Representation of social actors on the news of Syrian crisis issued by www.nytimes.com

ABSTRACT

This research attempts to analyze the discourse of mass media which is presented by www.nytimes.com.The issue taken asthe object of analysis is about Syrian crisis. Yet, not all reports I use as the object of my analysis, it is only the title and the head of news articles released between February 3, 2012 untill February 15, 2012. The focus on this periode is important because some outsiders power were trying to involve in the crisis. Such as; United Nations, U.S.A, Iran, Great Britain, and China. These countries represent two world major ideologies, socialism and capitalism.

Mass media, which has huge impact on the society is often used for power and ideology struggle. The contents and language used by mass media is controlled by the capital or the owner. There are selection processes before releasing its news based on certain interest and intention. Mass media as the field of discourse plays language game to represent certain social actors to impress the readers into either positive or negative sense.

To investigate this discourse, I apply the theory of Critical Discourse Analysis proposed by van Leeuwen (2008) which focuses on the way how social actors are represented on the discourse and discursive construction of legitimation. Van Leeuwen has divided the representation into two types: exclusion and inclusion which has other divisions for each, whereas there are four major parts of discursive construction of legitimation. The aims of van Leeuwen’s theory is to describe ideology and power struggle between social actors, which results domination, marginalization, legitimation and hegemony.

The result says that there are imbalance portions in representing social actors through exclusion and inclusion strategies and discursive construction of legitimation as proposed by van Leeuwen used on the text. it has relation with ideology and power struggle, domination, and legitimation. The types of strategy used are: exclusion which involves suppression which consists of passive agent deletion, radical exclusion, possessivation; inclusion which consists of assimilation, activation, Abstraction, determination, dissociation, association, appraisement, nomination, participation, subjected, genericization, Individualization, specification, objectivation, identification, impersonalisation, functionalization, circumtantialization, passivation, categorization; and discursive construction of legitimation which consists of authorization, expert authority, moral evaluation, personal authority, evaluation.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana media massa yang digunakan oleh www.nytimes.com. Isu yang diambil sebagai objek analisis adalah tentang krisis Suriah. Namun tidak semua pemberitaan yang dijadikan sebagai objek analisis, akan tetapi hanya judul serta kepala berita yang dimuat antara tanggal 3 Februari 2012 sampai 15 Februari 2012. Berfokus pada periode ini penting sebab beberapa kekuatan politik luar Suriah mencoba untuk terlibat langsung dalam konflik yang terjadi, seperti; Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB), Amerika Serikat (AS), Iran, China, dan Inggris Raya. Negara-negara tersebut paling tidak merepresentasikan dua ideologi besar dunia yakni sosialisme dan kapitalisme.

Media Massa yang mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat sering kali dipakai untuk pertarungan ideology dan kuasa. Isi dan bahasa yang dipakai oleh media massa dikontrol oleh modal atapun pemiliknya. Terdapat beberapa proses seleksi sebelum menerbitkan berita yang didasarkan pada niat dan kepentingan tertentu. Media massa sebagai medan wacana melakukan permainan bahasa untuk merepresentasikan aktor sosial tertentu untuk mempengaruhi pembaca baik secara positif maupun negatif.

Untuk meneliti wacana ini, peneliti menggunakan teori analisis wacana kritis yang dirumuskan oleh van Leeuwen (2208) yang berfokus pada cara bagaimana aktor-aktor sosial ditampilan dalam wacana dan dalam kontruksi wacana legitimasi. Van Leeuwen telah membagi model representasi menjadi duamacam: eksklusi dan inklusi yang mana masing-masing mempunyai pembagiannya sendiri-sendiri. Tujuan teori van Leeuwen ini adalah untuk mendeskripsikan pertarungan ideology dan kuasa antara para aktor sosial yang memunculkan dominasi, marginalisasi, legitimasi dan hegemoni.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat ketidakseimbangan porsi dalam merepresentasikan aktor-aktor sosial yang diteliti melalui strategi eksklusi dan inklusi serta konstruksi wacana legitimasi sesuai yang dirumuskan oleh van Leeuwen. Hal tersebut berkaitan dengan ideologi dan pertarungan wacana, dominasi dan legitimasi. Model strategi yang dipakai adalah: eksklusi model suppression yang didalamnya terdapat passive agent deletion, radical exclusion, possessivation. Sedangkan dalam model inklusi terdapat assimilation, activation, abstraction, determination, dissociation, association, appraisement, nomination, participation, subjected, genericization, Individualization, specification, objectivation, identification, impersonalisation, functionalization, circumtantialization, passivation, categorization; serta dalam model konstruksi wacana legitimasi terdapat authorization, expert authority, moral evaluation, personal authority, evaluation.