Developing visual media of thematic learning for 1st A grade in State Islamic Elementary School Malang 2

INDONESIA:

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa materi ajar ke dalam satu pokok bahasan yang disebut dengan tema. Pembelajaran tematik dikenalkan sejak tahun 2006 (kurikulum KTSP) dan lebih diperdalam pada tahun 2013 (kurikulum 2013). Pada penerapan pembelajaran tematik 2013terdapat beberapa kedala antara lain belum tersedianya media visual (alat peraga) dalam proses belajar dan mengajar. Oleh karena itu diperlukan media visual (alat peraga) untuk menunjang proses pembelajaran.

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk: (1) mengembangkan media visual (alat peraga) untuk mata pelajaran Tematik pada siswa kelas IA MIN Malang 2, (2) mengetahui daya tarik media dalam proses pembelajaran, (3) mengevaluasi hasil belajar siswa setelah menggunakan media tersebut dalam proses pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan pendekatan penelitian dan pengembangan berdasarkan Dick dan Carey. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan aktivitas pre-test, uji coba I (kelompok kecil), dan uji coba II (kelompok besar). Instrument kunci adalah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan tes tulis. Data dianalisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data dan menarik kesimpulan.

Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: (1) Komponen Media Pembelajaran Super Tematik terdiri atas papan tematik, buku panduan guru, jarum penunjuk media, kartu tematik, dan pembungkus media. Semua komponen tersebut dikemas dalam pembungkus yang didesain yang rapi dan warna yang menarik, (2) Berdasarkan angket penilaian dari ahli Pembelajaran Tematik pada validasi I diperoleh persentase kevalidan sebesar 73,3% kemudian setelah revisi dan dilakukan validasi II diperoleh persentase kevalidan sebesar 92%. Penilaian angket oleh ahli media pembelajaran diperoleh persentase kevalidan sebesar 85,3% dengan kesimpulan tidak ada revisi, sedangkan penilaian angket oleh guru pembelajaran tematik diperoleh persentase kevalidan sebesar 82,7% dengan kesimpulan tidak revisi akan tetapi disarankan untuk meningkatkan kualitas jarum penunjuk media, (3) Berdasarkan saran dari ahli pembelajaran tematik dan ahli media pembelajaran, observasi lapangan, dan wawancara dengan guru dan siswa terhadap tingkat kemenarikan media pembelajaran super tematik disimpulkan bahwa media pembelajaran super tematik dapat menarik perhatian, meningkatkan aktivitas dan kreatifitas, serta meningkatkan pemahaman siswa, (4) Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran setelah menggunakan media pembelajaran super tematik disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran super tematik menghasilkan skor rata-rata di atas KKM. Pada uji coba I rata-rata sebesar 88,7 sedangkan hasil evaluasi uji coba II dengan rata-rata sebesar 89,2.

ENGLISH:

The Thematic learning as the learning integrated many subject matter in to a main discussion called be theme. Thematic learning was introduced at year 2006 (KTSP-curriculum) and it more be dipper at year 2013 (curriculum of 2013), thematic integrative. At the application of thematic learning there are many obstacles. The one of the obstacles is there is not visual media (demonstrator tool) in the learning process. Because of that is needed visual media (demonstrator tool) in order to support the learning process.

The goals of this research and development are: (1) developing visual media (demonstrator tool) for thematic learning in 1st A grade of MIN Malang, (2) knowing the fascination of the visual media in the learning process, (3) evaluating students outcomes after using visual media in the learning process.

For reach the goals above this research and development using research and development approach according Dick and Carey. This research and development is done by pre-test activity, trial I (small group), and trial II (big group). The key instrument is researcher self and the technique of data collecting is used are observation, interview, questionnaires, and test. Data were analyzed by means of reducing irrelevant data, presented data and make conclusions.

The result of research and development show: (1) Components of Super Thematic Learning Media include thematic boards, teacher guide book, needle media, thematic cards, and package of the media. All components are packed in a neat wrapper designed and attractive colors, (2) Assessment questionnaires of experts on the Thematic Learning validation I obtained a percentage of 73.3% validity then after the revision and validation II obtained a percentage of 92% validity. Assessment questionnaire by expert instructional media obtained validity percentage of 85.3% with no revisions conclusion, while assessment questionnaire by teacher of thematic learning gained validity percentage of 82.7% with no revisions conclusion but suggested to improve the quality of media needle, (3) Based on advice from expert thematic learning and learning media expert, field observations, and interviews with teachers and students to rate the attractiveness of thematic learning media super concluded that the thematic learning media to attract attention, increase the activity and creativity, as well as enhance students' understanding, (4) Based on those results of the evaluation of learning after using super thematic learning media concluded that learning to use super thematic learning media generate an average score above KKM. In the first test by an average of 88.7, while the results of the evaluation trials II with an average of 89.2.