Nurdin, Arbain (2013) Paradigma Islam transformatif dan implikasinya terhadap pengembangan pendidikan Islam: Studi komparasi pemikiran Kuntowijoyo dan Moeslim Abdurrahman. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
11770014.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pendidikan Islam saat ini terancam eksistensinya di kehidupan masyarakat karena pengaruh globalisasi dan modernisasi. Pendidikan Islam belum mampu menterjemahkan nilai-nilai normatif ke dalam kehidupan masyarakat sehingga pendidikan Islam hanya dipersepsikan mayoritas masyarakat Muslim sebagai pendidikan transenden atau pendidikan yang hanya sibuk memperkuat spiritual tanpa menyinggung permasalahan sosial. Oleh karena itu, banyak cendekiawan Muslim yang melihat problematika ini sebagai ancaman akan eksistensi nilai-nilai Islam yang luhur menjadi luntur dan tak berbekas ke dalam kehidupan. Sebagai langkah antisipasi ancaman tersebut diperlukan kreativitas intelektual cendekiawan Muslim untuk memberikan rumusan baru dalam menghadapi zaman baru. Diantara banyak cendekiawan Muslim, Kuntowijoyo dan Moeslim Abdurrahman melahirkan ide serta gagasan cemerlang yang terangkum dalam sebuah paradigma Islam transformatif. Ide serta gagasan kedua tokoh ini dapat berimplikasi terhadap pengembangan pendidikan Islam di masa yang penuh tantangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap paradigma Islam transformatif perspektif Kuntowijoyo dan Moeslim Abdurrahman yang meliputi hakikat, epistemologi dan tujuan Islam transformatif, persamaan dan perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut, serta mengungkap implikasi pemikiran kedua tokoh tersebut terhadap pengembangan pendidikan Islam. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif diarahkan kepada eksplorasi kajian pustaka (library research). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) dan metode komparasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat Islam transformatif menurut Kuntowijoyo merupakan adanya objektivikasi sehingga antara normatifitas berkaitan dengan realitas, sedangkan pandangan Moeslim Abdurrahman hakikat Islam transformatif adalah adanya dialog antara kebutuhan konteks dengan teks suci agama.
Epistemologi Islam transformatif Kuntowijoyo ada dua: pertama aktualiasai nilai-nilai normatif menjadi sikap, kedua adalah mentransformasikan nilai-nilai normatif itu menjadi teori ilmu. Untuk memperkuat metode kedua Kuntowijoyo menawarkan metode strukturalisme transendental yaitu metode yang memperluas enam kesadaran umat Islam; kesadaran adanya perubahan; kesadaran kolektif; kesadaran sejarah; kesadaran adanya fakta sosial; kesadaran adanya masyarakat abstrak, dan kesadaran perlunya objektifikasi. Metode kedua yaitu metode sintetik-analitik yaitu metode yang menganalisa teks, menterjemahkan teks secara objektif untuk menghasilkan teori ilmu Islam. Sedangkan menurut Moeslim Abdurrahman epistemologi Islam transformatif ada dua, pertama membangun komunitas masyarakat bawah yang berorientasi pada ekonomi serta kekuatan kekuasaan yang terorganisir dari masyarakat sendiri. Metode kedua yaitu melakukan reinterpertasi nilai-nilai normatif dalam memahami gagasan Tuhan, metode ini meliputi tiga tahapan: melihat dan memahami konstruk sosial; lalu realitas sosial ditemukan dengan tafsiran ayat-ayat al-Qur’an; selanjutnya hasil pertemuan realitas sosial dengan model ideal teks akan melahirkan aksi sejarah yang baru, yaitu transformasi sosial.
Tujuan Islam transformatif Kuntowijoyo adalah merumuskan ilmu Islam transformatif atau ilmu sosial profetik berlandaskan cita-cita etik dan profetik yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi, sedangkan tujuan Islam transformatif Moeslim Abdurrahman adalah membentuk gerakan kultural atau gerakan kemanusiaan yang didasarkan pada nilai-nilai profetik yaitu humanisasi, liberalisasi dan transendensi.
Persamaan antara pemikiran Kuntowijoyo dengan Moeslim Abdurrahman yaitu pertama, latar belakang pemikiran kedua tokoh ini merupakan tokoh transformatif teoritis; kedua, aspek hakikat pemikiran Islam transformatif samasama mengarah kepada keseimbangan dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah; ketiga adalah visi yang diusung selalu bersandarkan pada aspek humanisasi, liberasi dan transendensi. Sedangkan perbedaan pemikiran kedua tokoh tersebut pertama, perspektif yang digunakan Kuntowijoyo yang lebih kepada ilmu sosial dan Abdurrahman ke arah teologi; kedua, epistemologi yang digunakan dalam Islam transformatif Kuntowijoyo ada dua metode aktualisasi yang satu kepada sikap, yang kedua teori ilmu, sedangkan Abdurrahman ada dua metode yaitu eksternal (gerakan kemanusiaan), internal (metode tafsir transformatif); ketiga, tujuan Islam tranformatif Kuntowijoyo lebih mengarah kepada perumusan teori ilmu Islam transformatif sedangkan Abdurrahman kepada pembentukan gerakan kultural.
Implikasi pemikiran Kuntowijoyo terhadap pengembangan pendidikan Islam meliputi (1) hakikat pendidikan Islam ialah pendidikan yang seimbang antara teks dan konteks; (2) materi pendidikan Islam meliputi materi berasal dari realitas sosial, memuat materi kesadaran diri, memuat nilai-nilai humanisasi, liberalisasi dan transendensi; (3) metode pendidikan Islam meliputi metode aktualisasi, metode transformasi, metode kesadaran diri serta metode tafsir objektif; (4) tujuan pendidikan Islam ialah merumuskan teori ilmu Islam. Sedangkan implikasi pemikiran Moeslim Abdurrahman terhadap pengembangan pendidikan Islam terlihat pada empat aspek yaitu (1) hakikat pendidikan Islam ialah pendidikan yang mengarahkan kepada dialog antara tuntutan konteks terhadap teks suci; (2) metode pendidikan Islam meliputi metode dialog dan metode aksi; (3) tujuan pendidikan Islam meliputi tujuan humanisasi, liberalisasi dan transendensi; (4) lembaga pendidikan Islam adalah lembaga semua lapisan serta memiliki visi profetik.
ENGLISH:
Islamic education is currently threatened with extinction in the society due to the influence of globalization and modernization. Islamic education has not been able to translate normative values into people's lives so that Islamic education is only perceived by the majority of the Muslim community as a transcendent education or education only reinforces the spiritual without offending busy social problems. Therefore, many Muslim scholars who see these problems as a threat to the existence of Islamic values and sublime be faded without trace into the life. In anticipation of the threat of Muslim scholars of intellectual creativity required to give a new formulation in the face of a new era. Among many Muslim scholars, Kuntowijoyo and Moeslim Abdurrahman create ideas and brilliant ideas are summed up in an paradigm transformative Islamic. Ideas and the idea of these two characters could have implications for Islamic education development in challenging times.
This research aims to describe the transformative paradigm of Islam for Kuntowijoyo and Moeslim Abdurrahman perspective that includes nature, epistemology and purpose transformative Islam, the similarities and differences of thought the two men, as well as the implications of thinking the two men towards the Islamic education development. This research approach is qualitative study aimed to explore the literature (library research). Methods of data collection in this research is the method of documentation. While the analysis of the data in this research was content analysis (content analysis) and the comparative method.
The results of this research are the transformative nature of Islam by Kuntowijoyo is the objectification that between normativity related to reality, whereas the view Moeslim Abdurrahman transformative nature of Islam is the context of the need for dialogue between religions sacred text. Islamic epistemology transformative Kuntowijoyo is two fold: first the actualization normative values into the attitude, the second is to transform the normative values into the theory of science. To strengthen the second method Kuntowijoyo offer structuralism transcendental method is a method that expands consciousness six Muslims; awareness of the change; collective consciousness; historical consciousness; awareness of social facts; public awareness of the abstract, and awareness of the need for objectification. The second method is the method of synthetic-analytic method to analyze the text, translate text objectively to produce a theory of Islamic science. Meanwhile, according to Moeslim Abdurrahman transformative Islamic epistemology is two fold, first to build grassroots community-oriented economy and the strength of the organized power of the people themselves. The second method is to do reinterpretation normative values in understanding the idea of God, this method includes three stages: seeing and understanding the social construct; ago found by interpretation of social reality verses of the Al-Qur’an; subsequent outcome of the meeting with the social reality of the ideal model of text will give birth to a new historical action, namely social transformation.
The purpose of transformative Islam Kuntowijoyo is to formulate transformative Islamic science or social sciences prophetically based on the ideals of ethics and prophetic is humanization, liberation and transcendence, while the goal of transformative Islam Moeslim Abdurrahman is to form a transformative cultural movements or the movement of humanity which is based on the prophetic values of humanization, liberalization and transcendence.
Similarities between thinking Kuntowijoyo with Moeslim Abdurrahman is: the first, second rationale transformative figures are theoretical figures, secondly, aspects nature of transformative Islamic thought equally lead to a balance in the implementation of worship and muamalah; Third is the vision that carried always relied on aspects of humanization, liberation and transcendence. While the differences in the two men thought is: first, perspective Kuntowijoyo more used to the social sciences and Moeslim Abdurrahman used to theology, secondly, epistemology used in transformative Islam Kuntowijoyo there are two methods that the actualization of the attitude, the second theory of science, while Moeslim Abdurrahman there are two method that is external (human movement), internal (transformative interpretation method); Third, the purpose of transformative Islam Kuntowijoyo more leads to the formulation of the theory of Islamic science, while Moeslim Abdurrahman the goal of transformative islamic to the formation of a cultural movement.
Implications for Islamic education development of Kuntowijoyo thought include (1) the nature of Islamic education is the education must to balance between text and context, (2) Islamic educational materials include materials derived from social reality, self-awareness material load, load values of humanization, liberalization and transcendence, (3) methods include methods actualization of Islamic education, the transformation method, the method of selfawareness as well as an objective method of interpretation, (4) the purpose of Islamic education is to formulate a theory of Islamic science. While implications for Islamic education development of Moeslim Abdurrahman thinking was seen in four aspects, namely (1) the nature of Islamic education is education that leads to a dialogue between the demands of the context of the sacred texts, (2) methods of Islamic education include methods of dialogue and action, (3) the purpose Islamic education include humanization, liberalization and transcendence; (4) Islamic institutions are institutions all layers and has a prophetic vision.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mulyadi, Mulyadi and Rofiq, Aunur | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Paradigma; Islam Transformatif; Pendidikan Islam; Kuntowijoyo; Moeslim Abdurrahman; Paradigm; Transformative Islam; Islamic Education | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam | |||||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | |||||||||
Date Deposited: | 11 Feb 2018 22:56 | |||||||||
Last Modified: | 11 Feb 2018 22:56 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7916 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |