speech. The data on this research are taken through the utterances from the speaker along the debate which is related to the rhetorical strategy.

In the result, The Researcher found out that the Moslem speaker, Dr. Zakir Naik, used all steps proposed by Monroe’s Motivated Sequence in Refutation and Presentation step, and applied only one step, Satisfaction step, in the Question and Answer section. It can be seen in the result that the audiences accept and believe over the speech delivered by the speaker due to the quantity of applause given by the audiences. Moreover, the audiences can accept the speech due to the explicit and credible explanation from the speaker which can make the audiences understood easily.

INDONESIA:

Manusia berkomunikasi dengan orang lain untuk mengutarakan keinginan mereka, namun, hal tersebut tidak akan bisa tercapai apabila orang lain tidak mempercayai apa yang kita ucapkan. Rhetorical strategy adalah strategi yang digunakan oleh seseorang untuk membujuk orang lain untuk membuat mereka mengerjakan apa yang pembicara inginkan. Penelitian ini mencoba untuk menginvestigasi strategi yang digunakan oleh pembicara dalam meyakinkan pendengar pada debat yang di selenggarakan oleh ICNA (Islamic Centre of North America) Chicago, USA pada tahun 2000 dengan topik “The Qur’an and the Bible in the Light of Science”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan tentang bagaimana strategi yang digunakan oleh pembicara dalam meyakinkan orang lain. Lebih dari itu, tujuan yang lain adalah untuk menunjukkan bagaimana strategi tersebut di terapkan dalam pidato pembicara.

Untuk mendapatkan pengertian yang lebih dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Monroe’s Motivated Sequences yang mempunyai 5 langkah dalam meyakinkan para pendengar, yaitu The Attention, Need, Satisfaction, Visualization and Action step. Penelitian ini menerapkan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan fakta, situasi, penomena, dan kondisi yang sedang berjalan pada penelitian dan menyajikannya seperti kondisi yang sebenarnya. Penelitian ini terfokuskan kepada strategi rhetoric yang muncul atau digunakan oleh pembicara. Tahapan pada analisa penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana cara pembicara menerapkan strategi tersebut pada pidatonya. Data pada penelitian ini diambil dari perkataan dari pembicara selama debat berlangsung.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembicara menggunakan semua langkah yang ada pada teori pada sesi sanggahan dan presentasi, dan menerapkan hanya satu langkah yaitu Satisfaction pada sesi tanya jawab. Hasil dari penerapan itu dapat dilihat dari para pendengar yang percaya terhadap pidato yang diberikan oleh pembicara yang diibuktikan oleh banyaknya tepuk tangan yang diberikan oleh para pendengar. Lebih dari itu, para pendengar dapat menerima pidato karena penjelasan yang kredibel dan jelas yang membuat para pendengar dapat dengan mudah memahaminya.