Rizal, Faisol (2011) Implementasi kafa’ah dalam keluarga pesantren: Studi penerapan kafa’ah kiai pesantren Kab. Jombang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
10780007.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (3MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Salah satu pertimbangan yang dianjurkan agama Islam ketika hendak melangsungkan perkawinan adalah kafa’ah. Kafa’ah sendiri dalam perkawinan, merupakan faktor eksternal yang tidak digolongkan sebagai rukun perkawinan. Akan tetapi, Kaf a’ah turut menunjang terciptanya kebahagiaan pasangan suami istri dan menjamin perempuan dari kegagalan dalam berumah tangga. Pada praktiknya, dalam suatu komunitas tertentu, kafa’ah sering kali diidentikkan dengan penggolongan atau pengelompokan atas suatu komunitas esklusif. Hal ini dapat dilihat pada praktik perkawinan dalam banyak pondok pesantren.
Masalah yang menjadi fokus kajian penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya kafa’ah secara normatif dalam agama Islam menurut kiai dan keluarga pesantren, dan bagaimana implementasi kafa’ah di pondok pesantren. Dari persoalan yang akan dikaji, peneliti akan mencari jawaban dari para kiai dan keluarga pesantren di Kab. Jombang. Hal ini karena peneliti asumsikan bahwa kiai dan keluarga pesantren merupakan salah satu figur masyarakat di Kab. Jombang.
Metode yang peneliti gunakan adalah metode kualitatif dengan paradigma fenomenologis. Metode kualitatif sebagai metode yang dapat menggali makna di balik data yang nampak. Adapun paradigma fenomenologis digunakan karena paradigma ini mengalir secara alamiah terkait dengan paradigma itu sendiri yaitu mencari data terkait dengan objek penelitian. Paradigma fenomenologis ini, menghindari asumsi umum dan menggenalisir objek.
Simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini terkait dengan teori kafa’ah adalah ; pertama, kiai dan keluarga pesantren terbagi menjadi dua varian dalam teori kafa’ah yaitu teori berlandaskan teori pemilihan pasangan dan teori kafa’ah berlandaskan fikih klasik. Adapun praktik kafa’ah di pesantren, maka praktik tersebut terdapat tiga corak, yaitu kafa’ah berdasar ilmu pengetahuan, kafa’ah berdasar nasab dan kafa’ah berdasar agama.
ENGLISH:
One of consideration that recommended by Islam, when they want to establish a marriage is a equality. Equality in marriage, is the external factors that are not classified as a harmonious marriage. However, equality in marriage contributed to the creation of happiness of a couple and guarantee women from failure in marriage. In practice, in a particular community, equality often identified with the classification or grouping of an exclusive community. It can be seen in the practice of marriage in many islamic boarding schools.
Problems that are the focus of this research study is to find out how to actually equality normative in Islam according to the scholars of Islamic boarding school and his family, and how it can be applied in Islamic boarding school. Of issues that will be studied, researchers will seek answers from the scholars of Islamic boarding school and families in the Jombang city. This is because researchers assume that the scholars of Islamic boarding school and families is one of public figures in the Jombang city.
The method that used is a method of qualitative research with a phenomenological paradigm. Qualitative methods as a method to explore the meaning behind the file that appears.The phenomenological paradigm used for this paradigm to flow naturally associated with the paradigm itself is to find the data associated with the object of research. This phenomenological paradigm, avoiding the common assumption and globalize the object.
The conclusions that can be drawn from this study is related to the theory kafa'ah is: first, scholars of Islamic boarding school and families, divided into two equality theory in addressing the theory, grounded theory of equality and theory of mate selection. The equality practices in Islamic boarding school, these practices are three characteristics, namely equality based on science, and generation, and based on religion.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Saiban, Kasuwi and Sumbulah, Umi | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Kafa’ah; Pesantren; Kiai; Equality; Boarding School; Scholars | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Afib Rif'an Nashruddin | |||||||||
Date Deposited: | 11 Feb 2018 18:19 | |||||||||
Last Modified: | 11 Feb 2018 18:19 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7754 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |