Nisa’, Khoirul Mudawinun (2013) Pendidikan wanita dalam perspektif Qasim Amin dan relevansinya bagi pemikir pendidikan Islam: Analisis sejarah sosio-intelektual. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
11770002.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Konstruksi sosial yang membedakan manusia berdasarkan gender (seks), mengakibatkan adanya pendiskriminasian terhadap wanita. Sementara itu, al-Qur’an sebagai sumber utama ajaran Islam banyak menjelaskan tentang kedudukan wanita yang sama tingginya dengan kedudukan pria. Kesenjangan (das sain dan das sollen) inilah yang melatarbelakangi Qasim Amin (cendekiawan Mesir abad ke 20) memunculkan gagasan emansipasi wanita. Pemikirannya fokus pada peningkatan kualitas wanita terutama sektor pendidikan wanita dalam upaya peningkatan kedudukan dan peranan wanita dimasa itu. Untuk itu, studi ini ingin menelaah konsep pendidikan wanita dalam perspektif Qasim Amin dan untuk perbandingan di masa sekarang, maka penulis melakukan penelitian dengan menganalisa relevansi pemikiran Qasim bagi feminist movement dan bagi dunia pendidikan wanita kontemporer.
Penelitian kualitatif ini mengambil model kajian tokoh sekaligus kategori kajian kepustakaan (library research). Pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi. Sumber primernya buku karya Qasim yaitu Tahrir al-Mar’ah dan al-Mar’ah al-Jadidah, sedangkan sumber sekundernya karya tulis yang berisi gagasan sekunder yang materi kajiannya berkaitan dan ada relevansinya dengan tema tulisan kajian ini. Data tersebut akan di analisis menggunakan analisis teks.
Menurut Qasim Amin, pendidikan bagi wanita merupakan suatu yang sangat penting bagi dirinya serta dalam rangka memajukan suatu bangsa, baik ditinjau dari statusnya sebagai anggota masyarakat maupun sebagai ibu rumah tangga. Maka dari itu, Qasim mengemukakan tentang konsep pendidikan wanita yang berlangsung seumur hidup dengan materi yang sama seperti materi yang diberikan kepada pria yakni pendidikan jasmani, pendidikan kesehatan, pendidikan moral, dan pendidikan akal (intelektual) yang meliputi pendidikan pengetahuan dan pendidikan seni dengan menekankan metode observasi dan eksperimentasi. Pemikiran Qasim ini berdampak dan berpengaruh besar terhadap feminist movement diantara sederet nama yang populer adalah Tahir Haddad dari Tunisia, Syekh Muhammad al-Ghazali dan Nasr Hamid Abu Zayd dari Mesir, Fatima Mernissi dari Maroko, dan Quraish Shihab dari Indonesia. Namun, jika ditinjau dalam dunia pendidikan wanita kontemporer, usahanya membebaskan kaum wanita dari belenggu tradisi, yang disuarakan Qasim sudah tidak relevan, mengingat sudah mudahnya wanita saat ini dalam mendapatkan haknya untuk berpendidikan. Agenda yang masih relevan saat ini adalah “pemberdayaan kaum wanita” bukan lagi “pembebasan kaum wanita
ABSTRACT
Social construction that distinguish human based on gender (sex), resulting in discrimination against women. Meanwhile, al-Qur'an as the primary source of Islamic teaching explain about the status of women at the same height as the position of men. These disparities (das sain and das sollen) which become background of Qasim Amin (Egyptian intellectuals century) have risen to the idea of women's emancipation. The focuses on improving the quality of education, especially in improving the position of women and the role of women in that day. Due to end, this research want to examine the concept of women's education in the perspective of Qasim Amin and for comparison in the present, the researchers conducted a research to analyze the significance of the feminist movemen Qasim’s thinking and education for the world of women contemporary.
This qualitative research study modeled character study as well as categories of literature (library research). Data collection using the documentation study. The primary source is the book of Qasim “Tahrir al-Mar'ah and al-Mar'ah al-Jadidah”, while the secondary source containing a secondary notion studies related material and relevant to the theme of writing this review. The data will be analyzed using a text analysis.
According to Qasim Amin, education for women is important for them as well as in order to develop the country, in terms of its status as a member of society as well as housewives. Therefore, Qasim argued about the concept of women's education that passed off a lifetime with the same materials which given to the male that is physical education, health education, moral education, and the education of the mind (intellectual) including knowledge and art education which emphasize methods of observation and experimentation. Qasim's thinking affecting impact on feminist movement among a list of names which are populer such as Tahir Haddad from Tunisia, Sheikh Muhammad al-Ghazali and Nasr Hamid Abu Zayd from Egypt, Fatima Mernissi from Morocco, and Quraish Shihab from Indonesia. However, when viewed in the world of contemporary women's education, his efforts for free women from the shackles of tradition, who voiced by Qasim is irrelevant, regarding on women who easily to get the right well educated. The agenda that is still relevant today is "empowering women" was no longer "women's liberation".
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Hady, M. Samsul and Yasin, Ahmad Fatah | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Pendidikan Wanita; Qasim Amin; Women Education | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi magister Pendidikan Agama Islam | |||||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | |||||||||
Date Deposited: | 18 Aug 2017 18:13 | |||||||||
Last Modified: | 17 May 2023 11:12 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7886 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |