Mahmudi, Muhammad Aly (2016) Ketentuan gharawayn dalam pasal 178 ayat (2) kompilasi hukum Islam perspektif teori maṣlaḥah Muhammad Sa’īd Ramadlān al-Būṭiy. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
14781005.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Gharawayn merupakan salah satu dari pasal pembahasan waris dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang berada pada pasal 178 ayat (2), pasal ini bersumber dari salah satu ijtihad Umar bin Khattab dalam hal waris. Dalam ketentuan gharawayn terdapat dua akibat hukum yang kontradiksi antara pelaksanan kaedah 2 berbanding 1 (2:1) tentang ahli waris laki-laki dan perempuan dengan ketidak sesuaian dengan naṣ tentang kewarisan ibu. Ketidakselarasan dengan keadilan dalam perbandingan waris 2:1 pada gharawayn ini menjadi perhatian penting untuk dapat diberlakukannya pasal dalam konteks Indonesia. Di lain sisi naṣ yang dianggap dogmatis juga harus ditemukan pemecahannya agar tidak dianggap deviatif. Teori maṣlaḥah al-Būṭiy dianggap tepat untuk menganalisis permasalahan karena memiliki kriteria maṣlaḥah yang rinci dan dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman tapi dengan tetap memperhatikan nilai dari kaedah dasar yang terdapat dalam shariah.
Penelitian ini berusaha untuk mengungkap nilai maṣlaḥah gharawayn dalam pasal 178 ayat (2) KHI menggunakan teori maslaḥah Muhammad Saīd Ramadlan al-Buṭīy dengan fokus penelitian: (1) bagaimana Ketentuan gharawayn pada Pasal 178 (2) Kompilasi Hukum Islam pada konteks Indonesia? (2) bagaimana konsep gharawayn menurut teori maṣlaḥah al-Būṭiy?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dengan rancangan studi library research. Bahan hukum primer pada penelitian ini adalah pasal 178 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam dan buku Dhawabiṭul al- maslaḥah fi ashariah al- Islamiyah untuk teori maṣlaḥah. Pengumpulan data dilakukan menggunakan studi dokumen atau dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Teknik analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) problematika penerapan gharawayn dipengaruhi dengan minimnya pemberlakuan KHI terutama dalam hal kewarisan yang ini dipengaruhi oleh; pertama: minimnya pemahaman tentang KHI, kedua: bedanya sudut pandang tokoh masyarakat tentang KHI semisal ahli waris pengganti dan ahli waris anak angkat, ketiga: pertentangan KHI dengan adat yang ada dalam sistem keluarga yang bervariasi pada adat Indonesia. (2) Gharawayn memilki nilai maṣlaḥah dalam perspektif teori maṣlaḥah al-Būṭīy, namun penerapannya dalam konteks Indonesia perlu diperhatikan peran ayah dalam kontribusinya terhadap kewajiban atas menanggung keluarga.
ENGLISH:
Gharawayn is one of the theme that discussing about inheritance in Compilation of Islamic Law (KHI), which prevails in subsection 178 paragraph (2), this theme was excepted from one of the ijtihad Umar bin Khattab. In the gharawayn there are two things seemed to be contrary in the aplication of rule that the share of man is double that of women there is incompatibility in mothers inheritance with the nas. incompatibilitiy with the fairness in comparison of heir 2:1 on gharawayn becomes an important concern for the chapter’s enforceabilitiy in the context of Indonesia. On the other hand, the dogmatic nas must find solution so it can’t be considered as a deviatif. Theory of maṣlaḥah al-Būṭiy is appropriate to analyze the problem because it has detailed criteria of maṣlaḥah and can be adjusted with the times but with due regard to the value of the basic rule that contained in shariah.
This study aims to uncover the value gharawayn’s maṣlaḥah in the subsection 178 paragraph (2) of Compilation of Islamic Law (KHI) that using theory of maṣlaḥah Muhammad Said Ramadan al-Buṭīy with a focus on: (1) how is gharawayn’s provisions in the subsection 178 paraggraph (2) Compilation of Islamic Law (KHI) in the context of Indonesia? (2) how is the concept of gharawayn accourding to the theory of al-Būṭiy’s maṣlaḥah ?.
This study using a statue approach with the study design is library research. Primary legal materials in this study are the subsection 178 paragraph (2) Compilation of Islamic Law (KHI) and the book of Dhawabiṭul al maṣlaḥah fi al-shariah al-Islamiyah for the maṣlaḥah’s theory. Data is collected by using documentary study or documentation as a tool of data collection. Techniques of data analysis with the reducing data, presenting data and draw a conclusion.
The result of research showed that: (1) The problem of the application of gharawayn affected by the lack of enforcement of Compilation of Islamic Law (KHI), especially in the case of inheritance that is influenced by; First: the lack of understanding of Compilation of Islamic Law (KHI), second: differention in viewpoints of public figures about Compilation of Islamic Law (KHI) such are representation of heirs and the heirs of the adopted children, third: The contradiction of Compilation of Islamic Law (KHI) with tradition that exist in the varied family systems in Indonesia’s customs. (2) Gharawayn have the value of maṣlaḥah in the perspective of theory maṣlaḥah al-Būṭīy, but the application in the context of Indonesia have to consider the father’s role in his contribution in the family.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahmudi, Zaenul and Toriquddin, Moh | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Ketentuan Gharawayn dalam KHI; Maṣlaḥah al-Būṭiy; Gharawayn’s Provision in KHI; al-Būṭiy’s Maṣlaḥah | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Afib Rif'an Nashruddin | |||||||||
Date Deposited: | 11 Feb 2018 18:15 | |||||||||
Last Modified: | 11 Feb 2018 18:15 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7799 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |