Implementasi Lima Budaya Kerja Kementerian Agama Kota Malang dalam optimalisasi kualitas layanan masyarakat

INDONESIA:

Budaya kerja tidak hanya sekedar aturan atau kebijakan tertulis, tetapi lebih pada cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi sehari-hari yang telah terinternalisasi dalam setiap individu di dalam organisasi. Budaya kerja yang kuat dapat menjadi aset berharga bagi suatu organisasi, karena dapat meningkatkan kinerja, kepuasan karyawan, dan loyalitas pelanggan.

Penelitian ini berfokus pada Implementasi Lima Budaya Kerja Kementrian Agama Dalam Optimalisasi Kualitasd Layana Masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi lima budaya kerja kementrian agama dalam optimalisasi kualitas layanan masyarakat. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi kementrian agama lain dalam mengimplementasikan lima buda kerja kementrian agama dalam mengoptimalisasikan kualitas layanan masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi budaya kerja di kementrian agama kota malang, seperti kepala kantor, kasubbag TU, kasi, staf PTSP sertamasyarakat pengguna layanan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan Kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya kerja telah diinternalisasi dalam berbagai aspek pelayanan, mulai dari sikap etis dan profesionalisme pegawai, hingga inovasi teknologi seperti sistem PTSP. Dimensi integritas dan keteladanan terbukti membentuk citra positif institusi, sementara profesionalisme dan tanggung jawab mendorong efisiensi kerja. Namun, masih terdapat tantangan dalam hal pemerataan beban kerja, pelayanan dibeberapa seksi terkendala dikarenakan kurangnya SDM. Secara keseluruhan, implementasi Lima Budaya Kerja memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas layanan dan kepercayaan masyarakat, meskipun diperlukan evaluasi berkala dan penguatan kapasitas sumber daya manusia.

ENGLISH:

Work culture is not just a written rule or policy, but rather a way of thinking, acting, and interacting on a daily basis that has been internalized in every individual in the organization. A strong work culture can be a valuable asset to an organization, as it can improve performance, employee satisfaction, and customer loyalty.

This research focuses on the Implementation of the Five Work Cultures of the Ministry of Religion in Optimizing the Quality of Community Services. The purpose of this study is to find out how to implement the five work cultures of the Ministry of Religion in optimizing the quality of community services. The benefits of this research are expected to be a reference for other ministries of religion in implementing the five work buddas of the ministry of religion in optimizing the quality of community services.

The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive study type. The data collection technique was carried out through in-depth interviews, observations, and documentation of parties involved in the implementation of work culture at the Ministry of Religion of Malang City, such as the head of the office, the head of the TU subdivision, the head of the TU subdivision, the head of PTSP, PTSP staff and the service user community. The data obtained was then analyzed through the stages of data reduction, data presentation, and conclusion drawn.

The results of the study show that work culture values have been internalized in various aspects of service, ranging from ethical attitudes and professionalism of employees, to technological innovations such as the PTSP system. The dimensions of integrity and exemplary are proven to form a positive image of the institution, while professionalism and responsibility drive work efficiency. However, there are still challenges in terms of equitable distribution of workload, consistency of procedures between units, and strengthening digital-based training. Overall, the implementation of the Five Work Cultures makes a real contribution to improving the quality of services and public trust, although periodic evaluations and strengthening of human resource capacity are needed.

ARABIC:

فرصتلاو يركفتلل ةقيرط يه لب ، ةبوتكم ةسايس وأ ةدعاق درمج تسيل لمعلا ةفاقث لمعلا ةفاقث نوكت نأ نكيم .ةمظنلما في درف لك في ابهاعيتسا تم يموي ساسأ ىلع لعافتلاو .ءلامعلا ءلاوو ينفظولما اضرو ءادلأا ينستح اهنكيم ثيح ، ةسسؤملل اميق اديص

ةدوج ينستح في نيدلا ةرازول سملخا لمعلا تافاقث ذيفنت ىلع ثحبلا اذه زكري سملخا لمعلا تافاقث قيبطت ةيفيك ةفرعم وه ةساردلا هذه نم ضرغلا .ةيعمتلمجا تامدلخا اذه دئاوف نوكت نأ عقوتلما نم .ةيعمتلمجا تامدلخا ةدوج ينستح في ةينيدلا نوؤشلا ةرازول ثحبلا ينستح في نيدلا ةرازول ةسملخا لمعلا ادوب ذيفنت في ىرخلأا نيدلا تارازول اعجرم .ةيعمتلمجا تامدلخا ةدو

تم .ةيفصولا ةساردلا عون نم يعون جهنم يه ةساردلا هذه في ةمدختسلما ةقيرطلا فارطلأل قيثوتلاو تاظحلالماو ةقمعتلما تلاباقلما للاخ نم تناايبلا عجم ةينقت ذيفنت ، بتكلما سيئر لثم ، جنلاام ةنيدم في يننيادلا ةرازو في لمعلا ةفاقث ذيفنت في ةكراشلما يعرفلا مسقلا سيئرو تم ثم .ةمدلخا يمدختسم عمتمجو فظومو ، مسق سيئرو ، ل تناايبلا ضرعو تناايبلا ليلقت لحارم للاخ نم اهيلع لوصلحا تم تيلا تناايبلا ليلتح .جاتنتسلاا صلاختساو

، ةمدلخا بناوج فلتمخ في لمعلا ةفاقث ميق باعيتسا تم هنأ ةساردلا جئاتن رهظت م ةيجولونكتلا تاراكتبلاا لىإ ، ينفظوملل ةينهلماو ةيقلاخلأا فقاولما نم اءدب تبث .ظن لث ةيلوؤسلماو فاترحلاا عفدت امنيب ، ةسسؤملل ةيبايجإ ةروص لكشت جذومنلاو ةهازنلا داعبأ نأ ،لمعلا ءبعل لداعلا عيزوتلا ثيح نم تيادتح كانه لازت لا ،كلذ عمو .لمعلا ةءافك ذيفنت مهسي ،ةماع ةفصبو .يمقرلا بيردتلا زيزعتو ،تادحولا ينب تاءارجلإا قاستاو مغرلا ىلع ،روهملجا ةقثو تامدلخا ةيعون ينستح في ايقيقح اماهسإ سملخا لمعلا تافاقث تو ةيرود تامييقت ءارجإ لىإ ةجالحا نم ةيرشبلا دراولما تاردق زيزع