Responsive Banner

Formulasi sabun mandi padat kefir susu kambing etawa (Capra hircus): Uji karakteristik dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus untuk kesehatan kulit jemaah haji

Al Rosyid, Ahmad Taufiqurrohman (2025) Formulasi sabun mandi padat kefir susu kambing etawa (Capra hircus): Uji karakteristik dan aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus untuk kesehatan kulit jemaah haji. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

[img] Text (Fulltext)
200701110033.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 24 December 2027.

(3MB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA:

Ibadah haji yang dilaksanakan setiap tahun membuat jemaah rentan terhadap gangguan kesehatan kulit seperti dermatitis dan pioderma akibat paparan panas ekstrem, kepadatan tinggi, dan kebersihan yang kurang optimal. Salah satu patogen yang sering menyebabkan infeksi kulit pada kondisi tersebut adalah Staphylococcus aureus. Diperlukan sediaan pembersih kulit yang tidak hanya efektif secara higienis, tetapi juga aman, protektif, dan sesuai dengan ketentuan syariat saat berihram, yaitu tidak mengandung zat pewangi.

Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sabun mandi padat non-aromatik berbahan dasar kefir susu kambing etawa (Capra hircus) serta mengevaluasi karakteristik fisik dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan pendekatan kuantitatif menggunakan rancangan post-test only group design. Sabun diformulasikan dalam empat variasi konsentrasi kefir, yaitu 0%, 2%, 4%, dan 6%.

Evaluasi karakteristik fisik meliputi uji pH, stabilitas busa, dan organoleptik, sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula memiliki stabilitas busa yang sangat baik dengan persentase 92,3–92,5% dan nilai pH basa yang menurun secara bertahap selama masa penyimpanan. Uji organoleptik menunjukkan bahwa formula dengan konsentrasi kefir 6% paling disukai dari segi warna, bau, dan tekstur.

Uji antibakteri menunjukkan bahwa formula dengan konsentrasi kefir 4% dan 6% memiliki aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap Staphylococcus aureus dengan zona hambat ≥10 mm. Aktivitas ini diduga berasal dari kandungan asam laktat, bakteriosin, dan metabolit antimikroba lain dalam kefir. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa sabun mandi padat kefir susu kambing etawa, khususnya dengan konsentrasi 4% dan 6%, memiliki karakteristik fisik yang baik dan potensi antibakteri yang efektif sehingga dapat menjadi alternatif higienis dan syar’i untuk menjaga kesehatan kulit jemaah haji.

ENGLISH:

The annual Hajj pilgrimage exposes pilgrims to extreme heat, overcrowding, and suboptimal hygiene, increasing the risk of skin disorders such as dermatitis and pyoderma, commonly caused by Staphylococcus aureus. Therefore, a skin cleansing product that is hygienic, protective, and compliant with Islamic ihram regulations, particularly free from fragrance, is required.

This study aimed to formulate a non-aromatic solid bath soap containing Etawa goat milk kefir (Capra hircus) and to evaluate its physical characteristics and antibacterial activity against Staphylococcus aureus. This research employed a quantitative experimental laboratory design using a post-test only group design. Four soap formulations were prepared with different kefir concentrations, namely 0%, 2%, 4%, and 6%.

Physical characteristics were evaluated through pH measurement, foam stability, and organoleptic tests, while antibacterial activity was assessed using the disc diffusion method. The results showed that all formulations exhibited excellent foam stability ranging from 92.3% to 92.5% and alkaline pH values that gradually decreased during storage. Organoleptic evaluation indicated that the formulation containing 6% kefir was the most preferred in terms of color, odor, and texture.

Antibacterial testing demonstrated that formulations containing 4% and 6% kefir showed significant antibacterial activity against Staphylococcus aureus, with inhibition zones ≥10 mm. This activity is attributed to the presence of lactic acid, bacteriocins, and other antimicrobial metabolites found in kefir. In conclusion, Etawa goat milk kefir solid bath soap, particularly at concentrations of 4% and 6%, possesses favorable physical properties and effective antibacterial activity, making it a hygienic and Sharia-compliant alternative for maintaining the skin health of Hajj pilgrims.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Supervisor: Griana, Tias Pramesti and Kinasih, Larasati Sekar
Keywords: kefir susu kambing etawa; sabun mandi padat; Staphylococcus aureus; antibakteri; kesehatan kulit; jemaah haji
Subjects: 03 CHEMICAL SCIENCES > 0304 Medicinal and Biomolecular Chemistry > 030403 Characterisation of Biological Macromolecules
11 MEDICAL AND HEALTH SCIENCES > 1101 Medical Biochemistry and Metabolomics > 110104 Medical Biochemistry - Lipids
Departement: Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran > Jurusan Pendidikan Dokter
Depositing User: Ahmad Taufiqurrohman Al Rosyid
Date Deposited: 24 Dec 2025 08:29
Last Modified: 24 Dec 2025 08:29
URI: http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/82093

Downloads

Downloads per month over past year

Actions (login required)

View Item View Item