Nasokha, Khoirun (2013) البيئة العربية ودورها في تنمية مهارة الكلام بمعهد التنوير للبنات تالون, سومبرجا-بوجونغارا: دراسة وصفية تقويمية. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Text (Fulltext)
11720020.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (26MB) |
Abstract
ABSTRAK
Pendekatan lingkungan bahasa (Bi’ah Lughowiyah) adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar dalam berbahasa asing melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber pembelajaran. Maharah Kalam adalah salah satu jenis keterampilan produktif yang menuntut kemampuan pembelajar untuk mengucapkan bunyi dengan benar, dan ia merupakan bagian utama dalam kurikulum pembelajaran bahasa asing. Di Pondok Pesantren Attanwir Puteri Talun terselenggara beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan santri dalam berbicara dengan Bahasa Arab, seperti Muhadloroh, Muhawaroh, Harokatul Lughoh dan Pelafadzan. Tetapi sayangnya, kebanyakan lulusan pondok ini tidak memiliki kemampuan berbicara Bahasa Arab dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bi’ah Arobiyah yang bersifat Alami maupun Buatan di pondok ini, strategi pembentukannya, faktor-faktor pendukung dan penghambat dari Bi’ah Arobiyah yang berpengaruh terhadap kemampuan berbicara santri dalam Bahasa Arab, peran Bi’ah Arobiyah dalam mengembangkan Maharah Kalam di pondok ini, dan model Bi’ah Arobiyah yang sesuai untuk mengembangkan Maharah Kalam di pondok ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan methode deskriptif evaluatif, serta jenis penelitian studi kasus. Sumber datanya terdiri dari beberapa perkataan, tingkah laku, keadaaan, dan dokumen. Sedangkan instrumen pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara dan metode dokumentasi. Metode analisis datanya terdiri dari Pemaparan data, Reduksi dan Pengelompokan Data, serta Analisis Data dengan analisis kritis.
Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bi’ah Arobiyah yang bersifat alami di Pondok Pesantren Attanwir Puteri Talun, Sumberrejo – Bojonegoro terdiri dari: Papan Muhawaroh berbahasa Arab, beberapa kosakata dan ungkapan dalam Bahasa Arab yang digunakan oleh para santriwati dalam percakapan sehari-hari, Khot Haa’ithy (tulisan dalam Bahasa Arab yang ditulis di dinding), dan Khot ‘Aroby di majalah dinding. Sedangkan Bi’ah Arobiyah yang bersifat buatan di Pondok ini tediri atas: buku-buku pelajaran berbahasa Arab, beberapa guru yang menggunakan Thoriqoh Mubasyaroh dalam proses belajar mengajar, adanya beberapa kegiatan bahasa (Muhadloroh, Muhawaroh, Harokatul Lughoh dan Pelafadzan), dan ujian lisan di pondok yang berbahasa Arab. (2) Strategi Pembentukan Bi’ah Arobiyah di Pondok ini, di era 70-an yaitu dengan menghadirkan beberapa pengajar dari Pondok Modern Darussalam Gontor. Dan di era 80 hingga 90-an dijalankan sendiri oleh Ustadz Fu’ad Sahal dengan memberikan teladan yang baik bagi para santri dalam penggunaan Bahasa
Arab, memeriksa, menanyakan dan memberikan hukuman bagi para santri yang tidak menggunakan Bahasa Arab. Sedangkan di masa sekarang ialah dengan membangun sebuah tempat khusus bagi para santriwati yang ingin memperdalam ilmu agama dan bahasa, mengadakan dauroh atau kursus Bahasa Arab bagi para santriwati, mengadakan kegiatan bahasa, kebanyakan materi pelajaran tertulis dengan Bahasa Arab, penulisan Papan Muhawaroh berbahasa Arab, adanya kamus saku berbahasa Arab, dan hari khusus yang wajib berbahasa Arab, yaitu hari Rabu. (3) Faktor pendukung dari Bi’ah Arobiyah yang berpengaruh terhadap kemampuan berbicara santri dalam Bahasa Arab, yaitu posisi dan penghargaan positif dari seluruh penghuni pondok terhadap Bahasa Arab, materi pelajaran berbahasa Arab, Devisi Penggerak Bahasa dari pengurus pondok, aturan dan hukuman dalam hal penggunaan Bahasa Arab di hari Rabu, pelaksanaan proses belajar-mengajar dalam suasana yang menyenangkan, serta motivasi yang kuat dari sebagian beasr santriwati.
Sedangkan faktor penghambatnya adalah: tidak adanya pembiayaan pendidikan yang baik untuk pelaksanaan Bi’ah Arobiyah, kuranganya kemampuan berbahasa asing dari para pengurus dan pengajar pondok, tidak adanya konsultan bahasa, kurangnya teladan yang baik dari para pengajar dalam berkomunikasi dengan para santriwati dalam penggunaan Bahasa Arab yang sederhana dan sesuai dengan kemampuan mereka, sedikitnya media pembelajaran bahasa, serta kurikulum pendidikan pondok dan tujuannya lebih fokus kepada Agama dan Akhlak. (4) Peran Bi’ah Arobiyah dalam mengembangkan Maharah Kalam di pondok ini, dari segi psikologis perannya sangat membantu, tetapi kurang. Dari segi pedagogik perannya tidak efektif. Sedangkan dari segi instruksional perannya kecil. (5) Model Bi’ah Arobiyah yang sesuai untuk mengembangkan Maharah Kalam di pondok ini adalah: melatih para pengurus dalam hal tata cara pembentukan Bi’ah Arobiyah untuk Maharah Kalam, mengadakan kursus Bahasa Arab untuk tiap semester, wajib bagi para pengasuh dan pengajar pondok untuk membiasakan berbicara dengan Bahasa Arab yang mudah dengan para santri dalam keseharian mereka, adanya aturan yang jelas dalam penggunaan Bahasa Arab dalam keseharian mereka, efisiensi media pembelajaran bahasa yang sesuai dan efektif, peniruan, latihan, pengulangan, penguatan dan hukuman, bertahap dalam pemberian kosa-kata dan penerapannya setiap hari, serta pemberian motivasi yang kuat dan terus menerus dari para pengasuh pondok untuk berbicara dengan Bahasa Arab.
ABSTRACT
Language Environment Approach (Bi’ah Lughowiyah) is a language learning approach that aims to enhance the ability of learners in a foreign language through the utilization of the environment as a learning resource. Speaking skills (Maharah Kalam) are one type of productive skills of learners who require the ability to pronounce sounds correctly, it is a major part of the curriculum of foreign language learning. The Dormitory of Attanwir Islamic Boarding School Talun is one of the cottages that There are several activities that aim to develop the ability to speak with students in Arabic, such as Muhadloroh, Muhawaroh, Harokatul Lughoh and Arabic Pronunciation. But unfortunately, most graduates of this cottage did not have the ability to speak Arabic correctly.
The purposes of this research are: 1) To determine the Natural Arabic Language Environment and Artificial in this cottage 2) Strategy formation 3) The factors supporting and inhibiting of Bi'ah Arobiyah that affect the ability of students to speak in Arabic 4) Role of Bi'ah Arobiyah in developing Maharah Kalam in this cottage, and 5) Bi'ah Arobiyah appropriate models to develop Maharah Kalam in this cottage.
This research uses a qualitative approach, and descriptive evaluative method, as well as the type of case study research. Data source consists of several words, actions, situations, and documents. And the research instruments used to collect the information is: observation, interview and documentation methods. The data analysis method consists of a data exposure, reduction, grouping data and data analysis with critical analysis.
The results of this study are: (1) The Natural Arabic Language Environment at the Dormitory of Attanwir Islamic Boarding School Talun, Sumberrejo - Bojonegoro consists of: Arabic board of Muhawaroh, some Arabic vocabulary and phrases that used by the female students in daily conversation, Khot Haa'ithy (writing in Arabic language on the wall), and Khot 'Aroby in the wall magazine. While Bi'ah Arobiyah that are made in this cottage (Artificial) consists of: school textbooks in Arabic, some teachers are using direct method in the learning process, the existence of some language activities (Muhadloroh, Muhawaroh, Harokatul Lughoh and Arabic Pronunciation), and Arabic oral examination in this cottage.
(2) Strategy Formation of Bi'ah Arobiyah in this cottage, in the era of the '70s, namely by presenting some teachers of Modern Cottage Darussalam Gontor. And in the 80 to 90's are run solely by Ustadz Fu'ad Sahal to set a good example for the students in the use of Arabic, examine, inquire and impose punishment for the students who do not use Arabic. And Strategy Formation in the present is to
build a special place for the students who want to deepen their knowledge of religion and language, holding dauroh or Arabic courses for female students, held the language activity, most of the subject matter written with Arabic, writing the Muhawaroh board use Arabic language, the pocket dictionary in Arabic, and a special day to speak Arabic, which is at Wednesday.
(3) Supporting factors of Bi'ah Arobiyah that affect the ability of students to speak in Arabic, the position and the positive appreciation of all the inhabitants of the cottage to the Arabic language, Arabic learning materials, Language Activator Division of caretaker cottage, rules and punishment in the Arabic days on Wednesday, the implementation of the teaching-learning process in a fun atmosphere, and strong motivation of most female students. And the inhibiting factors are: the lack of a good education funding for the implementation of Bi'ah Arobiyah, the lack of foreign language skills of the caretakers and teachers cottage, there is nothing the language consultants, lack of good examples of the teachers in communicating with the female students in the use of Arabic as simple and in accordance with their capabilities, at least media language learning, and educational curriculum cottage and the goal is more focused on Religion and Morals.
(4) The role of Bi'ah Arobiyah in developing Maharah Kalam at the cottage, in terms of the psychological, the role is very helpful, but less. In terms of pedagogic, the role is ineffective. In terms of instructional, there is minor role.
(5) the chart of Bi'ah Arobiyah appropriate to develop Maharah Kalam at the cottage and how its formation is: train the managers in terms of the procedures for the establishment of Bi'ah Arobiyah for Maharah Kalam, hold Arabic courses for each semester, mandatory for caretakers and teachers to familiarize talk cottage with a simple Arabic with the students in their daily lives, the existence of clear rules in the use of Arabic in their daily lives, the efficiency of language learning media are appropriate and effective, imitation, practice, repetition, reinforcement and punishment, gradually in providing the vocabulary and practice every day, and providing a strong motivation and continuously from the teachers to talk use the Arabic language.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Muhaimin, Muhaimin and Abidin, Munirul | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | البيئة العربية; مهارة الكلام; Arabic Environment; Arabic Speaking Skill; Lingkungan Bahasa Arab; Keterampilan Berbicara | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 18 Sep 2017 15:20 | |||||||||
Last Modified: | 18 Sep 2017 15:20 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/8111 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |