Sihab, Alwi (2013) Peran kiai sebagai wali hakim: Studi kasus Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Introduction)
09210045 Pendahuluan.pdf Download (728kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Indonesia)
09210045 Abstrak Indonesia.pdf Download (50kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: English)
09210045 Abstrak English.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text (Abstract: Arabic)
09210045 Abstrak Arab.pdf Download (364kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 1)
09210045 Bab 1.pdf Download (817kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 2)
09210045 Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 3)
09210045 Bab 3.pdf Download (738kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 4)
09210045 Bab 4.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Chapter 5)
09210045 Bab 5.pdf Download (658kB) | Preview |
|
|
Text (References)
09210045 Daftar Pustaka.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (Appendix)
09210045 Lampiran.pdf Download (195kB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Latar belakang penelitian ini adalah maraknya penggunaan kiai dalam pernikahan sebagai wali hakim yang terjadi di Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, perempuan kerap menjadi korban dengan adanya pernikahan tersebut, kejadian ini disebabkan kerena suami sebagai nelayan musiman dikelurahan sukabumi, permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah peran kiai sebagai wali hakim studi kasus di Desa Sukabumi Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.
Jenis penilitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian empiris. Tujuan dalam penelitian ini adalah ingin mengatahui bagaimana pertimbangan orang tua dalam mengunakan kiai sebagai wali hakim, serta bagaimana implikasi hukum pernikahan, kiai sebagai wali hakim, di tinjau dari hukum yang berlaku di Indonesia, baik hukum Islam maupun hukum positif. Sedangkan obyek penelitiannya adalah pasangan suami istri yang menggunakan kiai sebagai wali hakim dalam pernikahan.
Metode penelitian ini, menggunakan pedekatan terminologi. Sedangkn dalam teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode wawancara, yang dikuatkan dengan dokomentasi, kemudian data yang diperoleh diananlisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian ini, peneliti menyimpulkan, Pertama: pertimbangan orang tua menggunakan kiai sebagai wali hakim pada kalangan bawah dipengaruhi dengan keterbatasan pengetahuan mengenai hukum perkawinan, serta harus mengeluarkan dana dengan angka lumayan besar, Sedangkan untuk kalangan atas mendalilkan takut akan ada dosa, menghindari zina, kecelakaan (hami pranikah), serta kurang memenuhi syarat undang-undang. Kedua: Kiai sebagai wali hakim tidak mempunyai implikasi (kekuatan) hukum di Indonesia, menurut undang-undang perkawinan yang berlaku di Indonesia maupun Peraturan Mentri Agama. Sebab yang berhak menjadi wali hakim ialah dari pihak Kantor Urusan Agama melalui penetapan dari Pengadilan Agama.
ENGLISH:
The background of study used here is the role of Kiai in marriages as muhakkam trustee (legal guardian) which often occurs in Sukabumi Village, Mayangan District, Probolinggo. Women discrimination, which cause these marriages to occur, is due to the husbands’ job as seasonal fishermen in Sukabumi. The issues discussed in this study is the role of Kiai as a muhakkam trustee (a case study in Sukabumi Village, Mayangan District, Probolinggo.)
The type of study is qualitative descriptive, an empirical research. The study aims to know what the bride and bridegroom’s consideration for asking Kiai to be muhakkam trustee is, as well to show the marriage legal implications of which Kiai plays a role as muhakkam trustee based on the law in Indonesia, both Islamic and Positive law. Meanwhile, the objects of study are the couples who ask Kiai to act as muhakkam trustee in a marriage.
The method used in this research is a descriptive qualitative approach. As the data collection technique, the research uses interview method strengthen by documentations, then the data obtained are analyzed using qualitative descriptive analysis method.
As the results of the study, the researcher concludes that first: the bride and bridegroom’s consideration in choosing Kiai as muhakkam trustee is influenced by economic constraints, the postulate about being afraid of sins, the prevention of zina, pregnancy before marriage, elopement, and lack of legal requirement. Second: as muhakkam trustee, Kiai has no legal implications (power) in Indonesia according to the marriage laws applied in Indonesia and the rules of Minister of Religious Affair. It happens since the person who has the right to be the trustee is nasob as well as someone chosen by the Office of Religious Affairs through the establishment of the Indonesian Religious Courts.
ARABIC:
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Keywords: | Kiai; Wali Hakim; Legal Guardian |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180128 Islamic Family Law > 18012805 Wali & Saksi |
Departement: | Fakultas Syariah > Jurusan al-Ahwal al-Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ratih Novitasari |
Date Deposited: | 06 Jul 2015 17:25 |
Last Modified: | 09 Jul 2015 16:47 |
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/78 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |