Hubungan status gizi dengan lama rawat inap pasien pneumonia balita tanpa riwayat Covid-19 di RSU Karsa Husada Kota Batu

ENGLISH:

Pneumonia is an acute respiratory infection that contributes to high morbidity and mortality rates in children under five years of age. Nutritional status is one of the factors that affect the body's resistance to infections, including pneumonia, and is thought to affect the duration of hospitalization in pediatric pneumonia patients. This study aims to analyze the relationship between nutritional status and length of hospitalization in pediatric pneumonia patients without a history of COVID-19 at RSU Karsa Husada Batu City. Methods: This study was a retrospective analytic study using secondary data in the form of medical records of pneumonia patients aged 0–60 months who were hospitalized at RSU Karsa Husada from January 2022 to December 2023. The independent variable in this study was nutritional status, while the dependent variable was length of hospitalization. Data analysis was performed using the Spearman correlation test to assess the relationship between nutritional status and length of hospitalization. Results: Of the 44 patients who met the inclusion criteria, most had good nutritional status (70.5%) and only a small proportion were malnourished (27.3%) or overnourished (2.3%). The results of correlation analysis showed that there was a significant relationship between nutritional status and length of hospitalization with a correlation coefficient of -0.333 (p = 0.027), indicating that the better the patient's nutritional status, the shorter the length of hospitalization. Conclusion: There is a significant relationship between nutritional status and length of hospitalization in pediatric pneumonia patients at Karsa Husada General Hospital in Batu City. Appropriate nutritional interventions can be a strategic step to shorten the hospitalization period in pediatric pneumonia patients.

INDONESIA:

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang menyumbang angka morbiditas dan mortalitas tinggi pada balita, terkhusus pada kelompok usia kurang dari lima tahun. Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh terhadap infeksi, termasuk pneumonia, dan diduga dapat memengaruhi durasi rawat inap pada pasien pneumonia anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi dengan lama rawat inap pada pasien pneumonia balita tanpa riwayat COVID-19 di RSU Karsa Husada Kota Batu. Metode: Penelitian ini merupakan studi analitik retrospektif menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien pneumonia balita usia 0-60 bulan yang dirawat inap di RSU Karsa Husada dari Januari 2022 hingga Desember 2023. Variabel independen dalam penelitian ini adalah status gizi, sedangkan variabel dependennya adalah lama rawat inap. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman untuk menilai hubungan antara status gizi dan lama rawat inap. Hasil: Dari 44 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, sebagian besar memiliki status gizi baik (70,5%) dan hanya sebagian kecil yang mengalami gizi buruk (27,3%) atau gizi lebih (2,3%). Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara status gizi dan lama rawat inap dengan koefisien korelasi sebesar -0,333 (p = 0,027), yang menunjukkan bahwa semakin baik status gizi pasien, semakin pendek lama rawat inapnya. Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan lama rawat inap pada pasien pneumonia balita di RSU Karsa Husada Kota Batu. Intervensi gizi yang tepat dapat menjadi langkah strategis untuk memperpendek masa rawat inap pada pasien pneumonia anak