Hubungan aktivitas isik dengan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Camplong

INDONESIA:
Hipertensi adalah salah satu penyebab kematian dini global dan dikenal sebagai the silent disease karena sering tidak bergejala hingga terdeteksi melalui pemeriksaan tekanan darah. WHO memprediksi 1,5 miliar orang akan mengidap hipertensi pada 2025, sementara Riskesdas 2018 mencatat prevalensi di Indonesia sebesar 34,1%. Aktivitas fisik yang rendah menjadi faktor risiko yang dapat dimodifikasi, terutama pada lansia. Wilayah kerja Puskesmas Camplong memiliki karakteristik masyarakat yang berpotensi memengaruhi pola aktivitas fisik dan tekanan darah. Menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur. Penelitian kuantitatif dengan desain analitik observasional potong lintang (cross-sectional). Sampel berjumlah 100 lansia (≥60 tahun) yang dipilih dengan convenience sampling, dihitung menggunakan rumus Slovin (α = 1%). Data dikumpulkan melalui pengukuran tekanan darah dan kuesioner aktivitas fisik IPAQ-SF. Analisis menggunakan uji korelasi Spearman rank. Mayoritas responden adalah perempuan (70%), berusia 60–64 tahun (67%), dan mayoritas memiliki aktivitas fisik sedang. Uji Spearman rank menunjukkan p = 0,027 (<0,05) dan koefisien korelasi -0,221, menandakan hubungan negatif dengan kekuatan lemah. Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan kejadian hipertensi pada lansia di Puskesmas Camplong. Aktivitas fisik yang memadai dapat menjadi langkah preventif menurunkan risiko hipertensi pada usia lanjut.

ENGLISH:
Hypertension is one of the leading causes of premature death globally and is known as the silent disease because it often has no symptoms until detected through blood pressure checks. The WHO predicts that 1.5 billion people will have hypertension by 2025, while the 2018 Riskesdas recorded a prevalence of 34.1% in Indonesia. Low physical activity is a modifiable risk factor, particularly among the elderly. The Camplong Community Health Center's service area has community characteristics that may influence physical activity patterns and blood pressure. To analyze the relationship between physical activity levels and the incidence of hypertension among elderly people at the Camplong Community Health Center, Sampang, Madura, East Java. Quantitative research with a cross-sectional observational analytical design. The sample consisted of 100 elderly individuals (≥60 years) selected using convenience sampling, calculated using the Slovin formula (α = 1%). Data were collected through blood pressure measurements and the IPAQ-SF physical activity questionnaire. Analysis was performed using Spearman's rank correlation test. The majority of respondents were female (70%), aged 60–64 years (67%), and moderate physical activity levels. The Spearman rank test showed p = 0.027 (<0.05) and a correlation coefficient of -0.221, indicating a weak negative relationship. There is a significant relationship between physical activity levels and the incidence of hypertension among the elderly at the Camplong Community Health Center. Adequate physical activity can be a preventive measure to reduce the risk of hypertension in older adults.