Pengaruh ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) terhadap penurunan MDA dan peningkatan SOD pada otak mencit model malaria serebral yang diinduksi Plasmodium berghei

INDONESIA:

Latar belakang: Malaria serebral merupakan komplikasi berat malaria yang disebabkan oleh Plasmodium berghei dan ditandai dengan peningkatan stres oksidatif. Salah satu indikator stres oksidatif adalah tingginya kadar Malondialdehyde (MDA) dan rendahnya aktivitas Superoxide Dismutase (SOD). Ekstrak daun mimba (Azadirachta indica) diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan antimalaria, sehingga berpotensi digunakan sebagai terapi adjuvan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun mimba terhadap penurunan kadar MDA dan peningkatan aktivitas SOD pada otak mencit model C57BL yang diinfeksi Plasmodium berghei. Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan post-test only control group dengan enam kelompok mencit C57BL, yaitu kontrol sehat, kontrol negatif, kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak mimba berbeda (P1, P2, P3). Parameter yang diamati meliputi kadar MDA dan aktivitas SOD pada jaringan otak mencit. Uji statistik menggunakan ANOVA dan LSD untuk MDA serta Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney untuk SOD. Hasil: Rata-rata kadar MDA tertinggi ditemukan pada kontrol positif dan kelompok perlakuan, sedangkan terendah pada kontrol sehat. Terdapat perbedaan signifikan antar kelompok (p<0,05), khususnya antara kontrol sehat dengan kelompok lainnya. Aktivitas SOD meningkat signifikan pada kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan dibandingkan kontrol sehat (p<0,05), menunjukkan respons terhadap stres oksidatif akibat infeksi. Kesimpulan: Ekstrak daun mimba memiliki potensi dalam menurunkan kadar MDA dan meningkatkan aktivitas SOD di jaringan otak mencit, mendukung pemanfaatan sebagai agen adjuvan potensial dalam penanganan malaria serebral.

ENGLISH:
Background: Cerebral malaria is a severe complication of malaria caused by Plasmodium berghei, characterized by increased oxidative stress. One of the indicators of oxidative stress is elevated levels of malondialdehyde (MDA) and decreased activity of superoxide dismutase (SOD). Neem (Azadirachta indica) leaf extract is known to have antioxidant and antimalarial properties, making it a potential candidate for adjuvant therapy. Objective: To determine the effect of neem leaf extract on reducing MDA levels and increasing SOD activity in the brain tissue of C57BL mice infected with Plasmodium berghei. Methods: This experimental study used a post-test only control group design with six groups of C57BL mice divided into: healthy control, negative control, positive control, and three treatment groups with different doses of neem extract (P1, P2, P3). Observed parameters included MDA levels and SOD activity in brain tissue. Statistical analysis used ANOVA and LSD tests for MDA, and Kruskal-Wallis and Mann-Whitney tests for SOD. Results: The highest average MDA levels were found in the positive control and treatment groups, while the lowest were in the healthy control group. Significant differences were observed between groups (p<0.05), especially between the healthy control and other groups. SOD activity significantly increased in the positive control and treatment groups compared to the healthy control (p<0.05), indicating a response to infection-induced oxidative stress. Conclusion: Neem leaf extract shows potential to reducing MDA levels and increasing SOD activity in the brain tissue of mice, supporting its potential use as an adjuvant agent in the management of cerebral malaria.