Abdul Hamid Moman, Mohammad Ali (2015) مبدأ التحكيم في فض النمازعات: دراسة مقارنة بين الشريعة الإسلامية والقانون المدني الليبي. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13780026.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK
Arbitrase adalah salah satu media untuk melerai suatu perselisihan yang terjadi antara pihak-pihak tertentu melalui orang lain yang bukan merupakan hakim negara. Arbitrase itu sendiri sudah ada sejak adanya manusia pada zaman dahulu kala. Manusia sudah mengenal arbitrase sebelum mereka mengenal peradilan umum, mereka juga telah mengakui seluruh sistem dasarnya yang berlaku pada waktu itu seperti peradaban Yunani, Romawi, Islam, dan lain sebagainya.
Sampai saat ini arbitrase pun masih diakui oleh seluruh sistem hukum nasional dan international bahkan masih dianggap sebagai jalan keluar untuk melerai pertikaian selain menggunakan jalan peradilan resmi terutama pada bidang perdagangan internasional. Undang-undang Libya sangat terbuka terhadap arbitrase internal, bahkan dimasukkan ke dalam undang-undang perdata dan perdagangan.
Sedangkan untuk arbitrase internasional telah didirikan sebuah pusat dengan nama “Pusat Arbitrase Internasional Libya”.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan hukum arbitrase terkait suami istri yang mengalami perpecahan dalam syariat Islam dan undang-undang perdata Libya, 2. Menjelaskan hukum arbitrase dalam sengketa lahan dalam syariat Islam dan undang-undang perdata Libya.
Penelitian ini merupakan studi komparatif yang mana peneliti bergantung pada perbandingan dalam mempelajari sebuah fenomena yang memunculkan sisi kesamaan dan perbedaan antara dua fenomena atau lebih.
Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbadingan antara syariat Islam dan undang-undang perdata Libya dalam masalah perpecahan antara suami istri keduanya sepakat dan sebagian besar poin dari arbitrase tersebut berbeda pendapat dalam beberapa perkara hukum fiqh. Khusus dalam masalah sengketa lahan, dalam syariat Islam dan undang-undang sipil
Libya tidak hanya terbatas pada hal arbtrasi saja. Arbitrase itu sendiri hanya perkara susulan dalam penetapan kepemilikan lahan atas dua pihak yang bersengketa tanpa adanya campur tangan seorang pemimpin atau hakim dalam prosesnya. Perbedaan tersebut bahwa syariat Islam menganjurkan untuk mencatat sebuah akad secara umum dan tidak menentukan kewajiban pencatatan dalam penetapan akad atau kepemilikan lahan, sedangkan undang-undang sipil Libya mewajibkan pencatatan penetapan kepemilikan lahan dalam akta tanah.
ABSTRACT
Arbitration is one of the media to settle a dispute between certain parties through another person who is not a state judge. Arbitration has existed since immemorial humans time. People are already familiar with arbitration before knowing the general court. They also have admitted the whole applicable basic system at the time such civilizations Greek, Roman, Islamic, and others.
Until this time the arbitration was still recognized by all national and international legal system even still regarded as a way out to arbitrate disputes beside using the formal justice especially in the field of international trade. Libyan laws are very open to internal arbitration, even incorporated into civil law and trade. While the international arbitration has established a center with the name "International Arbitration Center of Libya".
This study aims to gain: 1). Describing the arbitration law concerned to husband and wife who suffered a split in Islamic law and Libyan civil law, 2).
Explaining the arbitration law in the land dispute in Islamic law and Libyan civil law.
This study is a comparative study in which the researcher rely on the comparison in the study of a phenomenon that brings out the similarities and differences between two or more phenomena.
The results of this study indicate that a comparison between Islamic law and the Libyan civil law in matters of discord between husband and wife both agree and most of the points of the arbitration disagree in some cases of Fiqh, especially in issues of land disputes.
in Islamic law and Libyan civil law is not only limited to the arbitration alone. Arbitration itself is only continuation case in determining the land ownership on the two parties to the dispute without the intervention of a leader or a judge in the process.
The difference is that Islamic law encourages to take down a contract in general and does not specify the obligation of the registration in the determination of the contract or tenure, while the Libyan civil law requires registration of establishment of land ownership in the land deed.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Abidin, Munirul and Suwandi, Suwandi | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | مبدأ التحكيم; فض النمازعات; Arbitration; Dispute Resolution; Arbitrase; Penyelesaian Sengketa | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Mohammad Syahriel Ar | |||||||||
Date Deposited: | 18 Aug 2017 18:22 | |||||||||
Last Modified: | 18 Aug 2017 18:22 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7883 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |