Adchiah, Yunita Indah (2014) Model pembelajaran siswa autis di Sekolah Dasar Negeri Bunulrejo 3 Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
|
Text (Fulltext)
10140054.pdf - Accepted Version Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives. Download (1MB) | Preview |
Abstract
INDONESIA:
Pendidikan adalah hak seluruh warga Negara tanpa membedakan asal usul, status sosial ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1. Dalam undang-undang nomer 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hak anak untuk memperoleh pendidikan dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak yang berkebutuhan khusus. Anak autis sebenarnya memiliki potensi yang dapat dikembangkan sebagai pegangan hidupnya kelak. Hanya saja model pengembangan diri dan pendidikan bagi anak autis harus disusun dengan standard dan komposisi yang berbeda dengan anak kebanyakan. Hal ini mengingat karakter anak autis yang relative berbeda dan unik. Pendidikan inklusif merupakan layanan pendidikan yang mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak sebayanya di sekolah regular.
Berdasarkan latar belakang di atas maka di dalamnya terdapat rumusan masalah yaitu bagaimana karakteristisk siswa autis, bagaimana pembelajaran bagi siswa autis, serta apa saja kendala dan solusi ketika pembelajaran yang ada di SDN Bunulrejo 3 Malang.
Penelitian ini dilakukan di sekolah inklusi SDN Bunulrejo 3 Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian data yang terkumpul berupa kata-kata dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan tahap kategori B dan kategori C berbeda. Kategori B yaitu meniru atau imitasi diterapkan pada anak autis yang mempunyai karakter hiperaktif, selalu menirukan kata yang diucapkan orang lain, tidak mampu memahami makna kata yang diucapkan serta anak autis yang mempunyai gaya belajar visual learner, rote learner. Sedangkan kategori C yaitu tahap kognitif diterapkan pada anak autis yang sudah mampu berkomunikasi dengan gaya belajar hands on learner. Kendala ketika proses pembelajaran untuk anak autis yaitu siswa yang suka marah-marah, menangis secara tiba-tiba, tidak mampu menyerap pelajaran yang disampaikan guru dengan baik. Solusinya dengan membiarkan siswa menyelesaikan marahnya, mengajak jalan-jalan ketempat yang lain, memberikan benda kesukaan anak dan menyampaikan materi dengan media yang sesuai.
ENGLISH:
Education is the right of whole citizens despite their different origin, socio- economic status, and physical condition. Children with abnormality or special necessity, therefore, are still given a right for education as mandated by National Constitution through Article 31 Verse. Indeed, Act No.20 of 2003 about National Education System has stated that children’ right for education is fully warranted without discrimination against whether children have abnormality or special necessity. Autistic children actually have potentials that can be developed for their next stage of life. Self-development and education models of autistic children must still be based on standard and composition that differ from those for common children. The reason is that the characteristic of autistic children is relatively different and unique. Inclusive education will be education service that blends children with learning special necessity and their same age children at regular school.
Considering this background, problems are determined such as how is the characteristic of autistic children, how is the learning of autistic children, and what barriers and solutions of learning are for Public Elementary School of Bunulrejo 3 Malang.
Research is conducted at inclusion school in Public Elementary School of Bunulrejo 3 Malang. Method of research is qualitative descriptive. Data are collected with interview, observation and documentation. The collected data are analyzedwith qualitative descriptive technique.
Result of research indicates that learning model in Category B differs from that in Category C. Category B is imitating stage which is applied to autistic children with hyperactive character, who always imitate what other have said, do not understand the meaning of the said word, and have learning style of visual learner, rote learner. Category C is cognitive stage which is applied to autistic children who can communicate with learning style of hands on learner. Barriers against the learning of autistic children are easily offended, sudden crying, and incapability to absorb the lesson delivered by teacher. The solutions are allowing students to finish the anger, bringing them to walk into other place, giving their favorite things, and delivering the material with appropriate media.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Supervisor: | Wahyuni, Esa Nur | ||||||
Contributors: |
|
||||||
Keywords: | Model Pembelajaran; Autis; Learning Model; Autistic | ||||||
Departement: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah | ||||||
Depositing User: | Zulaikha Zulaikha | ||||||
Date Deposited: | 03 Aug 2017 09:19 | ||||||
Last Modified: | 03 Aug 2017 09:19 | ||||||
URI: | http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/7516 |
Downloads
Downloads per month over past year
Actions (login required)
View Item |