Pengaruh Self Efficacy terhadap Burnout menghafal pada mahasiswa Tahfidz dengan intensitas penggunaan media sosial sebagai moderator

INDONESIA :

Mahasiswa tahfidz merupakan peran yang sangat besar karena memikul peran ganda, yakni sebagai mahasiswa sekaligus sebagai santri tahfidz. Dengan adanya peran ganda tersebut, mereka dituntut untuk dapat menyeimbangkan waktu dan performa dalam akademik sekaligus dalam prosesnya menghafal. Hal ini membuat mahasiswa tahfidz rentan mengalami burnout. Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui tingkat burnout menghafal, self-efficacy, dan intensitas penggunaan media sosial pada mahasiswa tahfidz, 2) untuk mengetahui pengaruh self-efficacy terhadap burnout menghafal, 3) untuk mengetahui peran intensitas penggunaan media sosial dalam memoderatori hubungan self-efficacy dengan burnout menghafal.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tahfidz di Malang Raya dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh 117 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dalam bentuk google form yang disebar secara daring. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 29.0. Analisis data dilakukan dengan 4 tahap, yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi, dan analisis MRA (Moderated Regression Analysis).

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Tingkat burnout menghafal pada mahasiswa tahfidz berada pada kategori sedang (74%), tingkat self-efficacy cenderung sedang (73%) dan tingkat intensitas penggunaan media sosial berada pada kategori tinggi (55%). 2) Self-efficacy berpengaruh negative dan signifikan terhadap burnout menghafal dengan kontribusi sebesar 29.8% dan hubungan yang tergolong sedang (R = 0.546). Artinya semakin tinggi self-efficacy maka semakin rendah tingkat burnout menghafal yang mereka alami. 3) Interaksi antara self-efficacy dan intensitas penggunaan media sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap burnout menghafal. Dengan nilai koefisien sebesar 0,038 dan nilai signifikansi 0.395 (> 0.05), maka intensitas penggunaan media sosial tidak memiliki efek moderasi dalam hubungan antara self-efficacy dan burnout menghafal.

ENGLISH:

Tahfidz students carry a significant dual role as both university students and Qur'an memorizers (santri tahfidz). This dual responsibility requires them to balance their academic performance with the demanding process of Qur’anic memorization. As a result, tahfidz students are at risk of experiencing burnout. This study aims to: 1) Determine the levels of memorization burnout, self-efficacy, and social media use intensity among tahfidz students, 2) Examine the effect of self-efficacy on memorization burnout, and 3) Investigate the moderating role of social media use intensity in the relationship between self-efficacy and memorization burnout.

This research employed a quantitative correlational method. The population consisted of tahfidz students across Malang Raya, and the sample was obtained using purposive sampling, resulting in 117 respondents. The data collection tool was an online questionnaire distributed via Google Form. The data were analyzed using SPSS version 29.0 through four stages: descriptive analysis, classical assumption tests, regression analysis, and Moderated Regression Analysis (MRA).

The results revealed: 1) The level of memorization burnout among tahfidz students was predominantly in the moderate category (74%), the level of self-efficacy was also moderate (73%), and the intensity of social media use was high (55%). 2) Self-efficacy had a negative and significant effect on memorization burnout, with a contribution of 29.8% and a moderate correlation (R = 0.546). This indicates that the higher the self-efficacy, the lower the memorization burnout experienced. 3) The interaction between self-efficacy and social media use intensity did not significantly affect memorization burnout. With a coefficient value of 0.038 and a significance value of 0.395 (> 0.05), social media use intensity was not found to moderate the relationship between self-efficacy and memorization burnout.