Srisamai, Komsun (2016) Peran Majelis Agama Islam dalam pernikahan beda agama di Bangkok Thailand. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
13780037.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (9MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Thailand merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha. Sedangkan yang beragama Islam di Thailand masih menjadi penduduk minoritas yakni hanya 10% saja dari jumlah seluruhnya. Dalam realitas masyarakatnya sering dijumpai pasangan yang memilih melakukan pernikahan dengan latar belakang berbeda agama dalam hal ini disebut pernikahan beda agama. Majelis Agama Islam (MAI) di Thailand merupakan sebuah badan lembaga agama yang memiliki peran yang cukup berpengaruh dalam semua bidang, salah satunya mengenai masalah dibidang perkawinan.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana pelaksanaan pernikahan beda agama dan peran Majelis Agama Islam dalam Penikahan beda agama di Bangkok Thailand. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah berfokus pada kajian tentang MAI beserta aspek-aspek menyangkut kedudukan dan tugas MAI di Lembaga keagamaan. Aspek-aspek itu adalah mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang berkaitan dalam soal pernikahan beda agama di MAI.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Informasi yang didapatkan nanti berdasarkan pada pengalaman empiris, hal ini dikarenakan bahwa penelitian ini lebih menekankan pada data lapangan sebagai objek yang diteliti. Sesuai dengan penelitian yang akan diteliti yakni terkait pelaksanaan pernikahan beda agama dan peran MAI, maka untuk mencari data dan informasi dalam menyempurnakan penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara wawacara dan obsevasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitiannya ini, selanjukan akan di klasifikasikan dan dilakukan analisis.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis kemukakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pernikahan beda agama di Thailand dapat dikelompokkan menjadi dua yakni pernikahan laki-laki muslim dengan perempuan ahlul kitab dan perempuan muslimah dengan laki-laki ahlul kitab. Adapun peran dan pendapat MAI dalam pelaksanaan pernikahan laki-laki muslim perempuan ahlul kitab dapat diizinkan dan MAI bisa menjadi wali hakim langsung dan juga mengurusi terkait perizinan dan administrasinya. Sedangkan pernikahan perempuan muslimah dengan laki-laki ahlul kitab tidak diizinkan kecuali laki-laki ahlul kitab tersebut masuk Islam terlebih dahulu.
ENGLISH:
Bangkok Thailand is a country that is predominantly Buddhist. Muslims in Thailand is still a minority population with only 10% of the total. In the reality people are often encountered couples who choose to do weddings with different religious background in this case is called interfaith marriage. Islamic Religious Council (MAI) in Thailand is a religious institution that has role in all fields; one of the issues is in the marriage.
In this study, researcher interested in studying and knowing how the implementation of interfaith marriage and the role of Islamic Religious Council in interfaith marriage in Bangkok Thailand. The restrictions on the problem in this research are focused on the study of the MAI as well as aspects concerning the position and duties of MAI in religious institutions. Aspects are to hear and resolve cases that related in the matter of interfaith marriage in MAI.
This research is a field research. Information that is obtained later based on empirical experience, this is because that research is more emphasis on field data as the object under study. According to research that will be examined which is related to the implementation of interfaith marriage and the role of MAI is to find the data and information in perfecting this study, researcher collected data using Interview and observation to the parties involved in this research, the next will be classified and carried analysis.
The research showed that the implementation of interfaith marriage in Thailand can be classified into two marriages, namely Muslim men with women of ahlul kitab and Muslim women with men of ahlul kitab. As for the role and opinion of MAI in the implementation of marriage men and women Muslim of Ahlul Kitab can be allowed and MAI can be the guardian judge directly and also took care related to the licensing and administration. While the marriage of Muslim women with men of the People of Ahlul Kitab were not permitted except the men of Ahlul Kitab changed to Islam first.
Item Type: | Thesis (Masters) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Mahmudi, Zaenul and Rofiq, Aunur | |||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Keywords: | Peran Majelis Agama Islam; Pernikahan Beda Agama; Role of Islamic Council; Interfaith Marriage | |||||||||
Departement: | Sekolah Pascasarjana > Program Studi Magister al-Ahwal al-Syakhshiyyah | |||||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | |||||||||
Date Deposited: | 11 Aug 2017 10:50 | |||||||||
Last Modified: | 11 Aug 2017 10:50 | |||||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7751 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |