Mansur, Hayyik Ali Muntaha (2014) Critical discourse analysis on derogation and euphemization in Jakarta Post. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
08320119.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) |
Abstract
INDONESIA:
Analisis Waca Kritis adalah sebuah studi tentang bagaimana kekuasaan sosial, dominasi dan ketidaksetaraan dipraktikkan, direproduksi, dan dipertentangkan oleh sebuah teks dan perbincangan dalam suatu konteks sosial dan politik. Ada beberapa model Analisis Wacana Kritis (AWK) yang dimunculkan oleh beberapa ahli, namun dalam skripsi ini peneliti lebih memilih menggunakan konsep Teun van Dijk terkait Analisis Wacana Kritis dalam sebuah pemberitaan. Pendekatan yang digunakan oleh van Dijk ini lebih mengelaborasi tentang penggambaran diri yang positif (Eufemisasi) dan menggambarkan yang lain sebagai yang negatif (Derogasi). Keduanya merupakan cara untuk merepresentasikan dan membentuk opini publik tentang peran serta posisi “kita” dan “mereka” dalam suatu tatanan dunia. Dalam hal ini, ada beberapa diskursif strategi yang dapat digunakan terkait praktik “Derogasi” dan “Eufemisasi”; Topics, actor, topoi, evidentiality, contras, polarization, hyperbole, number-game, illustration and example, etc.
Lebih jauh, Eufemisasi adalah fungsi ideologis yang digunakan untuk merepresentasikan liyan (orang lain) pada posisi inferior atau lebih rendah. Penulis ataupun pembicara diposisikan dalam konteks yang positif. Goenawan Mohammad mengatakan bahwa Eufemisasi merupakan strategi untuk memanipulasi makna dengan cara memainkan kata dan bahasa. Dia menyebut hal itu sebagai erosi makna. Sedangkan, Derogasi adalah sebuah fungsi ideologis yang menggambarkan seseorang sebagai yang superior. Sedang yang lain diposisikan dalam konteks yang negative.
Penelitian ini dilakukan untuk memunculkan bagaimana strategi derogasi dan eufemisasi digunakan dalam sebuah surat kabar, Jakarta Post. Peneliti memilih Jakarta Post sebagai subjek penelitian karena, surat kabar ini merupakan surat kabar berbahasa inggris terbesar di Indonesia. Selain itu, pemberitaan-pemberitaan dalam Jakarta Post sangat representatif untuk digunakan sebagai contoh akan adanya praktik bahasa dan keunikan bahasa yang menarik untuk dianalisis. Baik itu diksi, kalimat, ataupun keseluruhan paragrafnya yang secara diam-diam menampilkan struktur atau model tentang ideologi tertentu. Wacana dari pemberitaan inilah yang merupakan manifestasi dari kekuasaan, akses, ataupun dominasi. Konteks pemberitaan yang tidak netral ini lebih lanjut akan dapat dianalisis untuk mengungkap hubungan pemberitaan dengan ideology tertentu dibaliknya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menggunakan Jakarta Post sebagai sumber datanya. Khususnya terkait pemberitaan secara on-line yang memberitakan isu-isu berkenaan dengan Amerika dalam beberapa bulan. Data ini kemudian akan dianalisis melalui beberapa proses; kategorisasi, analisis, dan menuliskan kesimpulan sementara. Instrumen kunci dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang melakukan pemilahan berita dan dianalisis berdasarkan kerangka teorinya.
Sebagai hasilnya, peneliti menemukan bahwa ada beberapa diskursif strategi terkait derogasi dan eufemisasi yang terepresentasi dalam Jakarta Post. Misalnya; topoi, topics, actor, modality, local coherence, illustrations, hyperbole, ambiguity and vagueness, disclaimer, etc. Penggunaan beberapa strategi ini menunjukkan adanya dominasi yang dilakukan oleh kelompok atau grup tertentu kepada yang lain. Kelompok atau grup yang dalam konteks ini adalah Amerika, telah direpresentasikan sedemikian rupa sebagai yang dominan dan superior.
Akhirnya, peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat berkontribusi bagi peneliti sendiri, pembaca, dan peneliti lainnya dalam memperkaya khazanah Analisis Wacana Kritis. Bagaimanapun, tema studi ini sangat mungkin semakin berkembang. Misalnya tentang studi yang mengeksplorasi disclaimer yang merupakan bagian dari strategi derogasi dan eufemisasi.
ENGLISH:
Critical Discourse Analysis is a study about the way social power abuse, dominance and inequality are enacted, reproduced and resisted by text and talk in the social and political context. There are many models of CDA proposed by some experts, but I will choose van Dijk models to analyse the news. This theory provides an obvious elaboration on positive self-representation (Euphemization) and negative other representation (Derogation). It is a way to perceiving and representing world and specifically ‘our’ and ‘their’ action, role and position within a world. The discursive strategy of derogation and euphemization are such as: Topics, actor, topoi, evidentiality, contras, polarization, hyperbole, number-game, illustration and example, etc. Euphemization is an ideological function, which is used to present the other as inferior or mediocre. It is the strategy to describe the speaker in positive term. Goenawan Mohammad said that euphemization is a strategy to manipulate a meaning of word by creating one word to another word, he called meaning erosion. Moreover, Derogation is an ideological function, which is applied to portray oneself as superior than the others. The speaker to portray the other groups in negative image uses it.
This research is conducted to find out how the strategies of derogations and euphemizations used in Jakarta Post. Jakarta Post is one example of the news, which has language practices and uniqueness to analysis. The dictions, sentences, and whole paragraphs in news have a structure or model that quietly related with a certain ideology. The discourse of news is manifestation of power, access, or domination. The context of news not neutral, but it can be analysis to show up its relations. The descriptive qualitative method is the research design of this study. The data is collected from Jakarta Post in the on-line version about the American Issues at the several months. The data is analyzed through the process of categorizing, analyzing and drawing a tentative conclusion. The key instrument is the researcher himself; here, the researcher read the news about the American Issues and analysis it based on the theoretical framework.
As the result, the researcher finds that there are some discursive strategy of derogation and euphemization which, represented on the Jakarta Post. Such as: topoi, topics, actor, modality, local coherence, illustrations, hyperbole, ambiguity and vagueness, disclaimer etc. The usages of those strategies show the dominations of the certain group to the others as inferior groups. The certain group (America) is represented as the dominant and superior one.
Finally, the researcher hopes that this thesis could make contribution to the researcher himself especially, to the readers and to other researchers in the case of Critical Discourse Analysis study. It is hoped for further researchers who want to study on the same topic to analyze derogation and euphemization deeper or more specific. Such as study about disclaimer as one of the type of euphemism and derogation strategies.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Rahardjo, Mudjia | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Analisis Wacana Kritis; Derogasi; Eufemisasi; dan Jakarta Post; Critical Discourse Analysis; Derogation; Euphemization; Jakarta Post | ||||||
Departement: | Fakultas Humaniora > Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris | ||||||
Depositing User: | Imam Rohmanu | ||||||
Date Deposited: | 12 Jan 2018 15:56 | ||||||
Last Modified: | 12 Jan 2018 15:56 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8353 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |